Bagikan artikel ini :

The Holy Spirit & Transformation (Roh Kudus & Transformasi)

Yohanes 14:15-17; Kisah Para Rasul 1:8

BAHAN CARE GROUP

Kita mungkin pernah memiliki pengalaman ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan yang mengasihi kita. Kenyataan ditinggalkan, terutama oleh orang yang penting atau orang yang kita kasihi, mampu mematahkan semangat hidup manusia. Karena kita merasa kehilangan kasih, dorongan dan bimbingan dari orang tersebut.Demikian juga dengan murid-murid Yesus Kristus. Mereka merasa gelisah, sedih, khawatir dan takut setelah mendengar bahwa Yesus Kristus akan meninggalkan mereka (Yoh. 14:1-6). Namun akhirnya mereka mengalami transformasi, beroleh penghiburan, penguatan dan keberanian untuk menjalani hidup dalam menggenapi misi Tuhan. Apa yang menyebabkan terjadinya transformasi total dalam kehidupan para murid Kristus? Bagikan pendapat Anda di dalam Care Group Anda!

EKSPLORASI FIRMAN

Konteks Yohanes 14:15-17 adalah dimana Yesus Kristus akan pergi meninggalkan murid-murid-Nya, setelah sekitar 3 tahun hidup bersama dengan mereka. Yesus akan akan mati di kayu salib untuk menanggung dosa manusia, dikuburkan, bangkit pada hari ketiga dan naik ke surga. Tentu saja para murid tidak hanya merasa sedih karena ditinggalkan oleh seorang guru, tetapi juga ditinggalkan oleh Tuhan. Jadi perasaan kehilangan itu dapat menggoncangkan kehidupan dan iman mereka. Oleh sebab itu, Yesus Kristus meminta kepada Bapa supaya memberikan kepada mereka Penolong yang lain, yaitu Roh Kudus. Bagaimana caranya Roh Kudus mentransformasi kehidupan kita menurut Yohanes 14:15-26 dan Kisah Para Rasul 1:8?

1. Roh Kudus menyertai dan menolong kita (Yoh. 14:16).

Roh Kudus adalah Allah, Pribadi ketiga dari Allah Trinitas. Dia hadir sebagai Pengajar kebenaran Allah bagi murid-murid-Nya (ay. 17a; 26). Roh Kudus yang sama yang telah menginspirasikan Alkitab, juga menerangi firman Tuhan supaya kita dapat mengerti, menerima dan menghidupi firman itu. Namun dunia tidak menerima-Nya sebab dunia menolak Yesus, Sang Kebenaran itu (ay. 6, 22-23). Hanya murid sejati yang dapat menerima kehadiran Roh Kudus dalam dirinya (ay. 17b). Hadirnya Roh Kudus tidak berarti bahwa hidup kita akan lancar-lancar saja, tanpa pergumulan, tantangan dan kesulitan. Itu sebabnya selain Pengajar kebenaran, Roh Kudus juga menjadi Penolong dan Penghibur kita. Istilah “Penolong dan Penghibur”, berarti bahwa akan ada saatnya dimana kita bisa lemah, letih, lesu, tak berdaya menghadapi tantangan hidup dan memerlukan pertolongan serta penghiburan-Nya. Kehadiran Roh Kudus menjamin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Dia selalu menyertai dan mentransformasi hidup kita semakin serupa dengan Kristus (1Yoh. 2:6). Bukti paling nyata kehadiran dan karya Roh Kudus dalam diri kita ialah adanya iman, kasih dan ketaatan kita kepada Tuhan dan firman-Nya(ay. 1, 12, 15, 21-24). Selain itu, adanya buah-buah Roh Kudus seperti, “Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” akan tampak dalam hidup kita (Gal. 5:22-23).

2. Roh Kudus memberi kita kuasa dan keberanian untuk memberitakan Injil (Kis. 1:8).

Roh Kudus melanjutkan pekerjaan Yesus Kristus di dunia dengan menyertai dan menolong para murid untuk bersaksi dan memberitakan Injil (Kis. 1:8). Sebagai contoh, Petrus yang sebelumnya tiga kali menyangkal Yesus karena takut dianiaya, namun ketika Roh Kudus turun ke atas dirinya, hidupnya mengalami transformasi total. Dia menjadi berani dan segera tampil di muka umum berkhotbah dan memberitakan Injil dengan penuh kuasa. Sehingga pada hari itu ada 3000 orang bertobat dan percaya kepada Kristus (Kis. 2:11-40). Demikian juga para murid yang lain, mereka semua berani dan rela mengorbankan harta benda, waktu, tenaga dan bahkan nyawa mereka demi memberitakan Injil Kristus, karena kuasa Roh Kudus menyertai mereka. Hari ini orang-orang di dunia mungkin sulit melihat Tuhan, tetapi tidak sulit untuk melihat hidup kita bukan? Melalui Roh Kudus, Tuhan hadir dan di dalam diri kita. Semoga dunia melihat Tuhan Yesus melalui kehidupan kita yang suka menolong, menjadi berkat di keluarga, di market place dan di tengah masyarakat dan menjadi penyelamat bagi orang berdosa lainnya melalui kesaksian hidup kita dan pemberitaan Injil Kristus. Sehingga setelah mereka melihat perbuatan kita yang baik dan akan memuliakan Bapa kita di surga (Mat. 5:16).

3. Roh Kudus menjadi Pembela bagi kita (Yoh. 14:17).

Kata “Penolong” (Yunani: parakletos), artinya advokat, penolong, penghibur dan penasihat. Secara harafiah,parakletosadalah seorang yang dipanggil untuk mendampingi, seperti seorang kuasa hukum. Orang yang membantu kita di ruang sidang, pembela kita atau juru bicara kita. Jadi, Roh Kudus di satu sisi sebagai penolong, penghibur, penasihat bagi kita, namun di sisi lain Dia sebagai pembela, pendakwa dan pelindung kita dari musuh-musuh kita. Saat dunia menekan kita, saat iblis menggoda kita, saat hati nurani kita sendiri menghakimi kita, Roh Kudus sebagai Pembela kita akan berseru: “Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Rm. 8:1). Karena itu, sebagai respons kita terhadap kehadiran Roh Kudus di dalam diri kita, marilah kita senantiasa bersyukur, hidup benar, hidup kudus dan hidup patuh kepada Tuhan Yesus dan firman-Nya. Jadi, keterbukaan dan ketaatan kita kepada pimpinan dan karya Roh Kudus menentukan kemajuan dan berhasilan kesaksian hidup kita.[SL]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa signifikansi kehadiran Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya?

Penerapan

Hal-hal praktis apa saja yang akan Anda lakukan sebagai respons terhadap kehadiran Roh Kudus sebagai Penolong dan Penghibur di dalam kehidupan Anda?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.