Transformasi Yang Benar Dan Sejati
Roma 12:1-2
… tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
- Roma 12:2b
Saya percaya ini penting bahwa satu-satunya kata tepat yang diterjemahkan sebagai “berubah”–yang digunakan dalam semua Injil–adalah pada saat di gunung transfigurasi, Yesus berubah rupa di hadapan murid-murid-Nya (lih. Mat. 17:1-3). Wajah Yesus bersinar seperti matahari, pakaian-Nya menjadi putih seperti terang. Sungguh gambaran yang indah dari sesuatu yang benar-benar baru dan berbeda tetapi masih dapat dikenali. Perubahan yang baru dan berbeda dimulai dengan pembaruan pikiran.
Pembaruan pikiran terjadi pada saat kehendak Anda diselaraskan dengan kehendak Bapa. Pikiran-Nya menjadi pikiran Anda dan jalan-Nya menjadi jalan Anda. Proses pembaruan ini–prosesnya tidaklah instan seperti tokoh khayalan Power Rangers–terkait erat dengan Sabda Tuhan tetapi tidak berhenti sampai di situ. Sama seperti peta harta karun yang memiliki nilai karena mengarah pada sesuatu yang lebih besar, firman Tuhan juga memiliki nilai karena membawa kepada Tuhan yang lebih besar. Tuhan-lah yang membawa pembaruan pikiran yang menuntun pada transformasi hidup.
Kita juga harus mengingat bahwa pembaruan pikiran tidak hanya mengubah pikiran kita, melainkan secara aktif menukar satu hal dengan hal lain. Itu alami dan supranatural. Pembaruan pikiran adalah menggantikan pengetahuan dan logika duniawi yang dapat salah dengan pengetahuan dan logika kebenaran Tuhan yang tidak dapat salah. Kita mengabaikan kebenaran Allah dengan risiko kita sendiri. Kita harus menyadari bahwa Tuhan tidak berusaha membuat kita menerima kehendak-Nya karena hal itu baik bagi-Nya, melainkan karena hal itu baik bagi kita. Sama seperti seorang dokter meresepkan obat bukan untuk kepentingannya melainkan untuk kepentingan pasien. Sederhananya, kita semua kacau dalam pemikiran sampai tingkat tertentu, apakah kita menyadarinya atau tidak, kita sangat membutuhkan reorientasi hati dan pikiran.
Saudaraku, Tuhan menginginkan transformasi sejati. Transformasi sejati mengarah pada realitas yang lebih baik; transformasi yang salah mengarah pada realitas palsu. Transformasi sejati mengarah pada penyembuhan; transformasi yang salah mengarah pada kehancuran. Transformasi sejati mengarah pada kehidupan; transformasi yang salah menyebabkan kematian. Namun, transformasi sejati yang otentik mengubah hidup dan membuat kehidupan bertumbuh seturut pembaruan pikiran yang benar di dalam Kristus.
Salam transformasi sejati.
Refleksi diri:
- Apakah Anda masih dan terus mengalami proses transformasi sejati yang merubah cara berpikir Anda semakin menyerupai Kristus?
- Bagaimana kebenaran firman Tuhan telah mengubah orientasi hati dan pikiran Anda sebelum dan sesudah mengenal Kritus?