Obat Yang Manjur
Amsal 17
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
- Amsal 17:22
Konon di dalam dongeng atau film-film suka disebutkan mengenai obat dewa, yaitu obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Obat langka, penawar racun yang paling berbahaya, penyembuh penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yah semuanya hanya dongeng, kalau ada obat seperti itu maka tidak ada lagi tuh pasien-pasien di rumah sakit. Namun, Amsal menyebutkan sebuah obat yang manjur dan mujarab, nama obatnya hati yang gembira.
Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Ini bukan berarti keadaan baik-baik saja sehingga hatinya gembira, tetapi karena dikatakan sebagai obat yang manjur berarti ada kondisi yang sedang sakit, yang sedang tidak semestinya. Hati yang gembira bukan berarti kita menyangkali keadaan sedih atau berduka. Hati yang gembira juga bukan berarti wajah yang selalu tersenyum atau semua permasalahan beres. Hati yang gembira adalah sebuah pilihan, bukan muncul karena situasi.
Hati yang gembira bisa hadir karena kita mengingat segala perbuatan Tuhan yang telah menolong kita di masa lalu. Jika kita merenungkan dan mencatatnya, pasti banyak hal yang Tuhan sudah perbuat bagi kita. Dia selalu hadir di masa-masa tersulit kita, termasuk saat kita diselamatkan Yesus dari hukuman dosa. Bukankah sebuah sukacita terbesar? Yesus menyembuhkan penyakit dosa kita yang tidak pernah bisa disembuhkan oleh siapa pun. Hati yang gembira juga bisa hadir karena kita melihat hari ini. Kalau Anda masih ada sampai saat ini, semua karena Tuhan. Semua bisa terjadi karena hari ini kita juga disertai oleh Roh Kudus.
Dan hati yang gembira juga hadir saat kita menatap ke depan. Kita tentu percaya Tuhan merancang hidup kita. Dia merancangnya secara penuh sampai di masa depan yang kita belum ketahui dan rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera. Anda gembira? Sukacita nggak? Iya dong harusnya. Bukan panik yah. Terlebih sukacita di masa depan yang paling membahagiakan adalah kita orang percaya pasti akan berkumpul dengan Tuhan di kekekalan, di mana kita bisa menikmati sukacita setiap saat. Semua terjadi karena ada yang namanya obat yang manjur.
Refleksi diri:
- Apa yang sering merenggut sukacita Anda? Bagaimana Anda akan memelihara hati yang gembira?
- Perbuatan-perbuatan Tuhan apa yang mau Anda ingat hari ini yang membuat hati Anda bergembira?