Kobarkan karunia Allah
2 Timotius 1:3-18
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
—2 Timotius 1:6
Sebuah peribahasa berbunyi, “Seperti kacang lupa akan kulitnya”. Peribahasa ini berbicara tentang orang yang tidak tahu diri dan lupa akan asal-usulnya. Orang yang dulunya miskin, kini kaya, lalu menjadi sombong, lupa kepada mereka yang pernah menolongnya. Peribahasa ini tidak berlaku bagi Paulus dan Timotius. Mereka meresponi anugerah Tuhan dengan mengasihi-Nya dan setia mengobarkan karunia yang dimiliki untuk melayani Tuhan.
Pada waktu Paulus menulis surat penggembalaan kepada Timotius, Kaisar Nero sedang menganiaya orang-orang Kristen. Paulus ditahan, menderita, dan ditinggalkan para sahabatnya. Ia sadar pelayanannya segera berakhir dan kematiannya sudah dekat (2Tim. 4:6-8). Saat Timotius mengalami penganiayaan dan menghadapi guru-guru palsu, Paulus menasihatinya supaya mengobarkan karunia Allah yang ada pada dirinya (ay. 6).
Kata “mengobarkan” (Yunani: Anazopureo), artinya menyalakan kembali karunia Allah seperti “kobaran api”. Mengapa kita perlu mengobarkan karunia Allah? Karena kita sudah diselamatkan oleh iman di dalam Kristus (ay. 5) dan juga menerima Roh Kudus sebagai sumber kekuatan, kasih, dan ketertiban (ay. 7).
Apa yang bisa Anda lakukan dalam mengobarkan karunia Allah?
(1) Mengetahui panggilan Tuhan. Banyak orang Kristen tidak mau melayani di gereja karena alasan tidak terpanggil, padahal Tuhan sudah memanggilnya. Ketika Anda melihat ada banyak kebutuhan jasmani dan rohani dari umat Tuhan dan kebutuhan orang berdosa akan keselamatan, di sanalah sebetulnya Tuhan sedang memanggil Anda untuk terlibat. Paulus mengatakan bahwa setiap orang Kristen dipanggil untuk melayani Tuhan (Rm. 1:6; 1Kor. 7:22).
(2) Sadarilah bahwa Tuhan sudah memperlengkapi Anda dengan karunia-karunia. Karunia diberikan supaya kita bisa melayani dan memberitakan Injil (Kis. 1:8).
(3) Kenali karunia-karunia yang Tuhan berikan kepada Anda. Karunia berbeda dengan bakat dan talenta. Bakat adalah sifat bawaan dalam diri seseorang ketika dilahirkan. Talenta adalah modal yang Tuhan titipkan kepada Anda. Sedangkan karunia adalah kemampuan khusus yang diberikan Roh Kudus untuk dipakai melayani Tuhan (1Kor. 12:11).
Yuk, kenali karunia Anda. Kobarkan dengan pertolongan Roh Kudus supaya Anda dapat membangun tubuh Kristus, yaitu gereja.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah mengenal karunia-karunia Roh yang Anda miliki? Bagaimana Anda akan mengobarkan karunia tersebut?
- Apa yang Anda lakukan agar karunia tersebut bermanfaat bagi pelayanan di gereja?