Mighty God: Held By The Divine Power (Allah Yang Perkasa: Dipegang Kuasa Ilahi)
Yesaya 9:5; Yesaya 41:10
EKSPRESI PRIBADI
Pada saat ini mungkin banyak dari antara kita merasa tidak berdaya karena beratnya persaingan dan tekanan hidup. Efek pandemi, perubahan kepemimpinan nasional maupun krisis global terus mendera. Ini ditambah dengan begitu cepatnya perubahan yang dibawa oleh digitalisasi, bahkan perkembangan AI yang mengancam pekerjaan dan bisnis banyak orang. Belum lagi diskusi tentang ancaman gempa bumi Megathrust dan berbagai bencana alam lainnya. Rasa khawatir, takut dan rasa tak berdaya tentu saja kita alami. Dalam kondisi demikian kita bisa saja bersikap apatis, pesimis atau justru mengandalkan kekuatan diri sendiri. Siapa yang Anda andalkan tatkala menghadapi tantangan, cobaan dan kesulitan selama ini? Bagikan pengalaman Anda dalam Care Group Anda!
EKSPLORASI FIRMAN
Yesaya 9:5 ditulis oleh Nabi Yesaya sekitar abad ke-8 SM, pada masa yang penuh krisis bagi bangsa Israel dan Yehuda. Karena bangsa Israel berada di bawah ancaman kerajaan Asyur yang sangat kuat dan kejam. Asyur terkenal sebagai bangsa penakluk dengan cara kekerasan dan kebrutalan dan ini menyebabkan ketakutan besar bangsa Yehuda. Selain ancaman dari luar, Yehuda juga mengalami krisis moral dan spiritual. Mereka meninggalkan Allah dan jatuh dalam dosa penyembahan berhala, ketidakadilan sosial dan penindasan terhadap orang yang lemah. Kemudian Yesaya menubuatkan penghukuman Allah terhadap dosa bangsa Israel tetapi juga memberikan harapan tentang penyelamatan yang akan datang melalui seorang Raja Mesias. Yesaya menyebut Mesias sebagai El Gibbor (Allah yang Perkasa), yang menunjukkan dua hal penting tentang Yesus Kristus.
Pertama, kuasa dan otoritas Yesus Kristus yang tidak terbatas. Ayat 5, gelar “Allah yang Perkasa” adalah nubuat tentang Yesus Kristus yang menunjuk pada sifat Mesias yang ilahi dan sempurna. Yesus bukan hanya manusia biasa, Dia adalah Allah yang berkuasa atas seluruh ciptaan dan yang berinkarnasi jadi manusia (Yoh. 1:1-3, 14). Paulus dalam Kolose 1:16-17 menegaskan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Dia, melalui Dia dan untuk Dia, baik yang di langit maupun di bumi, yang kelihatan maupun tidak kelihatan. Supremasi dan keilahian Kristus menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa untuk menciptakan, memelihara dan mengalahkan segala kuasa kejahatan. Dalam Dalam pelayanan-Nya di bumi, Yesus menunjukkan kuasa atas alam (Mrk. 4:39), penyakit (Mat. 8:16), dosa (Mrk. 2:5-7), dan kematian (Yoh. 11:43-44). Kebangkitan-Nya adalah puncak dari kekuatan ilahi yang menghancurkan kuasa dosa dan maut (1Kor. 15:54-57). Di era postmodern yang penuh godaan seperti materialisme, hedonisme dan relativisme moral, Allah yang Perkasa memberi kita kekuatan melalui Roh Kudus untuk hidup kudus dan memuliakan Allah (Gal. 5:16). Mari jadikan Tuhan Yesus sebagai pusat di dalam setiap aspek hidup kita baik pekerjaan, keluarga, pelayanan maupun tujuan hidup kita.
Kedua, kemenangan Yesus Kristus yang pasti. Gelar “Allah yang Perkasa” juga menggambarkan Yesus sebagai pahlawan yang tidak pernah kalah, tetapi yang selalu menang atas musuh-musuh-Nya. Dalam Wahyu 19:11-16, Yesus Kristus juga digambarkan sebagai Raja Pemenang yang memimpin pasukan surga berperang untuk menegakkan keadilan Ilahi, kebenaran, mengalahkan kuasa kejahatan dan menegaskan otoritas-Nya sebagai "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." Ini menunjukkan supremasi Kristus dalam menggenapi rencana Allah dan memulihkan dunia ke dalam tatanan yang baru. Kebenaran ini menguatkan iman kita bahwa kejahatan tidak akan menang selamanya, serta memotivasi kita untuk hidup kudus, setia dan siap menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa hidup di bawah otoritas Yesus Kristus membawa pengharapan kekal di tengah pergumulan dunia ini. Ini menegaskan bahwa Allah bukanlah Pribadi yang jauh dari kita. Dia sekali-kali tidak akan membiarkan kita dan tidak meninggalkan kita (Ibr. 13:5). Dia selalu hadir menyertai kita sampai kepada akhir zaman (Mat. 28:20).
Yesus Kristus adalah Allah yang Perkasa yang kuasa-Nya tidak pernah pudar. Dia Allah yang tidak pernah gagal, tidak pernah lemah dan selalu dapat diandalkan. Dia bukan hanya berkuasa menyelamatkan kita dari dosa, tetapi juga memberi kita kekuatan untuk hidup dalam kemenangan atas dosa, kuasa iblis dan kedagingan kita setiap hari. Karenanya, di tengah tekanan dan tantangan hidup di kota besar ini, datanglah kepada Kristus. Percayalah bahwa kuasa-Nya cukup untuk mengatasi segala pergumulan kita. (SL)
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Bagaimana keyakinan bahwa Yesus adalah Allah yang Perkasa memberikan Anda kekuatan untuk menghadapi tantangan atau ketakutan terbesar dalam hidup Anda? Apa tindakan praktis yang bisa Anda lakukan untuk menunjukkan iman Anda kepada-Nya?
Penerapan
Dalam dunia yang sering kali mengandalkan kekuatan manusia atau teknologi, bagaimana Anda dapat menunjukkan kepada orang di sekitar Anda bahwa Allah yang Perkasa adalah sumber pertolongan yang sejati?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.