Perayaan Kue Bulan Membangun KasIh Keluarga
Kolose 3:15-23
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
- Kolose 3:23
Ayat di atas ditulis sebagai kesimpulan bagaimana setiap anggota keluarga harus saling mengasihi. Kunci untuk bisa saling mengasihi dengan baik dan benar adalah semua yang kita lakukan untuk orang-orang di rumah, untuk keluarga, mari kita lakukan seperti untuk Tuhan. Sikap ini adalah sikap pelayanan yang Tuhan ajarkan. Setiap anggota keluarga saling melayani sebagai wujud mengasihi, sama seperti orang percaya seharusnya berbakti dan melayani Tuhan.
Budaya Tiong Ciu (中秋节) adalah tradisi masyarakat Tionghoa yang dijunjung tinggi selain Imlek. Tiong artinya bertepatan, sementara Ciu artinya panen. Jadi awalnya festival ini ada karena merayakan panen. Perayaan ini juga dikenal sebagai Hari Kue Bulan.
Kue Bulan adalah sebutan yang diprakarsai oleh Yang Gui Fei, permaisuri dari Raja Tang Xuan Zong yang sangat terkenal. Satu kali dalam perayaan panen di Ibukota Chang An (sekarang disebut Xi An), Yang Gui Fei mencicipi sepotong pia dan rasanya enak sekali. Lalu ia bertanya kepada Raja Tang Xuan Zong mengenai kue pia tersebut. Sang Raja tidak mengetahui persis namanya, tetapi para pengawalnya berkata pia itu disebut Pia Kumis. Rasanya enak tetapi penamaan kuenya tidak baik. Raja lalu meminta permaisurinya memberi nama, yang akhirnya dinamai Yue Bing atau Kue Bulan.
Inti perayaan Kue Bulan adalah keluarga mensyukuri panen sebagai hasil kerja keras bersama, sambil makan kue bulan yang merupakan simbol keutuhan, kesatuan, dan kerukunan keluarga. Perayaan yang baik seperti ini seharusnya bisa dimanfaatkan orang Kristen untuk acara kumpul keluarga. Kumpul keluarga itu penting karena memberikan kesehatan mental, kenangan indah yang jadi penghiburan, dan kekuatan kala kita sendirian karena tidak punya sanak saudara.
Bulan saja bisa bulat, mengapa keluarga tidak bisa bulat? Itulah nilai yang ditekankan dalam Tradisi Tiong Ciu. Satu kue Bulan cara makannya adalah dibagi kepada anggota keluarga atau teman, sebab jika dimakan sendiri, dijamin angka kolestrol naik, hahaha... Memang jika kita belajar saling mengasihi maka itu akan diikuti dengan belajar saling berbagi.
Selamat Hari Raya Kue Bulan.
Refleksi Diri:
- Di momen perayaan Kue Bulan, apakah Anda sudah menunjukkan sikap mengasihi sesama keluarga dengan saling melayani dalam kasih Kristus?
- Sudahkah Anda memperhatikan sanak saudara yang tinggal sendirian? Pakai momen perayaan sebagai kesempatan menunjukkan perhatian kepada mereka.