Cukuplah Remah-remah Saja
Markus 7:24-30
Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”
- Markus 7:28
Rendah hati adalah kebajikan (virtue) Kristiani. Dewasa ini orang-orang dunia mulai menyadari bahwa kebajikan juga sangat berguna dalam kepemimpinan, bisnis, dan bidang-bidang lainnya. Seorang konsultan manajemen bernama Robert K. Greenleaf meluncurkan program Servant Leadership, dimana kepemimpinan yang sukses adalah rendah hati melayani seperti seorang hamba. Di sini kita bisa amati bahwa orang-orang dunia melihat kerendahan hati berguna untuk mencapai kesuksesan dan mempertahankan keberhasilan mereka. Berbeda dengan ajaran Yesus, Dia menuntut kerendahan hati bukan untuk kesuksesan, melainkan agar manusia dapat menikmati berkat dan anugerah Allah.
Markus mencatat Yesus pergi ke daerah Tirus. Seorang ibu, orang non-Yahudi dari bangsa Siro-Fenesia, datang memohon agar Yesus mengusir setan dari anaknya (ay. 25-26). Yesus menjawab, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (ay. 27). Yesus membandingkan orang-orang Yahudi seperti anak-anak, sedangkan si ibu orang non-Yahudi seperti anjing. Berkat yang disediakan bagi anak-anak (yakni orang Yahudi), tidak patut dilemparkan kepada anjing (yakni orang non-Yahudi). Ini perkataan yang keras. Jika si ibu arogan, maka ia akan sangat tersinggung. Namun, ia justru menjawab, “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak” (ay. 28). Ini jawaban yang sangat rendah hati. Si ibu mengakui, ia orang non-Yahudi memang seperti seekor anjing tidak patut mendapatkan berkat yang disediakan bagi anak-anak, yakni orang Yahudi. Namun, biarlah ia cukup makan remah-remah saja, yakni berkat tersisa yang dijatuhkan dari meja. Meresponi iman yang begitu rendah hati, Yesus mengabulkan permohonan si ibu dan menyembuhkan anaknya.
Apakah kita orang-orang Kristen hari ini cukup memohon kepada Tuhan Yesus? Apakah kita cukup memohon dengan rendah hati? Atau apakah kita merasa bahwa berkat dari Tuhan itu memang sepatutnya diberikan kepada kita? Rendah hati adalah kebajikan Kristiani. Dalam arti, rendah hati berasal dari Kristus yang rendah hati dan setiap kita yang mengikuti-Nya haruslah rendah hati. Hanya dengan rendah hati, kita dapat datang menghadap-Nya dan mendapatkan anugerah serta berkat-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda telah berdoa dan memohon untuk kebutuhan Anda? Apakah Anda cukup rendah hati dalam memohon?
- Apa anugerah dan berkat yang pernah Anda dapatkan saat memohon sesuatu dengan kerendahan hati?