Bagikan artikel ini :

The cost of salvation

Yesaya 50:4-9a

Ekspresi Pribadi

Kita seringkali mendengar istilah "no pain no gain" jika diterjemahkan secara bebas adalah "tidak ada pengorbanan, tidak ada hasil" Untuk memperoleh suatu hasil yang baik diperlukan pengorbanan yang sepadan. Dalam hidup ini banyak orang rela berkorban untuk banyak hal, apakah itu untuk karir, untuk pendidikan, untuk ketenaran, untuk kekayaan, untuk keluarga. Tetapi dalam hidup ini ada yang lebih penting dari semuanya itu, yaitu keselamatan. Keselamatan adalah sesuatu yang tidak bisa diusahakan oleh manusia sendiri, seberapa pun pengorbanan yang dilakukan manusia, tidak akan mungkin mendapatkannya, maka tanpa pengorbanan Kristus tidak ada keselamatan. Saudara coba diskusikan, mengapa keselamatan hanya melalui pengorbanan Tuhah Yesus di kayu salib!

Eksplorasi Firman

Harga keselamatan itu sangat mahal, karena harus dibayarkan dengan korban yang sempurna. Dosa manusia begitu menjijikkan di hadapan Allah, Yesaya menuliskan seperti ini "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor..." (Yes.64:6) bahkan kebaikan manusia pun adalah sesuatu yang kotor, karena manusia tercemar dosa (Rm.3:23). Tidak satu makhluk pun yang bisa membayar harga keselamatan itu, selain dari Tuhan Yesus sendiri. Ada 2 hal yang bisa kita lihat dalam bagian ini adalah

Harga Keselamatan dimulai dari Ketaatan

Bagian Firman Tuhan di sini ada yang berkata ini tentang Yesaya sendiri, tetapi ada juga yang mengatakan ini adalah umat Israel. Kalau bicara pada konteks saat itu tentang Yesaya yang adalah seorang nabi, Yesaya berarti sebagai penyambung firman Allah. Nabi yang benar adalah memperkatakan apa yang Allah katakan dengan tepat, tidak dikurangi, tidak ditambah atau memodifikasinya agar selalu tampak menyenangkan. Di Israel terdapat nabi-nabi palsu, yang memperkatakan bukan firman Tuhan, mereka memperkatakan hal-hal yang menyenangkan saja. Taat memperkatakan firman Tuhan pasti ada resikonya, karena tidak selalu hal itu akan diterima oleh orang-orang. Maka dikatakan seorang nabi mempunyai relasi yang dekat sekali dengan Tuhan "setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku...Tuhan Allah membuka telingaku" (ayat 4). Semuanya dilakukan untuk melakukan misi "memberi semangat yang baru kepada orang yang letih lesu"

Itu yang dilakukan Tuhan Yesus dengan sempurna, Dia datang ke dalam dunia karena ketaataan-Nya untuk melakukan kehendak Bapa. Jalan ketaatan yang Tuhan Yesus tempuh bukanlah fase-fase yang enak, sejak dari kelahiran-Nya di kandang, dikejar-kejar Herodes yang ingin membunuh-Nya, ditolak banyak orang, bahkan berakhir di kayu salib. Dia Allah Yang MahaKuasa, tidak terbatas, tetapi menjadi manusia (Yoh.1:14), bahkan direndahkan (Flp.2:5-8). Meskipun harus menjalani situasi yang tidak mudah, Dia tetap memperkatakan Firman yang benar. Tuhan Yesus berkata "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya" Inilah harga dari sebuah penyelamatan, yaitu jalan ketaatan yang tidak mudah, tanpa syarat, bahwa ketaatan itu bukan menghasilkan sesuatu kenyamanan, justru ketaatan adalah jalan pengorbanan, diajar untuk tahan di dalam penderitaan, tidak membalas saat dipermalukan musuh, memiliki tujuan menyelesaikan misi-Nya.

Harga Keselamatan dijalani melalui Penderitaan

Paulus pernah berkata, untuk orang baik ada orang yang berani mati, untuk orang benar lebih sedikit orang berani mati untukknya dan untuk orang jahat, Tuhan Yesuslah yang mati untukknya (Rm.5:7-8). Terbukti saat Dia memberi diri-Nya sebagai korban penebus dosa yang harus dilalui dengan jalan penderitaan, seperti yang dikatakan dalam ayat 6 "Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi" Ini adalah nubuatan tentang penderitaan Tuhan Yesus yang datang untuk menebus manusia. Tuhan Yesus juga berkata kepada murid-murid-Nya "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi,..." (Luk.18:31-33) Dan hal ini benar-benar dialami oleh Tuhan Yesus saat orang-orang mengadili-Nya, Mat.26:67 "Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukuli Dia" Jalan penderitaan yang harus ditempuh Tuhan Yesus bukan hal yang enteng, karena Dia sudah tahu setiap detail penderitaan dan sakit yang akan dihadapi-Nya, tetapi Dia tetap maju, tidak mundur, demi keselamatan orang berdosa.

Harga keselamatan itu sangat spesial juga, karena Tuhan Yesus memberikan diri-Nya untuk menerima siksaan, hinaan bahkan kematian, bukan karena Dia tidak mampu untuk melepaskan diri-Nya, tetapi Dialah yang mengijinkan-Nya, dengan sukarela memberi diri-Nya. Seperti yang bisa dilihat juga dalam Yesaya 53:7 "Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya" Cara kematian yang harus dijalani oleh Tuhan Yesus adalah salah satu cara hukuman mati yang paling brutal, mengerikan dan menyengsarakan, seseorang yang disalib tidak langsung mati, tetapi mati secara perlahan-lahan dalam penderitaan-Nya. Namun sekalipun harus menerima penderitaan yang paling mengerikan, Tuhan Yesus tetap taat menjalani-Nya, karena Dia tahu tanpa salib tidak ada keselamatan, tanpa pengorbanan tidak ada hidup.

Aplikasi Kehidupan

PENDALAMAN

Menurut Anda apakah Allah bisa langsung memberikan keselamatan kepada manusia tanpa harus adanya pengorbanan Tuhan Yesus ?

PENERAPAN

Kalau Anda memahami bahwa harga keselamatan yang Anda terima itu begitu mahalnya, langkah konkrit apa yang mau Anda lakukan untuk mensyukurinya ?

Saling Mendoakan

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain