Bagikan artikel ini :

Rajawali Yang Lain

Yehezkiel 17:1-21

Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
- Mazmur 121:1-2.

Jika Anda menghadapi keadaan mendesak, siapa atau apa yang Anda andalkan? Jika seseorang atau sesuatu langsung muncul dalam pikiran Anda, bisa jadi orang atau benda tersebut adalah sesuatu yang Anda andalkan dalam hidup. Dalam tahapan yang lebih ekstrim, sesuatu yang Anda andalkan tersebut dapat menjadi seperti berhala atau saingan dari Tuhan dalam hidup Anda. Bangsa Israel ditegur oleh Tuhan mengenai hal tersebut.

Tuhan menegur bangsa Israel karena tergoda untuk bergantung kepada bangsa Mesir. Mereka mengandalkannya melebihi Tuhan. Teguran Tuhan muncul dalam bentuk sebuah perumpamaan tentang burung rajawali dan juga pohon anggur. Burung rajawali melambangkan bangsa Babel dan juga bangsa Mesir yang tampak sama besarnya (ay. 7, 12, 15). Pucuk dari gunung Libanon yang diambil burung rajawali adalah Raja Zedekia, raja terakhir Yehuda (ay. 5, 13). Ironisnya, Raja Zedekia mengulurkan tangan ke raja Mesir meminta pertolongan, sedangkan Tuhan melihat dan cuma mengatakan, “Apakah itu akan
berhasil?” (ay. 9, 15). Raja Babel adalah alat Tuhan untuk mendidik Raja Zedekia, tetapi dalam hal ini pun ia tidak dapat setia dan mencari jalan sendiri di luar jalan Tuhan.

Tuhan menghendaki bangsa Israel tetap percaya kepada-Nya meski mereka berada dalam penghukuman. Sikap hati yang percaya kepada Tuhan ini digambarkan dengan indah dalam Mazmur 121:1-2. Gunung-gunung dalam Mazmur tersebut melambangkan kuasakuasa besar dalam dunia, tetapi rasa percaya mereka hanya kepada Tuhan saja karena mereka mengakui Sang Pencipta. Meski ada “rajawali lain” yang tampak lebih berkuasa, Tuhan menghendaki bangsa Israel lebih percaya kepada “rajawali” pilihan-Nya.

Orang Kristen harus memiliki rasa percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Sikap hati demikian menjadi begitu penting pada zaman sekarang karena kita mudah tergoda menjalani hidup tanpa bergantung kepada Tuhan. Asal punya uang cukup, asal punya semua teknologi yang menunjang hidup, asal punya kenalan orang yang berkuasa, asal punya pekerjaan tetap, kelihatannya hidup dapat berjalan aman-aman saja. Inilah beberapa paham yang menipu yang mungkin ada di zaman sekarang. Mari kita tidak terlena oleh tipuan-tipuan tersebut karena sebenarnya pertolongan kita satu-satunya ialah dari Tuhan, Sang Pencipta langit dan bumi.


Refleksi Diri:

  • Apakah ada orang atau sesuatu yang Anda lebih andalkan melebihi Tuhan dalam hidup?
  • Bagaimana Anda mewujudkan hidup yang bergantung penuh kepada Tuhan?