Bagikan artikel ini :

Seeking God in Troubled Times (Mencari Tuhan di Saat Susah)

Mazmur 63

EKSPRESI PRIBADI

Ada seorang ayah yang sering bepergian keluar kota karena pekerjaannya, tetapi setiap dia pulang ke rumah dia selalu membawa mainan untuk anaknya. Setiap kali ayahnya pulang, anaknya akan menunggu kedatangan ayahnya di depan pintu rumahnya dengan gembira dan bersemangat. Ayahnya cukup penasaran, lalu dia bertanya kepada anaknya “Nak, kenapa kamu selalu menunggu ayah di depan rumah? Apa kalau ayah tidak bawa mainan kamu akan tetap menunggu ayah seperti itu?” Dengan polosnya anak itu menjawab “Aku cuma ingin ketemu ayah kok, aku kangen ayah” Mari kita renungkan sejenak relasi kita dengan Tuhan, selama ini ketika kita mencari Tuhan apa motivasi kita? Apakah kita seringkali hanya mau sesuatu dari diri-Nya atau kita merindukan diri-Nya saja?

EKSPLORASI FIRMAN

Kehidupan Daud seperti manusia pada umumnya, tidak selalu lancar dan berjalan mulus, dia mengalami pergumulan demi pergumulan dalam hidupnya. Ada 2 pendapat tentang kondisi yang dialami Daud dalam Mazmur 63 ini. Pertama ketika dia dikejar oleh Saul. Kedua ketika dia diburu oleh Absalom.. Mazmur 63 ini menunjuk pada kisah yang kedua, setelah dia menjadi raja (ada keterangan di ayat 11). Ini situasi yang sangat sulit buat Daud, dikhianati anak darah dagingnya sendiri, beberapa orang kepercayaannya membelot, juga tabut perjanjian yang tadinya dibawa bersamanya akhirnya dikembalikan ke Yerusalem (1Sam.15:24-26). Daud harus hidup sebagai pelarian sampai di padang gurun yang tidak menentu. Daud sedang ada dalam keadaan krisis, kehilangan banyak hal, kelelahan yang luar biasa, bukan hanya secara fisik saja, tetapi hatinya pasti terluka, dan penuh ketidakpastian apakah dia akan selamat atau nyawanya melayang. Namun dalam situasi yang mencekam itu ada satu hal yang dikatakan Daud, dia mencari Tuhan. Mengapa Daud mencari Tuhan di dalam keadaan yang sulit

Tuhan adalah sumber kehidupan

Ini bukan sebuah situasi di mana Daud merasa Tuhan tidak hadir di dalam pergumulannya, tetapi ini adalah kerinduan Daud menikmati persekutuan dengan Tuhan “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau” secara harafiah ini berarti pada dini hari aku mencari Engkau, atau berarti mencari dengan sungguh-sungguh. Tuhan adalah sumber kehidupannya, seperti yang dia katakan “jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair” Jiwa dan tubuh yang haus dan rindu kepada Tuhan, menggambarkan keseluruhan hidupnya sungguh-sungguh memerlukan Tuhan. Daud tidak berkata bahwa dia rindu akan pergumulannya selesai. Tentu saja ada kerinduan seperti itu, namun bukan itu yang utama, tetapi pribadi Tuhanlah yang utama. Daud bukan mencari Tuhan untuk mendapatkan sesuatu, tetapi Daud hanya mencari Tuhan karena kerinduan menikmati relasi bersama Tuhan. Bagi Daud Tuhan adalah yang terpenting di dalam kehidupannya. Selanjutnya Daud juga berkata “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari hidup” Ketenangan Daud bukan disandarkan pada situasi aman di sekitarnya, bukan juga kedudukannya sebagai raja, tetapi pada kasih setia Tuhan yang lebih baik daripada hidup. Hidup tanpa disertai dan dikasihi Tuhan adalah hidup yang tidak ada artinya. Kasih setia Tuhan itu relasi perjanjian yang sempurna, tidak berubah dan senantiasa menyertai. Seperti yang Paulus katakan “Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp.1:21). Hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan itu “seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan” kehadiran yang memenuhi kehidupannya. Di dalam masa-masa krisis hidupnya justru Daud dapat melihat lebih dalam lagi bahwa hubungan dengan Tuhan adalah yang terpenting di dalam kehidupannya. Situasi krisis hidup seharusnya dapat membawa seseorang bisa mengalami Tuhan lebih dalam lagi.

Tuhan adalah pertolongan sejati

Daud dalam mencari Tuhan, dia mengingat, merenungkan Tuhan dan karya-Nya “apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku” Ketika Daud merenungkan Tuhan, dia bisa melihat perjalanan hidupnya adalah tidak pernah terlepas dari pertolongan Tuhan. Daud sudah beberapa kali mengalami krisis dalam kehidupannya, ketika dia bisa melewatinya, dia menyadari itu karena pertolongan Tuhan. Dia merasa aman bersama Tuhan “dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai” sekalipun situasi tidak aman yang sedang dihadapi. Mengingat perjalanan hidup di masa lalu bersama Tuhan akan membawa pada satu keteguhan untuk menjalani hari depan bersama Tuhan. Jika di awal Daud berkata jiwanya kering, tandus namun di ayat 9 dia mengatakan “Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.” Kata "melekat" disini mengandung makna “bersatu” dalam pernikahan (Kej. 2:24) atau seperti Ruth yang “berpaut” pada Naomi (Rut.1:14). Jadi Daud hidupnya tidak mau terpisah dari Tuhan. Ia akan selalu mengikuti-Nya. Itulah yang membuat kepercayaannya muncul kembali, oleh karena tangan kanan Tuhan yang menopangnya. Seseorang yang sudah mengalami dan mengenal Tuhan, pasti hidupnya mau melekat kepada Tuhan saja. Setelah dia sudah mengalami kembali persekutuan dengan Tuhan, baru di bagian terakhir ini Daud berbicara tentang musuh-musuhnya. Dia tidak mengkhawatirkan lagi tentang musuh-musuhnya, namun dia dapat berkata “Tetapi raja akan bersukacita di dalam Allah”.

Hidup ini baik dalam krisis atau dalam situasi tenang, tidak akan pernah dapat kepuasan, tanpa ada Kristus di dalam hidup ini. Kehidupan manusia akan selalu merasa haus dan kering jika tidak berjumpa dengan Tuhan Yesus. Hanya Tuhan Yesus yang berkata “barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata airu di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” Jika Anda sedang lelah, kering, datanglah hanya pada Tuhan Yesus, nikmatilah persekutuan dengan-Nya, carilah diri-Nya.[RR]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa Daud hanya mencari Tuhan ketika dia sedang ada dalam krisis kehidupan?

Penerapan

Apa yang Anda mau lakukan di dalam menjalin relasi dengan Tuhan, terutama di masa-masa sulit?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.