Dipegang Kuasa Ilahi
Sebuah buku berjudul, “Malaikat” (Binarupa Aksara, Jakarta, 1997) yang ditulis oleh Billy Graham, memuat cerita berikut ini.
Kereta api ekspres Inggris melaju cepat, lampu depannya yang kuat menembus kegelapan malam. Ratu Victoria adalah penumpang dalam kereta tersebut. Tiba-tiba juru mesin melihat sesuatu yang mengejutkan. Tersingkap dalam cahaya lampu lokomotif satu sosok aneh dalam jubah hitam berdiri di tengah rel kereta dan melambai-lambaikan kedua lengannya. Juru mesin menarik rem dan menghentikan kereta api itu.
Juru mesin dan beberapa petugas kereta api lainnya turun untuk melihat apa yang telah menghentikan mereka. Tetapi mereka tidak bisa melihat sisa-sisa dari sosok aneh itu. Si juru mesin kemudian berjalan beberapa meter lagi menyusuri rel itu. Dia kaget sekali karena dia melihat – dalam kabut, jembatan sudah disapu air di bagian tengah. Dan di depan mereka bagian jembatan itu telah roboh ke dalam sungai yang banjir. Andai si juru mesin mengabaikan sosok tersebut, kereta api sudah pasti masuk ke dalam sungai.
Sesampainya di London baru mereka bisa memecahkan misterinya. Di pangkal lampu depan lokomotif, juru mesin menemukan rama-rama sangat besar yang sudah mati. Ia ambil dan meletakan pada gelas lampu. Ia naik ke atas kereta, menyalakan lampu dan ... dia lihat sosok aneh pesis seperti yang dia lihat beberapa saat lalu. Ternyata, rama-rama itu terbang ke dalam berkas cahaya beberapa detik sebelum kereta api akan tiba di jembatan yang runtuh itu. Dalam kabut, rama-rama itu terlihat seperti sosok yang melambai-lambaikan lengannya.
Waktu Ratu Victoria diberi tahu tentang kejadian aneh itu, ia berkata, “Saya yakin kejadian itu bukan kebetulan. Itulah cara Allah melindungi kami.” Billy Graham memberi komentar, “Allah berkarya – kemungkinan besar sekali melalui pelayanan para malaikat-Nya yang tidak nampak, telah menempatkan rama-rama itu di lensa lampu depan pada waktu yang tepat waktu diperlukan.” Pemazmur mengatakan, “Allah menyuruh malaikat-Nya menjagai engkau, untuk melindungi engkau ke mana saja engkau pergi” (Mzm. 91:11).
Dijaga oleh Tuhan
Mendekat waktu penyaliban, Tuhan Yesus berdoa untuk murid-murid-Nya (Yoh. 17), yang bersama dengan Dia. Bukan hanya untuk mereka tetapi juga untuk semua orang percaya oleh pemberitaan para murid ini. Berarti doa Tuhan Yesus ini ditujukan untuk semua orang percaya. Tuhan Yesus mempercayakan pemeliharaan orang percaya kepada Bapa-Nya.
Kenapa Yesus mendoakan orang percaya, karena ada bahaya. Dunia membenci mereka. Kenapa dunia membenci mereka, karena mereka bukan milik dunia. Mereka tinggal di dalam dunia tetapi mereka bukan milik dunia. Pada waktu orang percaya, hidup mereka diubahkan oleh Tuhan melalui berbagai macam cara, antara lain melalui firman. Hidup mereka menjadi berbeda dengan dunia. Itu sebabnya dunia membenci mereka. Seperti Tuhan Yesus sendiri di benci oleh dunia, demikian mereka akan di benci. Bahkan penyaliban Tuhan Yesus karena kebencian dunia.
Menarik doa Tuhan bagi orang percaya. Matthew Henry (Tafsiran Injil Yohanes 12-21, Momentum, 2010) mengatakan, “Bukan berarti supaya mereka jangan pernah mengalami kesukaran, tetapi supaya mereka justru dikuatkan untuk melaui semuanya itu.” Artinya, orang percaya tetap akan mengalami pergumulan bahkan penderitaan, tetapi waktu mereka bergumul Tuhan akan kuatkan untuk menghadapi pergumulan itu. Khususnya dari si jahat dan semua antek-anteknya.
