Kristus Batu Penjuru
1 Petrus 2:4-8
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.”
- 1 Petrus 2:7
Ditolak oleh orang yang diharapkan menerimanya merupakan suatu pukulanbesar bagi seseorang. Kristus adalah Sang Khalik, pencipta dunia dan segala isinya, ditolak oleh ciptaan-Nya sendiri sejak kedatangan-Nya ke dunia. Dia adalah batu hidup (ay. 4), batu yang dapat memberikan kehidupan kepada setiap orang yang menerima-Nya.
Mengapa Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi? Pertama, orang Yahudi pada masa itu memiliki cara pandang yang salah. Mereka meyakini Mesias datang untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Romawi, tapi ternyata Yesus tidak demikian. Kedua, orang Yahudi melihat dengan kacamata manusia. Mereka memandang remeh. Tidak mungkin Mesias keturunan dari tukang kayu miskin dan berasal dari Galilea. Ketiga, pengajaran Yesus kontroversi dan popularitas-Nya mengalahkan para ahli Taurat dan orang Farisi. Kehadiran Yesus menjadi ancaman buat mereka karena banyak pengajaran-Nya bertentangan dengan yang mereka pegang. Mukjizat dan hikmat-Nya telah membawa banyak orang mengikut Yesus sehingga mereka merasa tersaingi dan takut tersisihkan.
Alasan-alasan ini membuat Yesus ditolak, ditangkap, diadili, dianiaya, dan berakhir dihukum salib sampai mati. Namun, Yesus adalah batu penjuru yang hidup. Dia dibangkitkan pada hari ketiga sehingga memberikan jaminan hidup kekal kepada orang yang memercayai-Nya sebagai Mesias.
Seorang pemuda menerima Yesus sebagai Juruselamat-nya. Ia rindu dapat memberitakan Injil kepada tetangganya. Ia mendoakan tetangganya sebelum pergi bertamu. Hati kecilnya berkata tetangganya akan menerimanya karena ia memiliki relasi yang baik dan tetangganya juga pernah bertanya mengenai Yesus. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya beritanya tidak didengarkan, tetapi ia juga ditolak, bahkan diusir dari rumah tetangganya. Pemuda ini tidak menyangka perlakuan buruk tetangganya. Ia sedih, tetapi tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan karena ingat Yesus sendiri pernah mengalami penolakan. Ia tetap bersyukur karena menerima Yesus. Apa pun yang terjadi dalam hidupnya, tidak mengubah jaminan kekal yang telah ia terima.
Jika Anda sudah menerima jaminan hidup kekal, bersyukurlah atas anugerah yang Anda terima dan beritakanlah kabar sukacita itu kepada sesama. Namun bila belum, jangan tunda lagi, terimalah Yesus sebagai Juruselamat Anda.
Refleksi Diri:
- Pada masa kini, menurut Anda apa yang menyebabkan Kristus ditolak oleh orang-orang?
- Sudahkah Anda memberitakan Kristus sebagai batu penjuru kepada sesama yang belum percaya?