Gereja Dianiaya Namun Terpelihara
Wahyu 12:13-18
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
- Wahyu 12:14
Alkitab menggambarkan Iblis seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Oleh sebab itu, orang Kristen harus tetap waspada dan berjaga-jaga (1Ptr. 5:8). Namun, kita tidak perlu gentar terhadap Iblis karena ia adalah singa yang terikat rantai. Ia tidak akan bisa menyakiti orang percaya tanpa seizin Tuhan. Kebenaran ini terungkap jelas dalam Wahyu 12.
Wahyu 12 menceritakan bagaimana naga memburu perempuan yang melahirkan seorang Anak. Dalam konteks ini, naga adalah simbol si jahat—Iblis dan pengikut- pengikutnya. Perempuan itu adalah simbol gereja, komunitas orang percaya. Sang Anak adalah Yesus Kristus. Pada akhirnya Kristus mengalahkan si jahat, tetapi Iblis tidak langsung dibinasakan oleh Allah. Iblis diizinkan menganiaya gereja-Nya (ay. 13). Gereja akan menderita dan dianiaya oleh si jahat selama “3½ tahun atau 42 bulan atau 1.260 hari” (ay. 14). Angka ini adalah simbol masa antara kedatangan Yesus Kristus yang pertama dengan yang kedua kalinya.
Tuhan tetap memelihara gereja-Nya, meskipun mengalami banyak penderitaan. Apa buktinya? Pertama, Tuhan digambarkan terbang menyusul mereka di padang gurun (ay. 14). Sebagaimana Allah memelihara umat Israel di padang gurun, Dia juga memelihara gereja-Nya hari ini. Kedua, Tuhan melindungi mereka dari serangan si jahat. Naga itu menyemburkan air untuk menghanyutkan perempuan tersebut, tetapi Tuhan membuka bumi untuk menelan air sebesar sungai itu (ay. 15-16). Karena tidak berhasil menghanyutkan perempuan itu, naga itu marah dan pergi memerangi keturunannya yang lain. Ini artinya, Iblis marah karena gagal menghancurkan gereja awal, tetapi ia dan pengikut-pengikutnya tidak akan berhenti. Mereka akan terus mengejar dan menganiaya pengikut-pengikut Yesus di seluruh dunia.
Hari ini, orang-orang percaya diizinkan Tuhan mengalami penganiayaan dari Iblis dan pengikut-pengikutnya. Namun, kita tidak perlu takut karena Tuhan yang mengizinkan penderitaan tersebut, juga memelihara dan melindungi kita. Baiklah kita terus berlindung di bawah sayap Tuhan.
Refleksi Diri:
- Mengapa orang-orang Kristen terus mengalami penganiayaan?
- Bagaimana kebenaran pemeliharaan dan perlindungan Tuhan saat dianiaya dapat menguatkan Anda?