Tuhan Yesus meminta kepada Bapa, bukan supaya orang percaya cepat-cepat kembali kepada Bapa tetapi supaya Bapa menjaga dan memelihara orang percaya, seperti Tuhan Yesus sudah menjaga para murid waktu Ia masih di dunia. Jadi, doa Tuhan Yesus ini menjadi jaminan pemeliharaan orang percaya oleh Bapa Surgawi. Kehidupan orang percaya dipegang oleh Allah sendiri, Allah Yang Perkasa.
Cerita-cerita Pemeliharaan Tuhan
Ruth Graham Bell, dilahirkan dan dibesarkan di China – orang tuanya adalah misionaris di sana. Ia bercerita bahwa pada zaman itu masih banyak harimau berkeliaran di pegunungan. Pada suatu hari ada seorang ibu pergi ke kaki gunung untuk memotong rumput. Dia menggendong seorang bayi di punggungnya, dan ada seorang anak lagi berjalan di sampingnya. Di tangannya dia membawa arit untuk memotong rumput. Begitu dia sampai di puncak sebuah bukit, ia mendengar raungan. Dia ketakutan sekali. Dan dia melihat seekor harimau betina bersama dua ekor anaknya. Dan datang menerjangnya.
Ibu ini buta huruf. Belum pernah sekolah. Belum pernah masuk ke gedung gereja. Tidak tahu apa itu Injil. Tetapi satu-dua tahun lalu seorang misionaris pernah memberi tahu dia tentang Yesus, “Yang bisa menolong Anda apabila Anda dalam bahaya.” Sementara cakar harimau merobek lengan dan bahunya, ibu ini berteriak sekeras-kerasnya, “O Yesus, tolong saya!” Harimau ganas itu mendadak berbalik dan pergi begitu saja.
Pendeta John G. Paton, misionaris pionir di Kepulauan New Hebrides menceritakan cerita pemeliharaan Tuhan. Penduduk asli kepulauan itu suatu hari mengepung kantor misi yang mereka tempati. Mereka ingin membakar kantor itu dan ingin membunuh keluarga pendeta misionaris ini. Pendeta John Paton dan istrinya berdoa sepanjang malam yang sangat menakutkan itu supaya Tuhan menyelamatkan mereka. Sampai waktu pagi, mereka heran karena melihat bahwa para penyerbu itu sudah pergi. Entah mengapa. Tapi mereka bersyukur kepada Tuhan.
Setahun kemudian, kepala suku menjadi pengikut Kristus. Dan pendeta Paton masih ingat pada penyerbuan setahun yang lalu. Ia bertanya kepada kepala suku, kenapa mereka mengurungkan niatnya. Si kepala suku heran, tetapi dia menjawab, “Siapa orang-orang yang ada di rumah Anda?” Pendeta Paton menjawab, “Hanya kami berdua, saya dan istri saya!” Kepala suku itu kemudian cerita bahwa mereka melihat banyak sekali orang yang menjaga rumah – ratusan orang yang bertubuh besar dalam pakaian berkilau dengan pedang di tangan. Mereka pergi karena takut. Pendeta Paton hanya bisa bersyukur dan menyadari bahwa Tuhan memelihara mereka.
Sukacita orang percaya adalah karena dia tahu bahwa Tuhan pelihara dari bahaya. Ada pergumulan. Itu sebabnya hidup ini harus diperjuangkan. Di dalam perjuangan kita tersebut, ada topangan tangan Tuhan. Dan ketahuilah, keamanan orang percaya dalam tangan Bapa dijamin oleh doa Tuhan Yesus.
Transformasi Hidup
Berapa kali Tuhan meluputkan kita dari bahaya? Berapa kali kita sakit parah dan Tuhan menyembuhkan kita? Berapa kali kita nyaris mengalami kecelakaan di darat, di udara, atau di laut? Semua terjadi karena Tuhan jaga kita. Pertanyaannya, setelah itu bagaimana kehidupan kita? Apakah ada perubahan? Apakah ada ucapan syukur? Apakah ada tekad untuk lebih setia? Memberikan lebih banyak waktu, talenta, dan harta kita untuk melayani Tuhan? Hidup kita harusnya demikian, dan komitmen itu harus kita buat hari ini karena belum tentu ada kesempatan seperti hari ini. **AR2