Bagikan artikel ini :

The Firm Conviction (Keyakinan Kokoh)

Roma 1:14-17

EKSPRESI PRIBADI

Banyak orang Kristen mengeluh, marah dan bersungut-sungut ketika menghadapi masalah dan penderitaan dalam kehidupan mereka. Bahkan tidak sedikit juga yang berpaling dari Kristus. Itu sebabnya seorang filsuf yang sinis terhadap kekristenan pernah berkata, “Scratch a Christian and you will find a pagan” terjemahan secara bebas artinya “Kupaslah atau garuklah kulit seorang Kristen, maka Anda akan mendapati seorang kafir.” Filsuf ini menggambarkan bahwa iman orang Kristen itu hanya setebal kulit, rentan dan sensitif, mudah tergores, terkelupas, mengeriput dan mudah rusak. Bukankah fenomena yang sama terjadi juga pada orang-orang Kristen saat ini, di tengah pandemi Covid 19? Berapa banyak orang Kristen yang masih tetap setia dan berdiri teguh di dalam iman, pengharapan dan kasih ketika mengalami goncangan akibat krisis ekonomi (misalnya, terkena PHK, usaha terpuruk dan bangkrut), krisis kesehatan dan masalah dalam keluarga? Bagaimana Anda bertahan dan berdiri kokoh dalam iman ketika menghadapi kesulitan dan penderitaan ditengah pandemi ini? Bagikan pengalaman Anda di dalam Care Group Anda.

EKSPLORASI FIRMAN

Rasul Paulus, seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Luar biasa, karena hari-hari yang dijalaninya dipenuhi dengan kesulitan, penderitaan dan ancaman kematian, namun semuanya itu tidak menyurutkan iman dan semangatnya untuk tetap setia melayani Tuhan sampai akhir hidupnya (2Tim. 4:6-8). Totalitas hidupnya didedikasikan untuk Tuhan, memberitakan Injil dan menulis 13 surat dalam Perjanjian Baru termasuk surat Roma yang akan kita pelajari hari ini. Apa rahasia untuk tetap berdiri kokoh dalam iman dan pemberitaan Injil? Mari kita belajar dari Rasul Paulus dalam Roma 1:14-17.

1. Keyakinan Paulus akan kuasa Injil Kristus (Rm. 1:16-17).

Kata sambung “karena” di ayat 16 menerangkan alasan mengapa Paulus tidak malu terhadap Injil, sebaliknya dia justru memiliki keyakinan yang kokoh di dalam Injil. Karena Injil adalah kekuatan Allah (the power of God) yang menyelamatkan orang-orang berdosa. Kata “Injil” muncul 4 kali di pasal pertama (ay. 1, 9, 15, 16), menandakan hal yang sangat penting bagi Paulus. Injil (Yun. Euanggelion) artinya kabar baik (good news). Kabar baik tentang karya keselamatan Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib karena dosa-dosa kita, telah dikuburkan dan telah dibangkitkan pada hari ketiga (1Kor. 15:3-4). Melalui kematian dan kebangkitkan Kristus, Allah menyelamatkan manusia berdosa dari kuasa dosa, Iblis dan maut. Ini berarti bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha atau perbuatan baik kita, sebaliknya itu adalah anugerah Tuhan melalui iman di dalam Kristus (Rm. 3:24; Ef. 2:8-9; Flp. 3:9). Ketika kita bertobat dan berpaling kepada Kristus, maka kita dibenarkan oleh Allah. Martin Luther yang bertobat ketika membaca Roma 1:16-17 ini, menyebut pembenaran oleh iman itu sebagai “doktrin dimana gereja akan berdiri atau runtuh dan tanpa pembenaran tidak ada orang yang dapat diselamatkan!” Charles Spurgeon menyebut pembenaran sebagai “mahkota permata dari Reformasi” karena pembenaran adalah doktrin yang paling penting.

