Bagikan artikel ini :

Kuasa Tanpa Kata (Power Without Word)

1 Petrus 3:1-6 ; Kolose 3:17

EKSPRESI PRIBADI

Sebagai pembuka dari perenungan hari ini, izinkan saya mengajak Anda untuk memikirkan seorang anak bayi yang belum bisa berkata-kata. Hal yang bisa dilakukan oleh seorang bayi yang belum bisa berkata-kata adalah menangis. Dengan menangis, maka secara spontan, orang tua dari bayi itu akan datang menghampiri dan mengecek kondisi dari bayi itu dan mencari tahu mengapa bayi itu menangis. Yang menarik adalah menangis merupakan tindakan simbolik yang dilakukan oleh bayi jika menginginkan atau membutuhkan sesuatu karena ia belum bisa mengucapkannya dengan kata-kata.

Demikian juga dengan kehidupan kekristenan, yang menjadi simbol kita sebagai anak-anak Tuhan adalah bukan hanya kata atau ucapan kita yang mengungkapkannya, melainkan dengan tindakan dan perbuatan kita dalam menjalani hidup ini baik saat kita berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, sahabat, tetangga, rekan-rekan bisnis maupun orang lainnya.

Sharingkan tindakan apa yang sudah Anda lakukan untuk menunjukkan identitas Anda sebagai seorang Kristen!

EKSPLORASI FIRMAN

Dalam 1 Petrus 3:1-6, Rasul Petrus memakai relasi suami isteri untuk menggambarkan bagaimana seharusnya orang-orang Kristen memaknai identitasnya di dalam Tuhan. Petrus memperlihatkan bahwa menunjukkan identitas sebagai seorang Kristen adalah ketika seorang isteri melakukan apa yang diajarkan Firman Tuhan, yaitu tunduk kepada suaminya. Ketundukan isteri bukan kepada suami saja, melainkan kepada Firman Tuhan yang memang mengajarkan seorang isteri hendaknya tunduk kepada suami (Ef. 5:22). Ketika seorang isteri mentaati Firman Tuhan dalam hidupnya, maka itulah yang menjadi simbol yang dapat menunjukkan identitasnya sebagai seorang Kristen di hadapan suaminya dan bahkan di hadapan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan di sekitar rumahnya.

Dalam bagian ini, Petrus juga mengajak kepada setiap orang Kristen bukan hanya menunjukkan identitas dari hal-hal lahiriah saja, melainkan lebih dalam lagi, bagaimana menghidupi identitas sebagai seorang Kristen dan itu terpancarkan melalui perbuatan, perkataan dan cara hidup dimanapun mereka berada (1 Ptr. 3:2-5). Petrus memberikan contoh relasi antara Abraham bersama dengan isterinya, dimana Sara dengan segala keberadaannya menunjukkan sikapnya sebagai seorang yang percaya Tuhan dan itu ia tunjukkan kepada orang terdekat dalam hidupnya, yaitu kepada Abraham (1 Ptr. 3:6). Kemudian Petrus menutup suratnya dengan sebuah pernyataan “dan kamu adalah anak-anaknya,

jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.” Disini, kita dapat melihat bagaimana Petrus mengajak setiap anak-anak Tuhan untuk meneladani kehidupan Abraham dan Sara yang bukan hanya menunjukkan identitas mereka sebagai seorang percaya dengan hal-hal lahiriah saja, melainkan menghidupi identitas sebagai seorang percaya sehingga orang-orang disekitar dapat menyaksikan sebuah kehidupan yang taat terhadap Firman Tuhan dalam seluruh aspek kehidupannya.

Sedangkan jika kita melihat di dalam surat Kolose, hal yang sama yang diingatkan oleh Paulus kepada jemaat di Kolose bahwa dalam setiap perkataan dan perbuatan yang hendak dilakukan oleh orang-orang Kristen, maka seharusnya semuanya itu menunjukkan identitasnya yang adalah seorang yang percaya kepada Tuhan dan ekspresi ketaatan terhadap Firman Tuhan. Konteks dari Kolose pasal 3 ini adalah Paulus sedang menjelaskan tentang apa artinya manusia baru, yaitu manusia yang telah menerima keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus sehingga hidup mereka tidak sama lagi seperti yang dahulu melainkan menghidupi hidup yang baru di dalam Kristus. Paulus memberikan kontras yang sangat jelas dan tajam bagaimana kehidupan yang baru di dalam Yesus Kristus adalah berbeda dengan kehidupan di luar Kristus Yesus (Kol. 3:5-9). Paulus menekankan bahwa jika orang-orang yang sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus maka secara otomatis seluruh kehidupan mereka tidak sama lagi seperti kehidupan lama mereka melainkan seluruh kehidupan mereka melakukan apa yang menjadi kehendak Allah baik dalam perkataan maupun perbuatan serta cara hidupnya. Dan diakhir dari surat Kolose pasal 3, Paulus mengingatkan bahwa seharusnya semua orang yang ada di dalam Kristus menjadi teladan menjalani kehidupan yang baru di dalam Yesus Kristus (Kol. 3:17).

Demikian juga dengan kita, sebagai orang yang telah ditebus oleh Kristus juga menghidupi kehidupan manusia baru. Tidak ada pilihan lain, selain hidup menunjukkan identitas sebagai seorang Kristen yang mentaati Firman Tuhan serta menjadi teladan dimanapun kita berada dan kepada siapapun yang kita temui.[HH]

APLKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Hidup seperti apa yang dikatakan sebagai hidup yang telah ditebus oleh Kristus?

Penerapan

Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi dalam menjalani kehidupan baru sebagaimana yang Tuhan kehendaki?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.