Bagikan artikel ini :

What Faith Can Produce (Apa Yang Bisa Dihasilkan oleh Iman)

Ibrani 11:32-40

EKSPRESI PRIBADI

Apa yang Anda butuhkan untuk dapat bertahan hidup dalam keadaan apapun? Mungkin banyak orang akan menjawab dengan menyebutkan beberapa kebutuhan primer; sandang, pangan dan papan. Tetapi, selain ketiga hal ini, Alkitab menyebutkan satu hal lain yang sangat penting, bahkan bisa dikatakan menjadi ukuran dari kehidupan sebagai orang percaya, yaitu IMAN. Tanpa iman hidup selengkap apapun, tetap akan menjadi rapuh dan sulit untuk bertahan.

EKSPLORASI FIRMAN

Pada saat ini, khususnya di tengah pandemik wabah covid 19 ini, banyak orang mulai kehilangan arah, putus asa dan merasa pesimistis dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang semakin hari semakin sulit. Sebenarnya di titik inilah kita seungguhnya membutuhkan iman. Iman yang teguh untuk tetap percaya bahwa segala yang terjadi saat ini akan dapat mendatangkan kebaikan bagi kita. Iman bukan sekadar berarti menerima Yesus, and that’s it. Kita tidak perlu berbuat apa-apa lagi, yang penting saya sudah percaya Kristus. Hidup boleh seenaknya, tidak perlu mengasihi orang lain dan terus diombang ambing rasa takut dan kuatir ketika diperhadapkan dengan situasi sulit. Seolah-olah, iman tidak menyentuh area kehidupan secara menyeluruh. Padahal, beriman seharusnya memiliki peran yang sangat penting dalam setiap sisi kehidupan kita sehari-hari.

Di dalam surat Ibrani pasal 11 ini penulis tidak hanya bicara mengenai teori akan iman itu sendiri, tetapi penulis dengan gamblang memaparkan bagaimana iman itu bukan hanya berhenti percaya di dalam pikiran dan hati tetapi menjadi hidup dalam perkataan dan tindakan yang nyata. Dan kita bisa menyaksikan bagaimana para tokoh Alkitab ini mendapatkan pertolongan yang besar dari Tuhan. Apa yang bisa dihasilkan oleh iman bagi setiap kita ?

Pertama, iman menghasilkan ketaatan. Untuk taat di dalam situasi yang mudah dan menyenangkan bukanlah hal yang sulit, tetapi untuk taat di tengah pergumulan dan situasi yang sulit merupakan perkara yang sangat tidak mudah. Inilah yang kita bisa lihat dari Ibrani 11, ketaatan para tokoh iman yang tercatat disini, dihasilkan dari iman. Tanpa iman mereka tidak akan taat dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan; Membuat bahtera di gunung padahal tidak ada banjir, meninggalkan tempat yang nyaman untuk pergi ke tempat asing yang tidak pernah dia tahu, bahkan mempersembahkan anak satu-satunya. Beriman berarti mempunyai kepastian akan hal-hal yang tidak dilihat. Iman itu tidaklah pasif, tetapi aktif. Iman adalah respons kita terhadap janji Tuhan. Kita beriman berarti membiarkan Tuhan bekerja dalam diri kita. Kita mempersilakan Tuhan menyatakan rencana-Nya melalui kehidupan kita. Ketika kita beriman kepada Tuhan, kita menerima pertolongan yang menghantarkan kita dari kehidupan yang tidak baik kepada kehidupan yang baik. Walaupun awalnya kelihatan tidak mungkin, tetapi tiada yang mustahil bagi Tuhan. ketaatan adalah bagian kita, ketaatan kepada apa yang dinyatakan, diizinkan terjadi dalam hidup kita. Iman menghasilkan dan sekaligus meneguhkan ketaatan kita, yang semuanya itu tidak akan pernah sia-sia.

Kedua, iman mampu melampaui logika manusia. Jika kita memperhatikan dari ay.32-34, para tokoh Alkitab seperti Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel dan para nabi bisa menaklukkan kerajaan-kerajaan besar, menutup mulut singa-singa, memiliki kekuatan yang besar untuk berperang, sanggup mengamalkan kebenaran, dan beroleh kekuatan dalam kelemahan karena mereka bertindak atas dasar iman mereka. Kuasa iman akan mengalir di saat kita percaya dan bertindak! Bukankah Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa iman sebesar gunung sesawi bisa memindahkan gunung? Artinya ketika kita sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan dan berani bertindak di tengah situasi apapun bersama dengan Tuhan maka miracle will happen. Biarkan Tuhan berkarya melalui keajaiban-Nya, dan mari kita tetap kerjakan bagian kita yaitu percaya dan taat.

Ketiga, iman membuat kita sanggup bertahan di dalam penderitaan. (ay.35-40). Bukan hanya memberikan kita keyakinan, tetapi iman yang sungguh akan menyanggupkan seseorang bertahan melawati penderitaan jasmani yang dialaminya (ay.35-37). Iman juga mampu melenyapkan kekuatiran yang menyerang kita. Percaya bahwa Tuhan sedang menggenapi rancangan-Nya yang indah dalam hidup kita di hari depan. Jika saat ini kita sedang mengalami kesulitan ekonomi, bekerja dan percayalah bahwa Tuhan akan segera mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita. Jika saat ini bergumul tentang pekerjaan, berusaha dan percayalah bahwa Tuhan akan memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan kita. Jika kita sedang bergumul dengan pasangan hidup, jalinlah relasi dan percayalah Tuhan akan mempertemukan kita dengan belahan jiwa kita. Iman mampu memberikan kekuatan untuk menyanggupkan kita melewati penderitaan. Karena dalam iman selalu tersedia pengharapan yang didasarkan pada janji Allah yang pasti. Iman memampukan kita untuk bisa melihat masa depan di tengah relung kegelapan masa kini.[SA]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa kaitan antara iman dengan kehidupan sehari-hari? Apakah iman sungguh menjadi kebutuhan di dalam menjalani kehidupan Anda sehari-hari?

Penerapan

Apa yang bisa Anda lakukan untuk memiliki iman yang sungguh kepada Tuhan? Langkah konkrit apa yang bisa Anda lakukan untuk meneguhkan iman di tengah kondisi yang tidak pasti seperti saat ini?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.