Bagikan artikel ini :

Productive Connection (Hubungan Yang Produktif)

Yohanes 15:1-8

BAHAN CARE GROUP

Setiap kita mungkin memiliki seseorang yang sangat dekat dalam hidup kita. Entah itu sahabat, istri, suami, kakak, adik, atau orangtua. Kita tahu bahwa hubungan yang dekat dengan orang-orang tersebut tidak terjadi dalam semalam. Perlu waktu untuk membangun sebuah hubungan yang kuat dengan seseorang. Bahkan perlu waktu untuk membangun hubungan dengan mereka yang tinggal satu atap dengan kita.

Membangun hubungan dengan seseorang artinya kita bukan hanya berbicara dan meminta sesuatu, tetapi juga mendengarkan dan mengikuti apa yang menyenangkan orang tersebut. Hubungan yang kuat melibatkan saling menghargai, saling mengasihi, dan saling memercayai. Demikian dengan hubungan dengan Tuhan tidak bisa dibangun hanya dengan satu malam, dan hanya sekedar mengenal Dia, tetapi hubungan yang baik akan terjalin jika kita bisa memelihara hubungan itu dengan benar dan baik. Jika hubungan kita dengan Tuhan kuat, pada saat masalah datang, hidup kita tidak cepat goyah. Pertanyaanya, bagaiamana hubungan Anda dengan Tuhan saat ini?

EKSPLORASI FIRMAN

Apa itu membangun hubungan pribadi dengan Tuhan? Membangun sama artinya dengan mendekatkan diri dengan Allah. Kata membangun mempunyai pengertian suatu tindakan (inisiatif) atau usaha dari seseorang yang membutuhkan Tuhan dekat dengan-Nya. Dengan kata lain, upaya dari seseorang membawa dirinya dekat dengan Tuhan yang ada di dekatnya. Dalam Yohanes 15:1-8, Tuhan Yesus menggunakan metafora (gambaran) anggur untuk mengajarkan apa yang harus dilakukan oleh setiap kita sebagai para pengikut-Nya, khususnya berbicara mengenai pentingnya memiliki relasi yang baik dengan Tuhan kita.

Tuhan menggambarkan Allah sebagai pengusaha kebun anggur tersebut, Tuhan Yesus memperkenalkan diri sebagai pokok anggur yang benar, dan setiap kita digambarkan sebagai ranting-ranting pohon anggur tersebut. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa menempel pada pokok anggur bermakna “tinggal di dalam” Tuhan. Tinggal di dalam Tuhan berarti hidup bergaul dan menghidupi firman Tuhan. Kata “tinggal “ itu artinya kita sudah ada di sana dan bukan kita berusaha untuk pergi ke suatu tempat yang belum kita capai tetapi kita sudah berada di sana. Dan tugas kita adalah tetap ada di sana yaitu tinggal dalam pokok anggur yang benar. Tuhan hanya meminta kita untuk “tinggal” “melekat” dan pada saat kita melekat kepada Kristus, tinggal di dalam kasih-Nya maka kita mampu untuk menghasilkan buah. Jadi relasi dengan Tuhan adalah kebutuhan yang mendasar bagi kita sebagai orang Kristen, karena kita tidak bisa menghasilkan apapun jika kita jauh dan tidak tinggal di dalam Dia. Semakin kita jauh dari Tuhan, maka kita akan semakin merasakan lelah, kering dan akhirnya kita akan mati secara rohani. Jangan biarkan diri kita semakin jauh dari DIA, tetapi mari kita terus berjuang untuk tetap tinggal di dalam Dia, melalui ibadah, doa, membaca firman Tuhan dan setiap disiplin rohani yang kita bisa lakukan untuk terus memiliki kedekatan dengan Tuhan kita.

Berikutnya, untuk menghasilkan buah yang banyak, kita membutuhkan “pembersihan” yang tegas dan menyeluruh. Membersihkan berarti memotong beberapa ranting, dan ini dapat menyakitkan. Hal ini memiliki makna bagaimana kita pun ketika melekat kepada Tuhan harus mengalami perubahan, membuang sikap yang tidak baik dalam diri kita, mematahkan hal-hal yang membuat kita tidak fokus kepada Dia, memotong segala ketakutan dan kekuatiran di dalam hidup kita. Agar kita bisa menjadi ranting yang dapat mengasilkan buah yang lebat. Dalam situasi demikian, kita hendaknya yakin bahwa kita sedang dibersihkan demi sesuatu yang baru, demi hidup yang lebih terpusat pada Allah dan hal-hal yang dari Allah. Tuhan Yesus berjanji bahwa kita akan menghasilkan banyak buah jika kita tinggal di dalam Dia dan mengizinkan Dia untuk membersihkan kita. “Kamu memang sudah bersih, karena firman yang telah kukatakan kepadamu”. Kalau kita percaya kepada Yesus dan melaksanakan firman-Nya, maka firman itu akan mempunyai daya kekuatan untuk mengubah hidup kita.

Tantangan dan rintangan dalam hidup yang kita alami, akan membuat kita menjadi lebih matang dan sungguh-sungguh mencintai Yesus, bila hati kita sungguh-sungguh berpaut kepada Yesus.

Inilah yang Tuhan janjikan kepada kita, bila kita setia berpaut dan tinggal dalam Kristus Yesus. Kesetiaan sangatlah penting, karena kita tetap berpihak pada Yesus dan tinggal bersama Yesus, juga pada saat-saat sulit sekalipun, kita tetap berpaut kepada Yesus, bersandar kepada Yesus dan percaya kepada Yesus. Yesus adalah daya kekuatan yang menghidupkan dan menguduskan di dalam diri kita. Inilah rahasia keberhasilan sebagai murid Yesus ialah keterpautan dan tinggal bersama dengan Yesus. Karena itu, janganlah membiarkan diri kita terlepas dengan diri-Nya, “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”.[SA]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa artinya melekat kepada Kristus sebagaimana yang gambaran ranting yang melekat pada pokok anggur?

Penerapan

Hal apa yang bisa Anda lakukan secara intensif untuk membangun dan tetap tinggal di dalam Dia?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.