Apa Sandar Hidup Anda?
Roma 12:1-2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
- Roma 12:2
Di dalam kehidupan, tak jarang kita menemukan berbagai standar hidup yang terlihat nyaman dan sukses. Kita dapat berkata, “Si A hidupnya enak karena sudah punya perusahaan,” “B lebih enak hidupnya sebab sudah punya rumah gede dan berbagai barang mewah,” “Ah Si C punya standar hidup yang bagus. Hartanya bisa menjamin sampai tujuh turunan,” dan lain sebagainya. Kita seringkali menetapkan standar hidup orang lain menjadi standar hidup kita. Padahal setiap kita membutuhkan dan dapat menghasilkan standar hidup yang berbeda-beda. Ironisnya, banyak motivator juga menyamaratakanstandar hidup, seakan dapat dilakukan oleh semua orang. Alhasil, ketika tidak dapat mencapai standar hidup tersebut, seseorang akan menjadi depresi dan merasa hidupnya gagal.
Menentukan standar hidup bukanlah sesuatu yang salah. Namun, bagaimana seharusnya standar hidup seorang Kristen yang sejati? Ketika kita diterima sebagai anak-anak Tuhan, menjadi pribadi yang percaya kepada Yesus Kristus maka standar hidup kita seharusnya berbeda dengan standar hidup dunia. Nasihat ini disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Paulus mengingatkan bahwa sebagai manusia baru yang telah ditebus maka kita bukan lagi menjadi milik dunia. Kita seutuhnya telah menjadi milik Kristus. Karena itu, standar hidup kita bukan lagi kesuksesan dan kenyamanan duniawi, melainkan kesuksesan dan kenyamanan melakukan kehendak Allah.
Apa yang menjadi kehendak Allah adalah apa yang sesuai dengan firman Allah. Kehendak Allah itu pasti berkenan kepada Allah dan selalu menyenangkan-Nya. Itulah yang seharusnya menjadi standar hidup dari anak-anak Allah. Yuk kita mengubah standar hidup kita menjadi standar hidup yang berkenan di hadapan Allah. Ubah pikiran dan cara hidup kita sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Biarlah dalam pekerjaan, kehidupan berkeluarga, maupun pelayanan kita, standar hidup yang dikejar adalah standar hidup yang berkesesuaian dengan pikiran dan sifat ilahi Tuhan. Bukan lagi kesuksesan dan kenyamanan duniawi, melainkan kesuksesan dan kenyamanan yang seturut dengan kehendak Allah.
Refleksi Diri:
- Apa yang menjadi standar hidup Anda selama ini? Apakah sudah sesuai dengan firman Tuhan?
- Bagaimana langkah konkret Anda untuk menetapkan standar hidup yang sesuai dengan kehendak Allah?