Bagikan artikel ini :

The second miles

Matius 5:41

EKSPRESI PRIBADI

Suatu hari, ada seorang bapak sedang mencari alamat. Karena ia baru pertama kali ke daerah itu dan dengan adanya banyak gang disana, membuat bapak ini kebingungan. Ia pun berinisiatif bertanya kepada seseorang tentang alamat yang di tuju itu. Bak gayung bersambut, orang itu mengetahui alamat yang dimaksud. Bahkan ia tidak hanya menunjukkan arah yang harus dituju oleh si bapak tersebut, ia menyediakan diri untuk mengantar bapak itu menuju alamat tersebut. Akhirnya tanpa kesulitan bapak tersebut tiba di tempat tujuan. Tindakan yang dilakukan oleh orang itu merupakan contoh sederhana apa artinya melakukan lebih dari yang seharusnya dan diharapkan.

Sharingkan contoh lain yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tindakan yang dilakukan lebih dari yang seharusnya.

EKSPLORASI FIRMAN

Kotbah Yesus di bukti mengajarkan prinsip-prinsip yang mengejutkan dan tidak dari biasanya. Termasuk salah satunya adalah ketika Ia mengatakan "Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil" (ay. 41). Di telinga orang Yahudi, apa yang Yesus katakan terdengar tidak normal, bahkan terkesan kontroversial dan revolusioner. Hal ini tidak luput dari konteks yang berlaku saat itu. Sebuah perundang-undangan yang disahkan oleh pemerintah Romawi yang belaku di daerah jajahannya berbunyi, "Dalam setiap provinsi taklukan kekaisaran Romawi, tentara bisa memaksa orang yang berbadan sehat memikul beban mereka sejauh satu mil, tetapi tidak lebih dari itu." Suka atau tidak suka, setiap orang Yahudi terikat dengan peraturan yang memberatkan dan dibenci ini. Pilihan mereka adalah tunduk. Jika tidak, akibatnya akan fatal. Di tengah konteks seperti itu, Yesus malah berkata, tidak cukup jika satu mil, tetapi lebih daripada itu yaitu melangkah dua mil secara sukarela. Apa yang Yesus sampaikan disini adalah sebuah ilustrasi yang menjadi jembatan untuk menegaskan panggilan murid Kristus untuk hidup di mil yang kedua, melampaui tuntutan hukum dan aturan yang berlaku

Bertindak melampaui dari biasanya

Hidup di mil yang kedua berarti hidup melampaui batasan atau lebih dari biasanya. Sepadan dengan ajaran Yesus mengenai kasih. Jika mengasihi orang yang mengasihi kita itu adalah biasa, semua orang pun melakukan itu (Mat 5:46-47). Tetapi Yesus justru mengajarkan agar kita bukan hanya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan Dia meminta kita bertindak lebih jauh dari yang biasa dilakukan orang pada umumnya, yaitu mengasihi dan mendoakan mereka yang memusuhi dan menganiaya kita (ay. 44). Itulah mil yang kedua, seperti yang dimaksud. Demikian pula mengenai pengampunan. Hidup di mil kedua berarti kita harus mengampuni siapapun yang telah menaruh luka di hati kita melalui kesalahan yang diperbuat olehnya dengan tanpa batasan. Bukan maksimal 3 kali untuk kesalahan yang sama seperti yang diajarkan oleh para rabi Yahudi, atau 7 kali seperti yang disampaikan oleh Petrus, tetapi lebih daripada itu, yaitu 70 kali 7 kali (Mat 18:22). Artinya, tidak ada batasnya, pengampunan itu harus terus mengalir. Hidup di mil kedua berarti mengedepankan belas kasihan dan bukan pembalasan. Tentu saja, tidaklah semudah membalikan telapak tangan untuk membalas setiap kejahatan dengan kebaikan yang lebih besar. Tetapi, itulah tuntutan hidup di mil kedua, harus berkorban untuk memberi pipi kiri ketika seseorang menampar pipi kananmu (Mat 5:39). Itu bukan tanda kelemahan dan kekalahan. Justru itu adalah ungkapan kemenangan dan sebuah lompatan melampaui batasan kehidupan yang biasa.

Mengikut Yesus dan hidup sebagai murid-Nya berarti melompati semua batasan standar dan hidup di mil yang kedua! Hal ini bukan lagi menjadi sebuah pilihan dan tersedia alternatif yang lain. Tapi menjadi panggilan mutlak. Tentu saja, di dalamnya harus ada kasih ilahi yang memungkinkan kita dapat melakukan itu. Sebab kasih yang demikian, yang akan mendorong kita secara aktif untuk hidup di mil yang kedua.

Sebuah Teladan Sempurna

Apa yang Yesus ajarkan bukan sekadar teori isapan jempol belaka. Tetapi Ia hidupi secara nyata dan menjadi teladan yang sangat jelas untuk diikuti jejaknya. Bukan hanya ajaran-Nya, hidup-Nya pun benar-benar hidup di mil kedua. Buktinya, Yesus bergaul dan melayani orang-orang yang menyandang label sosial sebagai orang yang berdosa dan dimarginalkan (Mat 11:19). Sebab untuk itulah Ia datang, yaitu untuk mencari dan menyelamatkan orang yang berdosa (Luk 19:10). Fokus Yesus dalam menjalankan misi-Nya tidak pernah menjadi blur oleh karena opini negatif dari para musuh yang tidak pernah bisa menerima kehadiran dan ajaran-Nya. Bahkan sampai puncak-Nya di Kalvari, Yesus mengorbankan nyawa-Nya demi menyelamatkan orang berdosa. Disana mengalir pengampunan ilahi, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Luk 23:34). Kasih yang agung diekspresikan  habis-habisan bagi orang berdosa, "...Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Rm 5:8; bdk ay. 6-7). Pengorbanan, terobosan, komitmen yang diperlihatkan Yesus adalah teladan apa artinya hidup di mil kedua.

Yesus pergi menuju mil yang kedua untuk kita agar kita tidak berhenti di mil pertama dan berpuas diri disana. Melangkahlah menuju mil kedua, dengan penuh kerelaan dan bukan keterpaksaan. Maka itulah yang akan mendatangkan perbedaan! [DA]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Apa yang membedakan antara hidup dalam mil pertama dengan mil kedua seperti yang Yesus tegaskan dalam Matius 5:41? Apa motif yang membedakannya?

Penerapan

Bagaimana caranya agar kita bisa hidup dalam mil kedua, dalam konteks kehidupan apapun?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.