Bagikan artikel ini :

Jesus’s Missionary Heart (Hati Yesus Yang Misioner)

Lukas 18:31-34; Matius 23:37-39

BAHAN CARE GROUP

John C. Maxwell pernah berkata, “A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way” (artinya, pemimpin adalah seorang yang mengerti jalan, berjalan melalui jalan itu dan memperlihatkannya kepada orang lain). Tuhan Yesus adalah contoh pemimpin sejati yang misioner. Dia tahu dengan jelas misi atau tujuan kedatangan-Nya ke dunia, Dia melakukan tugas yang Allah Bapa perintahkan kepada-Nya dan Dia mengajak para murid, termasuk kita untuk mengikuti teladan-Nya. Namun sebelum penderitaan-Nya di kayu salib, Yesus sudah memberitahukan hal ini kepada para murid, tapi sangat disayangkan mereka tidak mengerti sama sekali perkataan-Nya. Sudahkah Anda mengerti kebenaran firman Tuhan terkait dengan misi Kristus datang ke dunia? Apa yang sudah Anda lakukan untuk menghidupi misi tersebut? Bagikan pengalaman Anda dalam Care Group Anda!

EKSPLORASI FIRMAN

Konteks Lukas 18:31-34 adalah Kristus memberitahukan murid-murid-Nya mengenai penderitaan, kematian-Nya yang semakin mendekat dan kemuliaan yang akan menyertainya. Tujuannya untuk mengingatkan mereka agar tidak terlalu terkejut dan takut akan hal-hal yang menimpa diri-Nya. Ada dua hal yang dinyatakan dalam teks ini.

Pertama, penderitaan Yesus Kristus adalah penggenapan nubuat para nabi di Perjanjian Lama. PL telah banyak memberi kesaksian tentang penderitaan Kristus dan kemuliaan yang menyusulnya (Mzm. 16:10; 41:9; 22:16-18; Yes. 53:4-7). Berulang kali Lukas menekankan bahwa penderitaan Yesus Kristus merupakan penggenapan nubuat para nabi (Luk. 18:31-33; 24:25, 27, 27, 44; Kis. 2:23; 3:18; 8:32-35). Para penulis Injil sinoptik mengatakan bahwa Ia akan diolok-olok, namun di sini ditambahkan bahwa Ia akan dihina, dicerca, diludahi, disesah, dibunuh dan pada hari ketiga Ia bangkit (Mat. 20:17-19; Mrk. 10:32-34). Ini membuktikan Alkitab adalah benar-benar firman Tuhan, karena apa yang tertulis di dalamnya mengenai kedatangan Mesias akhirnya digenapi. Namun para murid sama sekali tidak mengerti tentang Mesias dan kerajaan-Nya itu, padahal mereka telah membaca PL berulang kali. Mengapa demikian? Karena perhatian mereka hanya tertuju pada nubuat-nubuat yang berbicara mengenai kemuliaan-Nya, tapi mengabaikan penderitaan-Nya (Yes. 52-53). Seharusnya kedua sisi ini menjadi perhatian para ahli Taurat dan para murid. Kesalahan serupa juga sering kali terjadi pada orang Kristen zaman sekarang. Mereka hanya memahami kebenaran firman Tuhan setengah-setengah, tidak secara utuh. Mereka hanya mengutamakan firman Tuhan yang menyenangkan hati dan memuaskan keinginan telinga (2Tim. 4:2-3). Misalnya firman yang berbicara tentang berkat, kesembuhan dan sebagainya. Sebaliknya mereka mengabaikan firman Tuhan yang berbicara tentang tanggung jawab dan penderitaan orang Kristen, misalnya memikul salib, menyangkal diri, disiplin rohani, memberitakan Injil, dll.

Kedua, penderitaan Yesus Kristus adalah pemenuhan keadilan Allah untuk mengampuni dosa manusia. Hati Yesus Kristus adalah benar-benar hati yang misioner atau bersifat misi. Dia tahu diri-Nya akan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain lalu disiksa, menderita dan mati disalibkan. Namun herannya mengapa Yesus tidak berusaha menghindar atau melarikan diri, tetapi justru tetap pergi ke Yerusalem (Mat. 23:37-39; Luk. 18:31-31)? Alasannya karena Dia sangat mengasihi umat-Nya dan ingin menyelamatkan mereka, namun sayangnya mereka tidak mau. Yesus berseru, “Yerusalem… berkali-kali Aku rindu mengumpuulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Mat. 23:37). Namun karena kasih, Yesus rela mengorbankan diri-Nya dikayu salib untuk menebus kita dari hukuman dosa, agar keadilan Allah terpenuhi (Yoh. 3:16; Luk. 19:10). “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor. 5:21; bdk. 1Ptr. 1:18-19; 2:24).  Sebab karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usaha kita tetapi pemberian Allah (Ef. 2:8).

Itulah sebabnya kita yang sudah ditebus dan diselamatkan oleh anugerah Allah dalam Yesus Kristus, kita pun wajib meneladani Dia. Miliki hati yang misioner, tekun membagikan berita keselamatan tersebut kepada orang-orang di sekitar kita. Mulailah dari keluarga inti kita, supir, asisten rumah, karyawan, tetangga dan teman-teman kerja kita. Dalam event PMPI 47, mari kita berkomitmen memberikan janji iman berupa doa, daya dan dana untuk mendukung pelayanan misi di gereja kita. Kiranya Tuhan memperkaya kita dengan kerinduan untuk pergi bersaksi, berbagi berkat Tuhan bagi sesama dan hidup memuliakan Dia selamanya.[SL]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apakah arti dari hati Yesus yang misioner? Apa kaitannya dengan penderitaan dan pengorbanan-Nya di Kalvari?

Penerapan

Kapan terakhir kali Anda bersaksi, memberitakan Injil? Langkah konkrit apa yang Anda lakukan untuk memberitakan Injil Kristus?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.