Bagikan artikel ini :

Yesus Adalah Terang Dunia

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yoh 8:12).

Dalam Injil Yohanes, Tuhan Yesus menyebut dirinya dengan tujuh metafora “AKU ADALAH”. Penyebutan “AKU ADALAH” berawal dari perjumpaan Tuhan dengan Musa, ketika Ia menyebut diri-Nya “AKU ADALAH AKU” (YHWH, Kel 3:14). Bagi orang Yahudi, sebutan itu mengacu pada Allah yang mereka sembah. Jadi, ketika Yesus memakai istilah itu, Ia mengklaim atribut keilahian-Nya, bahwa Ia adalah Allah. Yesus menyebut “AKU ADALAH” roti hidup, terang dunia, pintu, gembala yang baik, kebangkitan dan hidup, jalan, kebenaran dan hidup, pokok anggur yang benar.

Yesus menyebut diri-Nya terang dunia dalam konteks hari raya Tabernakel (Yoh 7) dan pengampunan pada perempuan yang berzinah (Yoh 8:1-11). Pada hari raya Tabernakel, orang Yahudi menyalahkan pelita sebagai peringatan pimpinan Tuhan di padang belantara dengan tiang api (terang). Dalam Yoh 8, perempuan itu telah lama hidup dalam kegelapan rohani dan dosa. Namun Yesus mengampuninya dan menerangi hidupnya.

Yohanes 8:12 mengontraskan terang dengan gelap. Terang adalah simbol pengetahuan yang benar, kesucian, sukacita dan bahagia. Allah menciptakan terang. Allah memimpin orang Israel dengan tiang api. Firman Tuhan digambarkan sebagai terang (Mzm 119:105). Sebaliknya, gelap adalah simbol kebebalan, dosa, kesalahan, kefasikan, kenajisan dan penderitaan. Yesus datang sebagai Terang ke dalam dunia yang gelap.

Dalam Injil Yohanes, Yesus adalah Allah yang berinkarnasi. Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika istilah terang dikenakan pada diri dan karya-Nya. Dengan menyebut diri-Nya terang, Yesus mengklaim bahwa Dia adalah Allah. Yesaya mengatakan bahwa Hamba Allah akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa, membawa keselamatan sampai ke ujung bumi (Yes 49:6). Pada masa yang akan datang (eskatologis), Allah sendiri akan menjadi terang bagi umat-Nya (Yes 60:19-22). Dalam Mal 4:12, Penyelamat yang akan datang disebut “surya kebenaran” yang akan memberi kesembuhan.

Dampak atau efek dari Terang dunia. Pertama, Yesus sebagai Terang dunia memberikan kehidupan. Dahulu kita mati secara rohani, terpisah dari Allah. Tetapi ketika Terang itu bersinar atas kita, Ia mengenyahkan kegelapan kematian akibat dosa. Terang itu menyinari kita dan memberikan hidup baru, hidup kekal. Kedua, Yesus menerangi jalan hidup mereka yang percaya kepada-Nya. Meskipun Iblis masih punya kuasa atas dunia ini, pengikut Yesus berjalan dalam terang sehingga tidak akan tersesat. Sebaliknya, orang yang menolak-Nya akan tetap tinggal dalam kegelapan dosa. Yesus menerangi pengikut-Nya sehingga mereka mendapat tuntunan untuk berjalan mengiringi-Nya. Ia menuntun mereka keluar dari kegelapan dan memberikan kebenaran sejati. Ia menyadarkan mereka akan dosa dan bertobat. Ia memberikan iman sehingga mereka percaya kepada-Nya. Ketiga, Terang itu memimpin kita kepada kekudusan. Kepada perempuan yang berzinah Ia mengatakan, “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." Allah menghendaki kita yang telah diselamatkan untuk hidup dalam kesucian (1Pet 2:9). “Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” (Ef 5:8).

Masih ada satu lagi dampak Terang dunia. Tidak semua orang senang dengan terang. Pencuri melakukan pencurian pada waktu gelap. Mereka senang gelap. Mereka akan lari ketika ada orang datang membawa senter. Ketika orang-orang Farisi dan ahli Taurat berhadapan dengan Yesus, mereka tidak menyukai-Nya dan ajaran-Nya. Mereka tetap ingin bersembunyi di dalam kegelapan dosa. Di hadapan Terang dunia itu, mereka mengeraskan hati. Dalam hal ini, Terang itu datang untuk menyatakan penghakiman.

Panggilan orang yang sudah diterangi. Pertama, hendaklah kita jangan mengabaikan Terang itu. Janganlah kita acuh tak acuh dan terus berjalan dalam kegelapan. Janganlah menutup hati dan pikiran terhadap ajaran yang benar. Janganlah berlaku seperti orang Farisi yang menuntut orang lain melakukan firman Tuhan, tetapi mereka sendiri melanggarnya. Kita harus bertobat, kita harus datang dan mendekat pada Sinar kebenaran itu. Ketika Terang itu menuntun kita pada jalan kekudusan, hendaknya kita menjauhkan dari kefasikan dan kenajisan. Jika kita mengikuti-Nya, maka kita akan memiliki Terang itu dalam hati kita. Yesus tidak hanya memberitakan atau memberi janji tetapi secara nyata memberikan berkat. Bagi orang yang rendah hati, Ia memberi hikmat. Bagi yang buta, Ia mencelikkan mata. Bagi yang berdosa, kesucian. Bagi yang sedih, sukacita. Bagi yang mati, kebangkitan dan hidup kekal.

Kedua, hendaklah kita yang sudah menerima Terang itu menjadi terang bagi dunia ini. “Kamu adalah terang dunia. … Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:14-16). Kita hendaknya memberitakan Injil Kebenaran Allah yang menyatakan bahwa Terang itu telah datang ke dalam dunia, memberi harapan dan keselamatan bagi yang percaya. * (BSB)