Mimpi yang diubahkan
Matius 1:18-25
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
- Yesaya 55:9
Sebagai pemuda yang akan menikah, hati Yusuf pasti sedang berbunga-bunga. Salah satu hal yang ia impikan adalah perayaan pernikahan yang indah. Tidak pernah terbayangkan olehnya, ternyata satu hari mimpinya akan berubah. Yusuf mendapatkan konfirmasi dari Tuhan bahwa kehamilan Maria benar dari Roh Kudus. Dan seketika itu, Yusuf seperti diubahkan jalan hidupnya oleh Tuhan.
Mimpi-mimpinya buyar semua. Di depannya membentang pekerjaan Tuhan yang besar yang harus ia jalani. Kehidupan Yusuf berubah, bukan untuk memikirkan dirinya sendiri. Dikatakan oleh malaikat bahwa anak dalam kandungan Maria akan menyelamatkan manusia dari dosa mereka. Yusuf harus mulai memikirkan masa depan banyak orang, bukan dirinya sendiri. Tentu tidak mudah yah kalau kita berada di posisi Yusuf.
Tidak jauh berbeda dengan kita, ada kalanya jalan hidup di dalam Tuhan berarti berubahnya seluruh rencana kita. Dan kerap kali kita tidak mau melangkah di jalan Tuhan. Demikian pula saya, awalnya tidak mau jadi hamba Tuhan, sekalipun saya adalah orang Kristen. Saya punya banyak mimpi dalam hidup saya. Ketika masih pacaran, istri saya sempat protes ketika saya berkata mendapat panggilan untuk menjadi hamba Tuhan. Istri saya pun punya mimpi-mimpi setelah menikah.
Panggilan Tuhan itu tidak pernah terbayangkan dalam pikiran saya dan istri saya.
Kami sama-sama bergumul saat itu, sampai akhirnya Tuhan menolong kami dalam menjalani panggilan-Nya.
Panggilan pelayanan tidak selalu berjalan mulus, kadang tidak seperti yang kita bayangkan. Masalah dan tantangan kerap kali muncul saat menjalaninya. Ini bukan tentang panggilan menjadi hamba Tuhan saja, tetapi bagaimana kita setia menjalankan panggilan-Nya. Mungkin kita sudah melayani dengan sungguh tapi masih ada orang yang protes. Kita sudah berusaha mempersiapkan dengan baik, tapi masih ada yang mengatakan kurang persiapan. Kita ingin membantu pelayanan, tapi ada yang mengatakan kita sok-sokan. Ingatlah selalu, Tuhan Yesus memanggil kita semua untuk setia dalam melayani dan taat akan panggilan-Nya.
Ketaatan sering kali membutuhkan pengorbanan. Sadarilah, masalah muncul supaya kita tahu ada penyertaan Allah di dalam kita menjalankan panggilan-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah saat ini Anda sedang bergumul antara mimpi pribadi dan kehendak Tuhan?
- Maukah Anda belajar tunduk pada kehendak Tuhan dibandingkan mengikuti keinginan pribadi?