Hikmat dan Waktu
Pengkotbah 3:1-11
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
- Pengkhotbah 3:1
Waktu adalah uang, sebuah filosofi dunia yang menilai uang lebih penting daripada waktu sehingga banyak orang menghabiskan waktu hanya untuk mencari uang. Filosofi ini salah. Uang tidak lebih penting dari waktu. Mengapa? Karena jika uang habis, sementara waktu masih ada, ini tidak menjadi masalah. Selagi masih ada waktu, seseorang masih bisa mencari uang. Namun bila waktu habis dan uang masih ada, ini petaka. Uang tidak bisa membeli hidup. Uang yang berlimpah tidak bisa dinikmati.
Mengelola waktu dengan baik sangatlah penting. Pengkhotbah menyampaikan perlu hikmat dari Tuhan untuk mengelola waktu. Waktu tidak akan pernah kembali dan terus berjalan. Dalam menjalani waktu manusia selalu mengalami kejadian baik dan buruk. Ada waktu untuk lahir dan meninggal; ada waktu untuk menanam dan mencabut yang ditanam. Selalu ada hal positif dan negatif. Itulah dua sisi koin kehidupan manusia.
Bagaimana manusia harus melewati waktu? Pertama, gunakan setiap kesempatan yang ada dengan baik. Contohnya, tidak selamanya seorang anak tinggal bersama orangtuanya. Setelah dewasa, anak akan meninggalkan orangtuanya. Gunakanlah setiap waktu yang ada dengan baik, curahkanlah kasih sayang kepada orangtua karena nanti belum tentu ada kesempatan.
Kedua, ciptakan kesempatan di dalam situasi buruk. Keadaan buruk belum tentu memberi hasil yang buruk, begitu juga sebaliknya. Saat berada dalam situasi buruk, coba ciptakan peluang yang baik. Di saat virus corona menerjang dunia tahun lalu, perusahaan-perusahaan tekstil berganti arah dengan memproduksi pakaian APD, masker, dan perlengkapan kesehatan lainnya. Ini adalah membaca peluang di tengah sulitnya dunia usaha. Baik menggunakan kesempatan ataupun menciptakan kesempatan, dua-duanya tak terhindar dalam kondisi yang tidak baik.
Kejadian baik dan buruk akan terus dialami manusia saat melewati waktu. Di sisa waktu hidup yang sempit, ingatlah waktu ada di dalam kendali Allah. Peristiwa demi peristiwa terjadi di dalam kedaulatan-Nya. Marilah merendahkan diri, mintalah hikmat Tuhan Yesus agar setiap detik yang ada di depan mata dapat dilalui dengan penuh makna sehingga mendatangkan berkat bagi diri sendiri dan orang lain.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda melewati hari demi hari selama ini? Apakah ada banyak hal yang Anda sesali?
- Apa yang akan Anda lakukan dalam memanfaatkan waktu sehingga dapat menjadi berkat?