Bukan Manusia Sok Tahu
1 Korintus 8:1-3
Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan,” maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapai.
- 1 Korintus 8:2
Apa maksud dari ayat di atas? Ayat ini hendak berbicara tentang orang yang sok tahu, over pede, terlalu yakin. Percaya diri dan keyakinan sebetulnya boleh-boleh saja, tetapi jangan kelewatan. Segala sesuatu yang berlebihan, pasti tidak baik.
Merasa diri paling tahu, paling jago atau paling ahli itu berbahaya. Sikap ini bisa membunuh diri sendiri dan diri orang lain. Ketika merasa, saya yang paling tahu, segala hal saya tahu, saya yang paling lama serta paling ahli dan mengerti, justru membuktikan bahwa sebetulnya ia belum tahu banyak.
Pengetahuan yang banyak tanpa disertai kasih mengerikan. Orang bisa sombong nggak karuan karena tahu ini dan tahu itu. Lalu ia buat sesuatu sesuai dengan pengetahuannya tanpa ada kasih. Sejarah membuktikan, penemuan-penemuan orang pintar tetapi tidak disertai kasih kepada Tuhan hasilnya mengerikan dan menjadi keributan. Kalau sudah demikian maka akan diikuti dengan kesombongan dan selanjutnya keegoisan yang digunakan untuk menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain.
Oh, kalau gitu lebih baik, nggak usah belajar tinggi-tinggi ya... Nanti semakin banyak pengetahuan akan membuat kita sombong tidak karuan. Ya tidak demikian, jangan anti pengetahuan. Belajar itu penting. Ilmu pengetahuan juga perlu. Anda dan saya perlu updet jangan kudet (kurang update). Kita perlu tahu perkembangan (update). Kita perlu belajar supaya tahu, tetapi setelah tahu, jangan sok tahu. Tahu itu enak, tapi makan tahu berlebihan asam urat datang, nyeri sendi bertandang, hehehe... Itu nggak enak, sakitnya minta ampun. Jadi, tetaplah belajar supaya kita tahu, tetapi setelah tahu tetaplah rendah hati dan melihatnya sebagai anugerah dari Tuhan semata.
Pribadi yang tahu semua, mampu dan ahli segala sesuatu, tetapi tidak jadi over confidence dan sok tahu adalah Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang Mahatahu tetapi dengan rendah hati Dia merendahkan diri-Nya hadir di dunia dan merelakan diri-Nya dicerca, dihina, disiksa, bahkan sampai mati di kayu Salib demi kita manusia yang sok tahu. Yuk, jangan jadi sok tahu, nanti tahu-tahu Tuhan tidak mau tahu dengan Anda.
Refleksi Diri:
- Adakah sikap sok tahu dan merasa diri paling ahli/jago yang saat ini menguasai Anda? Belajarlah kepada Yesus.
- Setelah membaca renungan ini, bagaimana sekarang Anda akan bersikap setelah bisa dan menguasai suatu pengetahuan yang baru?