Dibenarkan Oleh Iman
Roma 3:21-30
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
- Roma 3:23-24
Manusia umumnya berpikir dirinya cukup baik dan saleh dengan menaati ritual agamawi yang dianutnya. Manusia meyakini ketaatannya dapat menyelamat-kan dirinya dari hukuman Allah. Padahal tidak seorang pun mampu melakukan kebaikan dan aturan agama secara sempurna atau tanpa cacat cela di hadapan Allah. Allah sesungguhnya menghendaki kita sempurna sama seperti Dia adalah sempurna adanya.
Jika demikian, siapa yang sanggup memenuhi kualifikasi hidup sempurna seperti Allah dan dinyatakan layak bersama-Nya di surga?
Rasul Paulus pada perikop bacaan menunjukkan argumentasinya tentang fungsi hukum Taurat versus anugerah Allah bagi murid Kristus. Saat itu konteks pembacanya terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi, dimana orang-orang Yahudi Kristen memberikan tekanan kepada pengikut Kristus yang non-Yahudi untuk mengikuti ketentuan Taurat dan tradisi Yahudi, salah satunya untuk disunat. Sunat diyakini dapat menyelamatkan mereka.
Manusia yang berdosa sama sekali tidak dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat atau menaati ritual agama (Rm. 3:4, 10-18, 20). Seandainya manusia dapat menyelamatkan diri sendiri dengan cara melakukan hukum agama atau berbuat amal dan kebaikan maka Yesus tidak perlu datang ke dunia dan mati di kayu salib, bukan? Namun, justru dengan bercermin pada hukum Taurat, keberdosaan manusia akan nampak semakin jelas dan nyata. Paulus mau mengarahkan jemaat di Roma kepada Kristus, yang mengaruniakan iman yang menyelamatkan, “... oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Paulus tidak bermaksud meniadakan hukum Taurat, khususnya hukum moral yang masih berlaku dan wajib diikuti oleh semua murid Tuhan, baik Yahudi maupun non-Yahudi. Ia menekankan bahwa keselamatan datangnya bukan melalui perbuatan, melainkan oleh iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan karya keselamatan-Nya.
Dengan demikian, setiap kita yang percaya Yesus tidak boleh bermegah atas iman dan keselamatan yang diterima dari Allah (ay. 27). Hendaklah kita tetap rendah hati atas anugerah Allah, serta selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dengan setia melayani-Nya. Hiduplah taat seturut firman Tuhan. Penuhi hati dengan belas kasihan dan mau bergerak pergi memberitakan Injil Kristus kepada jiwa-jiwa yang terbelenggu dosa.
Refleksi Diri:
- Mengapa Paulus mengajarkan pembenaran oleh iman dalam Kristus dan bukan oleh melakukan hukum Taurat?
- Apakah Anda sudah dibenarkan oleh iman dalam Kristus? Apa buktinya?