Bagikan artikel ini :

Wisdom for the future (Kebijakan bagi masa depan)

Matius 6:25-34

EKSPRESI PRIBADI

Ketika kita melihat kondisi kita dan dunia saat ini, apakah yang menjadi kekuatiran kita? Silahkan sharing satu dengan yang lain untuk mengungkapkan apa yang menjadi kekuatiran kita saat ini.

EKSPLORASI FIRMAN

Sebagai manusia yang terbatas, kita tidak lepas dari rasa kuatir. Entah itu masalah sakit, masa depan anak, atau pun masalah ekonomi. Mengapa kita kuatir? Karena kita tidak dapat mengendalikan situasi atau kondisi di dalam dunia ini. Bencana alam seperti banjir, longsor, virus, semua terjadi tanpa bisa kita kendalikan. Kita hanya bisa mengantisipasi dan berusaha untuk bisa menghadapi semua bencana itu dengan baik. Selain itu, kita menjadi kuatir karena hati kita sudah berpaut kepada dunia ini beserta dengan isinya. Tuhah Yesus menegur dengan keras : “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan…. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Mat. 6:24). Orang yang terikat kepada harta, kuatir hartanya akan habis atau hilang sehingga mengakibatkan hidupnya menjadi susah.

Hanya saja, sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak boleh memiliki rasa kuatir yang berlebihan. Rasa kuatir yang berlebihan dapat mengakibatkan tekanan atau stress, kegelisahan, ketakutan dan juga menyebabkan munculnya sakit di dalam tubuh kita. Tuhan Yesus meminta umatNya untuk tidak kuatir: “Janganlah kuatir akan hidupmu…” (Mat. 6:25). Mengapa?

Pertama, karena hidup kita lebih berharga dari ciptaan Tuhan yang lainnya. Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah. Bahkan karena manusia sangat berharga, Tuhan memelihara umat-Nya secara khusus. Bunga bakung dan burung-burung dipelihara dan diberikan yang terbaik oleh Tuhan, apalagi umat kesayangan Tuhan sendiri. Kedua, karena rasa kuatir tidak akan menambah usia kita. Hidup dan mati kita ada di tangan Tuhan dan bukan pada diri manusia sendiri. Tuhan Yesus mengatakan: “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Mat. 6:27). Rasa kuatir tidak akan membawa kita panjang umur. Hidup ini di bawah kendali dan kedaulatan Tuhan sendiri. Dan di dalam tangan Tuhan yang baik dan mengasihi kita, kita percaya bahwa hidup kita akan dijaga, dilindungi dan dipeliharaNya. Karena Tuhan adalah gembala yang baik bagi kita, domba-dombaNya. Ia tahu apa yang kita butuhkan: “Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu” (Mat. 6:32).

Selanjutnya, bagaimana sikap kita menghadapi rasa kuatir ini? Pertama, mencari dan andalkan Tuhan. Tuhan Yesus meminta umatNya untuk mencari “Kerajaan Allah” (Mat. 6:33). Kerajaan Allah adalah kerajaan di mana Allah yang memerintah. Ketika kita diminta untuk mencari Kerajaan Allah artinya, kita harus belajar menyerahkan hidup kita kepada Allah dan percaya bahwa Allah akan menjaga dan melindungi kita. Karena itu, di dalam situasi apa pun, pandanglah kepada Kristus seperti Daud yang berkata: “Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu” (Maz. 34:6). Ketika kita mememandang kepada Allah dan berserah kepadaNya, maka kita akan mendapatkan ketenangan dan kemenangan. Bawalah setiap pergumulan kita kepada Tuhan di dalam doa seperti Paulus katakan: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Fil. 4:6-7).

Kedua, mencari kebenaran Allah. Banyak orang karena kuatir dan takut, mengambil sikap hidup yang salah. Menipu, berbohong, korupsi, serakah terhadap harta, bahkan meninggalkan ibadah demi mengejar apa yang ada di dalam dunia ini. Akhirnya, justru apa yang ada di dalam dunia ini (harta, kenyamanan, kenikmatan, dll) menjadi allah menggantikan Allah yang kita kenal. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita harus hidup benar dan taat kepada kehendakNya. Walaupun sulit dan banyak penderitaan yang dialami, jangan takut untuk hidup benar. Justru Tuhan akan memberkati orang yang hidupnya benar. Firman Tuhan memberikan janji bagi mereka yang hidup takut akan Tuhan: “Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!” (Maz. 34:10). Tuhan tidak janjikan hidup kita mulus tanpa masalah seperti jalan tol. Tetapi yang Tuhan janjikan adalah Tuhan akan hadir dan menolong kita di dalam setiap pergumulan hidup kita. [SO]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apakah yang Anda lakukan ketika mendapatkan berita yang buruk ?

Penerapan

Tindakan seperti apa yang dikatakan sebagai berserah kepada Tuhan ?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.