Bagikan artikel ini :

The assurance of our victory (jaminan bagi kemenangan kita)

Roma 8:31-39

EKSPRESI PRIBADI

Pada perlombaan lari marathon Olimpiade di Mexico City tahun 1968, John Steven Aquari, seorang pelari asal Tanzania, tetap berlari hingga garis finish meskipun dengan salah satu kaki terluka karena sempat terjatuh. Para penonton yang melihat John Steven Aquari memasuki stadiun dan terus berlari menuju garis finish, memberikan standing applause, karena semangat juang John Steven Aquari untuk tetap menyelesaikan perlombaan meskipun kakinya dalam keadaan terbalut. Usaha John Steven Aquari tersebut mengundang perhatian wartawan untuk menemuinya dan bertanya, kenapa ia tetap bersemangat untuk menyelesaikan lomba walaupun dirinya sudah jauh tertinggal dan Mamo Waldi, pelari asal Etiopia, telah memenangkan lomba itu dengan catatan waktu 1 jam lebih cepat dari catatan waktu dirinya. Atas pertanyaan yang disampaikan wartawan tersebut, John Steven Aquari memberikan jawaban : “Negaraku telah mengutusku lebih dari lima belas ribu kilometer bukan untuk mengawali pertandingan. Negaraku mengutusku untuk menyelesaikan perlombaan.”

Demikian pula dengan perlombaan iman, kita diminta untuk tidak hanya memulainya, tetapi juga mengakhirinya dengan baik. Dalam hal ini, Firman Tuhan memberikan kita sebuah pengajaran tentang jaminan kemenangan, dimana dalam semuanya itukita lebih dari pada orang-orang yang menang” (Rm 8:37). Apa sesungguhnya yang dapat menjadi jaminan bagi kemenangan kita sehingga kita dikatakan lebih dari pada orang-orang yang menang? Melalui perikop Roma 8:26-39, kita akan menemukan tiga jaminannya tersebut untuk didiskusikan lebih lanjut dalam Care Group.

EKSPLORASI FIRMAN

1. Jaminan pertama: Ada Roh Allah yang turut mendoakan

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita…Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan(Rm 8:27). Ada kala dalam menjalani perlombaan iman, kita mengalami kelelahan, kekecewaan dan ketidakberdayaan. Terkadang ujian dan pencobaan hidup yang terlalu berat membuat kita terfokus pada masalah, lebih daripada kepada Tuhan. Di saat itu, kita barangkali sangat sulit untuk konsentrasi berdoa kepada Tuhan. Bahkan kita tergoda untuk bersikap apatis, menyerah dan keluar dari lintasan. Tetapi, Roh Allah sebagai “parakletos” (Sang Pendamping/Penghibur – Yoh. 14:16; 16:7) mengerti pergumulan kita ini dan turut mendoakan kita. Kehadiran Roh Allah sebagai Sang Juru syafaat kita sesungguhnya menjadi jaminan kemenangan kita, sebab kita tidak berjuang sendirian. Roh Allah sebagai “parakletos” akan dengan setia mendoakan, menguatkan dan menopang iman kita dalam segala kelemahan dan ketidakberdayaan, sampai pada garis akhir kehidupan kita.

2. Jaminan kedua: Ada Allah Bapa yang turut bekerja

Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.”(Rm 8:28). Tidak ada yang kebetulan dalam kamus kehidupan orang percaya yang sungguh mengasihi-Nya! Dalam segala hal, kita harus beriman bahwa ada Allah di sana yang turut bekerja. Segala kejadian yang diijinkan Tuhan dalam perlombahan iman kita, baik itu hal yang menyenangkan maupun hal yang menyedihkan, pasti akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Hidup kita akan dibawa lebih dekat pada hadiratNya dan lebih lekat pada salibNya. Inilah sesungguhnya jaminan kemenangan hidup bagi setiap orang percaya. Dalam lintasan demi lintasan, iman kita barangkali bisa lemah, tapi tidak akan jatuh tergeletak (Mzm. 37:24), sebab ada tangan Allah Bapa yang terus turut bekerja untuk memperkuat iman dan menopang pengharapan kita. Melalui pengalaman beriman yang “jatuh-bangun”, justru kita bersyukur karena iman kita semakin dimurnikan untuk hanya bertumpu pada Kristus, dan bukan hal yang lain.

3. Jaminan ketiga: Ada Yesus Kristus yang turut membela

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita…Kristus Yesus yang telah mati? Bahkan lebih lagi; yang telah bangkit…menjadi Pembela bagi kita? (Rm 8:31-34)

Dalam perlombaan iman kita, ada jaminan yang sungguh menguatkan kita, bahwa kita memiliki Sang Pembela yaitu Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Kristus sebagai Pembela kita sesungguhnya adalah “benteng pertahanan” kita yang teguh terhadap segala hal atau segala pihak yang mencoba untuk menghancurkan iman kita. Walaupun kita akan berada dalam bahaya maut sepanjang hari, tapi Tuhan Yesus adalah Pembela kita yang hidup. Jika Kristus di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita. Inilah sesungguhnya jaminan kemenangan kita yang perlu kita ingat senantiasa, “baik maut, maupun hidup…baik yang ada sekarang maupun yang akan datang…kuasa-kuasa, baik yang di atas,… tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Rm 8:38-39). Sekali kita ditebus menjadi milikNya, selamanya kita menjadi milikiNya. Tidak hanya dalam hidup di saat kesementaraan ini, tetapi juga di kekekalan nanti. Sebagaimana kutipan refrain dari salah satu lagu ciptaan Norman J. Clayton: “Now, I belong to Jesus, Jesus belongs to me. Not for the years of time alone, but for eternity”.[CK]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Sharingkan dalam dimensi apa saja Anda merasa seringkali kalah dalam perlombaan iman?

Penerapan

Bagaimana keberadaan tiga jaminan kemenangan tersebut dapat menjadi dasar Anda agar tetap bersemangat mengakhiri perlombaan iman dengan baik ?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.