Bagikan artikel ini :

Priskila: Wanita Multitalenta (Priscilla : Multitalented Woman)

Kisah Para Rasul 18:24-26

BAHAN CARE GROUP

Selamat hari ibu! Hari ini adalah hari yang penting di mana kita memperingati panggilan khusus yang Tuhan berikan kepada perempuan dalam peran ibu. Mari kita mengambil waktu untuk memberikan apresiasi kepada anggota CG kita yang telah menjadi ibu atau kepada ibu kita masing-masing. Menjalankan peran ibu tidak mudah, ada banyak tantangan yang harus dihadapi, belum lagi pengorbanan yang sering tidak diketahui keluarga. Belum lagi, sebagai perempuan dalam masyarakat patriarkal mungkin mengalami perlakuan yang merugikan, jika dibandingkan dengan laki-laki. Namun, hal ini tidaklah terjadi dalam Kekristenan karena Tuhan Yesus tetap memperhitungkan kehadiran perempuan dalam kerajaan-Nya. Apa yang dapat Anda pelajari mengenai posisi perempuan dalam kerajaan Allah?

EKSPLORASI FIRMAN

Perempuan memiliki tempat yang sama dengan laki-laki di dalam ekonomi Kerajaan Allah. Hal ini begitu terlihat dalam kisah perjalanan iman dari Priskila. Ia dapat mengaktualisasi talentanya bagi kemuliaan Tuhan hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah salah seorang rekan kerja Paulus yang dekat. Ia berserta suaminya, Akwila, bekerja sebagai pembuat kemah dan berjumpa dengan Paulus di Korintus (Kis. 18:1-11). Bahkan Paulus menyebut mereka sebagai “teman sekerja,” sebuah panggilan yang ia berikan kepada beberapa orang yang dekat dengannya (Lih. Rm. 16:3-4). Mari kita mengenal tentang Priskila sebelum bersama-sama melihat bagaimana Tuhan memakai dia dalam kerajaan Allah.

Sekilas Latar Belakang tentang Priskila

Priskila, atau nama lain dari Priska (2 Tim. 4:19), adalah seorang Yahudi Kristen yang bersama suaminya lari ke Korintus karena mengalami penyiksaan dari pemerintah Roma kepada orang Yahudi. Mereka berjumpa dengan Paulus di Korintus dan perjumpaan tersebut yang menjadi titik balik kehidupan mereka. Paulus awalnya singgah di rumah mereka, lalu karena mereka sesama tukang kemah akhirnya mereka bersahabat dan tinggal bersama. Mereka pun menyertai Paulus, ketika ia harus pergi ke Efesus, dan mengizinkan rumah mereka dipakai sebagai tempat ibadah (1 Kor. 16:19). Mereka pun tetap mengizinkan rumah mereka dipakai sebagai gereja bagi jemaat di Roma (Rm. 16:3-5). Lalu bagaimana Priskila dengan segala talentanya dipakai oleh Tuhan?

Talenta Bekerja untuk Mendukung Perkembangan Gereja

Priskila memiliki talenta untuk bekerja sebagai tukang kemah. Pada zaman itu menjadi tukang kemah bukanlah sesuatu hal yang lazim, pekerjaan tersebut membutuhkan keterampilan khusus. Tukang kemah dinilai memiliki tingkatan sosial dan finansial yang lebih tinggi dari masyarakat pada umumnya, meski bukan yang paling tinggi atau kaya dalam masyarakat. Para ahli sejarah setuju bahwa tukang kemah termasuk golongan ekonomi menengah dalam masyarakat. Namun, keuntungan yang didapat oleh Priskila serta suaminya tidak dipakai untuk kesenangannya belaka melainkan untuk mendirikan gereja. Keramahan (hospitality) yang mereka berikan tentunya bukan hanya memberikan tempat, tetapi juga hal-hal lain yang menyertai berdirinya gereja. Inilah salah satu contoh talenta yang digunakan untuk memuliakan Tuhan.

Talenta Mengajar untuk Memuridkan Orang Lain

Priskila juga diberikan talenta untuk mengajar oleh Tuhan Yesus, seperti yang nyata ketika ia bersama suaminya memuridkan Apolos. Ada beberapa hal penting yang harus kita tahu dalam bagian ini. Pertama, Apolos bukan hanya sekadar orang yang pintar tetapi orang yang terpelajar (scholar) dalam Perjanjian Lama (Kis. 18:24) dan seorang orator yang baik. Kedua, Priskila secara tersirat ditunjukkan sebagai pengajar yang lebih menonjol dibanding dengan suaminya dengan namanya disebut terlebih dahulu. Beberapa ahli Perjanjian Baru setuju bahwa urutan penyebutan nama bukanlah kebetulan tetapi ada makna tersirat kecemerlangan dari Priskila. Hasil didikannya, dalam diri Apolos, pun juga diakui oleh Paulus (ay.27; bdk. 1 Kor. 1:10-12; 3:1-8), menunjukkan keterampilannya untuk mengajar dan digunakannya untuk memuridkan orang lain.

Talenta Bertekun dalam Iman untuk Menjadi Teladan

Priskila yang begitu bertalenta menunjukkan hidupnya penuh integritas. Priskila yang begitu cemerlang tetap menunjukkan rasa hormatnya kepada suaminya, meski ia memiliki berbagai alasan untuk memegahkan dirinya. Dari tiga bagian Alkitab yang menyebutkan nama mereka, hanya ada satu yang menyebutkan Akwila terlebih dahulu (lih. 1 Kor. 16:19). Beberapa ahli berpendapat bahwa ini merupakan permintaan dari Priskila agar mendahulukan suami terlebih dahulu. Hal ini merupakan nilai yang terdapat dalam Efesus 5:22-33, di mana istri diajar untuk menghormati suami seperti suami mengasihi isterinya. Priskila tidak hanya memiliki banyak talenta, terlebih penting ia punya integritas untuk menghidupi iman Kristen secara nyata.

Aplikasi bagi Orang Kristen masa kini

Orang Kristen harus dapat menunjukkan penghormatan yang layak diterima oleh perempuan. Perempuan dalam jemaat kita tentunya diberi talenta oleh Tuhan yang harus digunakan untuk membangun tubuh Kristus di lokasi masing-masing (1 Kor. 12:7). Talenta-talenta tersebut yang harus dipertanggung-jawabkan dengan menggunakannya secara optimal bagi kemuliaan nama Tuhan. Hal yang mendasari penghormatan ini adalah kasih Tuhan Yesus yang terlebih dahulu menyelamatkan kita, menjadikan kita saudara dan saudari. Jika anda adalah saudari dalam Tuhan, mari jangan memandang rendah diri anda tetapi dengan setia memaksimalkan talenta yang Tuhan sudah titipkan. Jika anda adalah saudara dalam Tuhan, mari memberi kesempatan bagi saudari untuk melayani bersama sebagai tubuh Kristus. Jika kasih dalam tubuh Kristus terwujud, tentunya kehidupan kita sekalian akan menjadi kesaksian yang berdampak bagi orang di sekitar kita.[JP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Bagaimana Akwila menghormati peran Priskila dalam pelayanan yang mereka lakukan?

Penerapan

Apa bentuk penghormatan yang seharusnya diberikan kepada perempuan dalam jemaat?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.