The teachable heart
Markus 6:45-52
sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
- Markus 6:52
Setelah melakukan mukjizat memberi makan lima ribu orang, Yesus memerintahkan kepada para murid-Nya untuk naik perahu dan menyeberang danau ke Betsaida. Sementara mereka menyeberang, Yesus masih sibuk menyuruh orang banyak itu pulang. Lalu Yesus memisahkan diri dan berdoa di bukit, dan ingin menyusul para muridnya yang sedang naik perahu. Yang mengejutkan, Yesus menyusul mereka dengan berjalan di atas air!
Melihat ada seseorang berjalan di atas air, murid-murid mengira Yesus itu hantu (ay. 49). Mereka berteriak ketakutan, tidak mengenali Yesus. Setelah sekian lama bergaul dan melihat perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus, Markus mencatat bahwa para murid tetap degil hati (ay. 52).
Mengapa mereka degil? Seharusnya para murid mengerti bahwa Yesus bukanlah manusia biasa, melainkan Tuhan yang penuh kuasa. Jika percaya bahwa Tuhan itu penuh kuasa, maka hal yang wajar jika Dia bisa berjalan di atas air. Namun, iman para murid belum sampai di sana, mereka masih belum mengerti benar bahwa Yesus adalah Tuhan.
Degil dalam istilah Yunani menggunakan kata “poroo” yang artinya keras kepala, tidak mau menerima masukan, tidak mau belajar dan bertanya, serta tidak peka terhadap ajaran Tuhan. Sikap degil atau poroo inilah yang menyebabkan murid-murid tidak bisa melihat semua yang telah dilakukan Tuhan Yesus. Melihat mukjizat Yesus memberi makan lima ribu orang, seharusnya sudah cukup membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan.
Saudaraku, di dalam konteks zaman ini, apakah kita terlalu degil sehingga tidak bisa merasakan dan mengerti akan kehadiran dan pertolongan Tuhan? Sampai berapa kali Tuhan harus membantu Anda sehingga Anda bisa sadar bahwa Yesus sesungguhnya bisa berbuat yang manusia tidak bisa buat?
Janganlah hati Anda degil! Jangan poroo! Milikilah hati yang siap diajar, yakni hati yang siap dikoreksi, yang mau bertanya dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh firman Tuhan. Milikilah hati yang mau belajar peka akan tuntunan dan kehadiran Tuhan di dalam peristiwa hidup kita yang nampaknya membuat kita takut.
Salam tidak poroo.
Refleksi Diri:
- Sampai sejauh apa Anda percaya bahwa Yesus itu Tuhan, yang berkuasa dan sanggup melakukan banyak mukjizat di dalam kehidupan Anda?
- Apakah Anda sudah cukup mempunyai hati yang rendah hati untuk mau diajar dan dikoreksi oleh firman Tuhan?