Bagikan artikel ini :

I can do it through Him

[DISANGGUPKAN OLEH TUHAN]

Filipi 4:13

EKSPRESI PRIBADI

Salah satu kisah terkenal dari seorang bernama George Muller, dia dan isterinya mendirikan panti asuhan. Banyak kebutuhan yang perlu dicukupi untuk anak-anak di panti asuhan, sedangkan keuangan sudah semakin menipis. Suatu hari saat uang sudah tidak ada, sedangkan persediaan susu, roti dan bahan makanan lainnya tidak ada. Ketika jam makan siang tidak ada makanan, George meminta pegawainya untuk menyiapkan piring bagi 300 anak dan dia berdoa dengan iman kepada Tuhan. Pada saat lonceng jam makan siang itu berbunyi, pada saat yang sama juga ada yang mengetuk pintu mengantarkan roti. Tukang roti itu berkata "semalam-malaman saya tidak bisa tidur karena saya didorong Tuhan untuk membuat roti ini buat kalian". Tidak lama lagi terdengar ketukan pintu, ternyata tukang susu. Tukang susu itu berkata "Gerobak susu saya rusak, tepat di depan rumah kalian, jika harus menunggu memperbaikinya, maka susunya akan rusak, apakah saya bisa memberikan susu ini kepada kalian?" Tuhan menyediakan kebutuhan untuk anak-anak ini, George Muller percaya akan hal ini. Coba bagikan pengalaman masing-masing, apakah pernah mengalami kejadian seperti ini? Di dalam keadaan yang terdesak, tetapi Tuhan membuka jalan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan.

EKSPLORASI FIRMAN

Surat kepada jemaat Filipi ini tidak bisa dilepaskan dengan situasi yang berkembang di dalam masyarakat saat itu. Perhatikan ayat 11 "sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan" Bagaimana bisa seseorang seperti itu, mencukupkan diri dalam segala keadaan?Ternyata gagasan mencukupkan diri dalam segala keadaan, merupakan hal yang dikejar oleh kelompok Stoa. Seseorang dinilai luar biasa apabila dapat hidup dengan tergantung pada diri sendiri. Maka pembuktiannya adalah semakin kurang kepemilikan, itu pembuktian diri bahwa orang itu punya kesanggupan yang luar biasa.Mereka berusaha untuk mencari kedamaian dengan membuang semua keinginan. Tetapi ini berbeda dengan apa yang dimaksudkan Rasul Paulus dalam bagian ini.

Di dalam hal ini Rasul Paulus merasakan naik turunnya kondisi kehidupan yang dihadapinya. Di ayat yang ke 12 Rasul Paulus memaparkan kondisi-kondisi ekstrim yang dialaminya, kekurangan – kelebihan, kenyang – kelaparan. Dia pernah ada di situasi puncak, tetapi tidak jarang dia ada di situasi yang begitu rendahnya (saat menulis surat ini, dia ada di dalam penjara), semuanya pernah dialaminya. Maka Rasul Paulus mengatakan "dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku" Dia menyadari bahwa dirinya pun tidak luput dari permasalahan. orang yang setia melayani Tuhan pun pasti pernah mengalami situasi-situasi yang sulit. Di dalam semua peristiwa yang di hadapinya Rasul Paulus tidak mengejar kehidupan yang bergelimang kenikmatan dan nihil masalah, tetapi dia menerima dan menjalaninya.

Ayat 13 Rasul Paulus menuliskan "segala perkara dapat kutanggung…" kata ‘kutanggung’ ini ditulis dalam bentuk kekinian (present), yang berarti terus menerus di dalam hidupnya, apa pun yang sedang dihadapinya atau yang nanti akan dihadapinya dia dapat menanggungnya atau dengan kata lain dia tahu dia akan dapat melaluinya.

Menariknya kalimat utuhnya adalah "segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" kata "kekuatan" ini juga ditulis dalam bentuk kekinian (present), artinya kekuatan dari Tuhan itu akan menyertai Rasul Paulus sepanjang hidupnya, terus menerus, di setiap waktunya, di semua situasi baik situasi. Maka keyakinan Rasul Paulus bahwa segala hal yang terjadi di dalam hidupnya dapat ditanggung, ini hanya didasarkan pada kekuatan dari pada Allah yang memberi kekuatan kepadanya. Secara terbalik dapat dikatakan bahwa jika tanpa kekuatan dari Tuhan, dia tidak akan sanggup untuk dapat menanggung semua gejolak hidup yang dihadapinya. Hidup yang senantiasa terkait dengan Tuhan akan menghasilkan iman bahwa kekuatan Tuhan selalu menyertainya. Dari uraian ini kita bisa melihat beberapa hal di dalam menghadapi pergumulan hidup.

Pertama, tidak ada beban yang tidak dapat ditanggung. Rasul Paulus mengatakan bahwa "janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,..." (Flp.4:6), "aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan" (Flp.4:11), "segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia..." (Flp.4:13), "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Flp.4:19). Semuanya mengarah pada segala, semua, apa pun, jadi tidak ada beban apa pun dalam hidup ini yang tidak dapat dihadapi oleh orang percaya. Ini suatu penghiburan yang luar biasa bahwa beban apa pun akan dapat dilewati bersama dengan Tuhan.

Kedua, faktor penentu hanya Tuhan saja. Tidak ada area aman di dalam hidup ini, segala sesuatu bisa berubah. Rasul Paulus pun dalam situasi yang jauh dari kenyamanan. Tetapi inti kekuatan menghadapi semuanya bukan kepada kemampuan diri atau kemampuan orang lain, tetapi kemampuan Tuhan yang tidak terbatas. Keyakinan itu datang bukan keyakinan bahwa Rasul Paulus percaya pada diri sendiri, tetapi percaya kepada Allah. Maka iman dan relasi itu satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Hanya jika terus berelasi dengan Tuhan yang akan membuat fokus memandang pada kekuatan Tuhan. Kunci utama orang percaya dapat melewati semua persoalan hidup adalah adanya kekuatan yang diberikan dari Tuhan saja. [RR]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Mengapa hanya di dalam Tuhan saja orang percaya dapat melalui semua pergumulan hidup ?

Penerapan

Hal apa saja yang sering membuat Anda takut dalam menghadapi hidup ini?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.