Damai yang ditawarkan-Nya
Lukas 19:28-44
Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya.
- Lukas 19:41
Kota apa yang membuat Tuhan Yesus menangis? Kota Yerusalem. Kenapa Yesus menangisi kota itu? Karena Yesus tahu kebutuhan besar kota itu adalah damai. Yerusalem dalam bahasa Ibrani adalah “salem”, artinya damai, tapi mereka tidak menyambut Sang Raja Damai. Mereka menolak Raja Damai. Mereka hidup dalam kecurigaan, asumsi, ketakutan, ketegangan, keterikatan, kebencian, yang jauh dari kedamaian.
Tuhan Yesus melihat mereka menderita dan menawarkan kelegaan, kebebasan, ketenangan, kasih. Dia tawarkan damai. Namun mereka tolak! Itu yang membuat Yesus menangis. Bukan karena penolakannya, tapi Yesus menangis karena Dia tahu akibat dari penolakan damai adalah penderitaan dan kebinasaan.
Mereka sudah lama menderita, hidup tertekan, dan tidak karuan. Namun, mereka bebal tidak mau menerima tawaran Sang Raja Damai. Penolakan tersebut berdampak untuk mereka. Mereka menderita dan akan terus menderita sampai mereka mengerti dan menerima Sang Damai itu. Tangisan Yesus bukan untuk diri-Nya tetapi untuk umat-Nya.
Anda yang pernah ditolak tahu apa artinya tangisan kepedihan. Anda merasakan betapa orang yang tak ingin dikasihi itu mengabaikan Anda. Kasih Anda yang tulus ditolaknya, perhatian Anda yang iklas diacuhkannya. Perasaan tidak karuan, hati hancur, tangisan deras tak terbentung mengalir.
Sebenarnya penolakan itu sesuatu yang tidak bisa dihindari, suatu saat kita akan mengalaminya. Kita harus menyadari bahwa ketidaksempurnaan berpotensi memunculkan penolakan oleh orang lain, termasuk oleh keluarga kita sendiri. Namun, kita tetap punya kuasa atas diri kita sendiri, mau terluka akibat penolakan itu atau menyikapinya dengan bijak sehingga kita bisa belajar sesuatu yang lebih baik dari pengalaman itu untuk hidup.
Nah, sekarang Anda yang belum tersadar betapa Tuhan Yesus untuk mengasihi Anda, janganlah mengabaikan-Nya. Sungguh sayang jika Anda lebih memilih ditimang dan bergelimang dosa. Dia datang menawarkan damai dan keselamatan.
Anda adalah bagian dari umat pilihan-Nya. Segera sambut undangan-Nya masuk menikmati sukacita sorgawi. Tunduk, buka hati menerima-Nya, karena saat Anda menyilakan Yesus hadir di dalam hati, Anda akan mengerti mengapa Dia menangis sedih.
Refleksi Diri:
- Bagaimana perasaan Anda saat ditolak seseorang padahal Anda tulus mengasihi dan memperhatikannya?
- Coba bayangkan bagaimana perasaan Yesus saat ditolak oleh Anda. Apakah Anda mau menerima damai yang ditawarkan-Nya?