Bagikan artikel ini :

Kerjakan (Just Do It)

Pengkhotbah 11:1-6

BAHAN CARE GROUP

Ungkapan, “engkau tidak tahu,” muncul empat kali dalam enam ayat pertama—satu kali di ayat 2, engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.” Dua kali di ayat 5, engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung… engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.” Sekali di ayat 6, engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil.” Jadi apa yang Anda akan lakukan ketika Anda tidak tahu hari depan? Sikap seperti apa yang akan Anda tunjukan?

EKSPLORASI FIRMAN

Kitab Pengkhotbah 11 dengan bijaksana mengatakan bahwa manusia tidak mengetahui apa yang terjadi pada masa depan, sehingga manusia harus membuat persiapan dengan membuat rencana-rencana dan mengambil keputusan yang sesuai dengan hikmat Allah. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi judul perikop ini dengan “Pedoman-pedoman hikmat.” Banyak nasihat dalam menjalani kehidupan keseharian buat kita. Hikmat ini sebenarnya milik Allah sendiri, tetapi Dia berkenan memberikannya kepada manusia. Peringatan si Pengkhotbah yang terakhir ialah bahwa kehidupan itu bukan untuk diketahui, tetapi untuk dijalani (Pkh. 12:12-14).

  1. Murah hati, suka memberi
    Ayat pertama bisa bermakna, “Kirimkan gandummu ke seberang lautan karena setelah beberapa hari kamu mungkin mendapatkannya kembali.” Jangan takut rugi. Memang modal bisa tidak kembali. Lebih lagi, “Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang” (ay. 2). Memang tidak ada angka yang pasti yang ditetapkan sebagai batasan untuk memberi, tetapi didasari dengan kemurahan hati yang mendorong meningkatkan pemberian kita. Kita diingatkan untuk melakukan amal kebaikan kepada orang lain, karena masa depan tidak dapat diprediksi. Satu kali kelak mungkin kita berada pada posisi yang membutuhkan karena kesulitan atau kesusahan menimpa kita. Nasihat Tuhan Yesus, “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik” (Luk 6:38). Kemurahan hati adalah jalan menuju berkat. Mumpung masih sempat dan punya, marilah kita suka berbagi.
  2. Buat usaha, siap ambil resiko
    Pengkhotbah mengingatkan bahwa hidup ini penuh dengan hal-hal ketidakpastian, “Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi, dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, ditempat pohon itu jatuh, disitu ia tinggal terletak” (ay. 3). Manusia tidak pernah tahu kapan dan dimana awan akan menjatuhkan hujan ke bumi, demikian pohon tidak bisa memilih akan tumbang ke selatan atau ke utara. Kita buat berbagai macam usaha karena kita tidak pernah tahu usaha mana yang mungkin gagal. Jangan biarkan rasa takut membatasi pilihan kita. Takut pada berbagai persoalan yang akan terjadi, akhirnya tidak berbuat apa-apa. Keberanian dalam mengambil resiko-resiko dalam kehidupan, sebagai bentuk konkret dari iman kepada TUHAN. Kita pun tidak menunggu waktu yang sempurna untuk mencurahkan tenaga. Just do it atau kerjakan saja sekarang. Terus kerja sampai kita lihat ada hasilnya.
  3. TUHAN kita berkuasa
    Istilah-istilah “awan… pohon… angin… benih” (ay. 3-5) mengingatkan jangan main-main dengan mungkin dan bisa jadi. Andai seorang petani menunggu sampai dapat angin yang pas bertiup, dia tidak akan pernah menanam benih apa pun. Dan jika dia menunggu sampai awan hilang seluruhnya, dia tidak akan pernah bisa memanen hasil panen apa pun. Jangan menunggu kondisi optimal untuk mulai bekerja. Mulailah bekerja sekarang (just do it) dan teruslah bekerja sampai kita mencapai kesuksesan. Kita perlu dan patut menyadari keterbatasan peran yang bisa kita mainkan. Fakta mengenai ketidakpastian hidup dan masa depan tidak membuat kita menjadi orang yang menyerah menghentikan aktivitas sehari-hari. Kita lakukan apa yang bisa kita lakukan. Ada TUHAN yang berkuasa mengatur segalanya dengan sempurna. Dia memiliki kedaulatan atas segala sesuatu yang terjadi dan pemeliharaan-Nya tidak akan pernah gagal.

Buah kandungan seorang wanita itu penuh misteri. Bagaimana tulang berkembang di dalam rahim seorang ibu? Allah Sang Pencipta tentu lebih penuh dengan rahasia. Dia Sang Maestro Agung kehidupan umat manusia. Kita hanya mengetahui sedikit demi sedikit dari rahasia kehidupan tersebut. Kita tahu bagaimana hal itu dimulai dan bagaimana hal itu berakhir, karena Tuhan memberitahu kita melalui firman-Nya. Akan tetapi ada banyak hal di antaranya atau tengahnya yang tidak kita ketahui. Jalan Tuhan memang penuh misteri, namun hal itu seharusnya membangkitkan rasa kagum dan hormat kepada TUHAN dan memotivasi tindakan kita (just do it). Marilah kita terus bersyukur bisa memiliki kehidupan, berbagi kehidupan, dan kita lakukan bagian kita sebaik-baiknya.[YM]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa dasar teologis yang memotivasi Anda melakukan yang terbaik ?

Penerapan

Langkah konkrit apa yang Anda lakukan agar selalu melakukan yang terbaik dalam setiap peran yang melekat pada hidup Anda?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.