Terus Belajar Sabar
Amsal 16:24-32
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
- Amsal 16:32
Tahun lalu, seseorang sempat bertanya kepada saya, “Menurut Ibu, apa sih yang Tuhan mau ajarkan melalui wabah Covid-19 dengan segala variannya ini?” Jawaban saya, “SABAR...”
Ia lanjut bertanya, “Kenapa sabar, Bu?” “Ya, sabar menghadapi orang-orang seperti Anda yang kerjanya bertanya terus. Dijawab A lalu tanya kenapa A, saya jawab B lalu tanya lagi kenapa B, terus saja begitu. Memangnya saya pusat informasi?” Tuh kan, saya jadi nggak sabaran, hehehe...
Kenapa kita harus bersabar? Karena itu yang saya rasakan dan sedang pelajari. Sudah membuat rencana, bikin janji, pesan tiket jauh-jauh hari, waktu mau hari H-nya, PPKM diberlakukan pemerintah. Semua harus dibatalkan dan rencana bubar. Itu semua butuh sabar, terus sabar, dan belajar sabar. Dan proses belajar itu memang tidak mudah.
Menurut KBBI sabar memiliki arti tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah. Sedangkan Alkitab menyatakan kesabaran sebagai salah satu dari buah Roh (Gal. 5:22) yang dapat dihasilkan jika hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
Ayat emas berkata kalau sabar maka kita lebih dari pahlawan dan lebih dari jagoan yang bisa merebut kota. Warbiasah! Berarti kalau bisa bersabar kita sebetulnya seperti pahlawan dan jagoan yang menang. Menang atas situasi yang sukar, menang atas emosi kemarahan, menang atas patah hati dan keputusasaan.
Jadi, sabar ya dalam kondisi yang tidak kondusif, yang tidak mendukung segala rencana yang sudah tersusun rapi. Teruslah belajar sabar menjalaninya. Dalam situasi yang nampaknya merugikan, menekan, penuh pesimistis, kita perlu hati yang bersabar untuk melewatinya.
Sabar ya selama PPKM. Yang sekolah jadi HOME schooling. Yang bekerja jadi Work From HOME. Yang pengusaha jadi HOME production. Kalau kita jadi apa? Jadi HOME pimpah, AlaiHOME gambreng... Alias belajar sabar, menikmati keadaan, menjalani kehidupan. Orang sabar itu dikasihi Tuhan Yesus. Yuk terus belajar sabar, sambil menjaga badan agar tidak melar nggak karuan karena diam terus di rumah saja, hehehe..
Refleksi diri:
- Apa hal yang sering kali membuat Anda tidak sabar? Bagaimana Anda bisa belajar sabar dari situasi tersebut?
- Apa komitmen Anda di masa depan jika satu saat menghadapi situasi yang menuntut kesabaran?