Apa artinya dibenarkan Allah? Di ayat 17, kata “kebenaran atau membenarkan” (Yun. Dikaioo), terjemahan NIV. “declared righteous”, berarti “menyatakan bahwa seseorang benar”. Pembenaran adalah sebuah status dimana Allah secara legal/hukum menyatakan seorang berdosa yang tidak benar sebagai orang yang benar dan dapat diterima di hadapan Allah yang kudus dan adil. Apa dasar dari pembenaran itu? Dasarnya adalah karena semua dosa kita telah ditimpakan kepada Kristus yang mati menanggung dosa kita (Rm. 5:8-10; 2Kor. 5:21; 1Ptr. 2:24). Kemudian ketaatan dan kebenaran Kristus diimpartasikan/ditanamkan dan diperhitungkan kepada kita (Rm. 5:18-19). Pembenaran itu terjadi ketika kita beriman di dalam Kristus, “Orang benar akan hidup oleh iman” (ay. 17; 5:1). Jadi syarat untuk beroleh keselamatan adalah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan mempercayakan totalitas hidup kita kepada-Nya. Dia adalah satu-satunya jalan, kebenaran dan kehidupan (Yoh. 14:6) dan satu-satunya nama yang oleh-Nya, kita diselamatkan (Kis. 4:12). Karena itu, jangan biarkan tantangan dan penderitaan mengikis iman kita, tetapi tetaplah berdiri teguh dalam iman bersama Kristus di tengah pergumulan dan penderitaan akibat pandemi C-19 ini.

2. Keyakinan Paulus akan panggilan dan tanggung jawab memberitakan Injil (Rm. 14-16).

Paulus tidak hanya meyakini akan kuasa Injil Kristus, tetapi dia juga berani dan konsisten memberitakannya kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Dalam Roma 1:8-15 Paulus memperkenalkan dirinya dan menyatakan kerinduannya untuk memberitakan Injil di Roma. Apa yang mendorong Paulus tetap berani dan konsisten memberitakan Injil Kristus? Karena kesadaran akan hutang Injil (ay. 14-15). Istilah “berhutang” (debtor) di ayat 14 bukan berarti Paulus pernah meminjamkan uang atau sesuatu dari jemaat di Roma, sehingga kini dia mau membayarnya. Tetapi maksudnya adalah bahwa dia berkewajiban untuk memberitakan Injil karena dia sudah dipanggil Tuhan untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi (ay. 1; Kisah 9:1-18). Selain itu, Paulus tahu bahwa Tuhan mengasihi semua orang berdosa tanpa membedakan suku, bangsa dan status sosial (Yoh. 3:16; Mat. 28:19-20). Kasih Kristus itulah yang menguasai dan memotivasi Paulus untuk memberitakan Injil kepada semua orang (2Kor. 5:14). Dengan pergi ke ibukota kekaisaran Romawi, Paulus bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai bangsa dan memberitakan Injil kepada mereka.

Alasan terakhir Paulus setia memberitakan Injil karena hanya Injil Kristus, kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan orang-orang berdosa (ay. 16). Alkitab menegaskan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan upah dosa adalah maut (Rm. 3:23; 6:23). Namun ketika bertobat dan percaya Kristus, maka kita akan diselamatkan dari murka Allah dan beroleh hidup yang kekal (Rm. 3:24; 5:8-10). Dengan kata lain, pemberitaan injil mencakup kabar baik, yaitu kebenaran Allah sedang dinyatakan melalui karya Kristus (ayat 16-17) dan kabar buruk, murka Allah sedang dinyatakan bagi mereka yang tidak percaya Kristus (ayat 18-20). Surga dan neraka; pengharapan dan penghukuman; kasih dan keadilan. Jadi, Injil bukan hanya sekedar informasi dan inspirasi, melainkan Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang berdosa yang percaya kepada-Nya. Oleh sebab itu percayalah dan beritakanlah Injil Kristus dengan berani kapan pun dan di mana pun.[SL]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apakah yang dimaksud dengan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi ? Iman seperti apa yang dikatakan mendatangkan keselamatan itu ?

Penerapan

Langkah konkrit apakah yang akan Anda lakukan untuk sungguh-sungguh mempercayakan hidup Anda kepada Kristus dan bersaksi tentang karya Kristus kepada orang-orang berdosa di sekitar Anda ?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.