Natal: Saat Yang Tepat
Matius 1:18-23
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
- Galatia 4:4
Frasa “setelah genap waktunya” memiliki arti Allah mengendalikan sejarah dan bahwa Kristus datang pada waktu yang tepat. Banyak ahli tafsir melihat frasa ini berhubungan dengan: (1) Romawi dalam keadaan damai. (2) Banyak jalan menuju Roma sehingga perdagangan dan lalu lintas lancar. (3) Adanya bahasa umum yang dimengerti di seluruh area. (4) Adanya pencarian agama dan moral dari dunia Mediterania akan Allah yang benar, untuk mencari persekutuan dengan-Nya. Semua itu seolah dirancang untuk menyambut Yesus, Sang Juruselamat. Sungguh waktu yang tepat!
Satu kali istri saya membelikan hadiah Natal pada awal Desember dan memberi pengumuman: Jangan Dibuka Sampai Natal! Anak-anak yang waktu itu masih kecil, suka menanti dan membayangkan apa isi kado tersebut. Anak-anak diajar bersabar. Kesabaran adalah suatu kebajikan dan kami menyadari pentingnya waktu yang tepat.
Namun seringkali kita sulit menunggu, terutama saat sedang terluka dan menginginkan kelegaan atau sedang mengantisipasi sesuatu yang istimewa. Atau waktu kita berpikir ingin berubah supaya hidup lebih baik. Saya ingin sarankan, berubahlah ketika masih punya waktu karena mungkin akan tiba saat dimana Anda ingin berubah, waktu tak lagi Anda miliki. Hal yang sama berlaku dalam pekerjaan Tuhan. Kita menderita kehilangan, bergumul dengan doa yang tak terjawab, atau menghadapi permasalahan rohani, dan segera kita berseru, “Cepatlah, Tuhan!” Kita bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak bertindak dan “penundaan” sering membuat kita mempertanyakan Tuhan.
Atau saat kita merenungkan kedatangan Kristus yang kedua kali. Kita merindukan dunia yang bebas dari dosa, setan dikalahkan, ketidakadilan diluruskan, dan segala sesuatu dibuat baru. Jadi kita berseru, “Datanglah, Yesus! Cepat datang!” Selama berabad-abad orang percaya menunggu kelahiran Juruselamat dan bertanya-tanya, “Berapa lama?” Tuhan tidak terlambat. Dia punya rencana, dan dalam kepenuhan waktu, Allah mengutus Yesus.
Saat menunggu pertolongan Tuhan atau kedatangan-Nya yang kedua kali, kita mengingat janji Tuhan bahwa “mereka yang berharap kepada TUHAN akan memperoleh kekuatan baru”. Tuhan mungkin tidak datang saat kita kehendaki, tapi kita bisa memercayai-Nya—waktu-Nya tepat. Saudara, teruslah berharap kepada-Nya dan pertolongan akan datang tepat pada waktu-Nya.
Salam waktu yang tepat.
Refleksi diri:
- Apa penantian yang Anda harapkan segera terwujud saat ini? Bagaimana Anda menyikapinya?
- Di momen Natal ini, sudahkah Anda mensyukuri kedatangan Yesus yang tepat pada waktu-Nya?