Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Act: The Call to Action (Panggilan untuk Bertindak)

Kolose 4:3-6

BAHAN CARE GROUP

Love is a verb! Ungkapan ini merupakan salah satu kebenaran yang saya paling ingat  ketika memikirkan tentang cinta atau kasih. Pada dasarnya, kasih harus dibuktikan melalui aksi, tanpa aksi kasih pun terasa basi. Cobalah bagikan kepada anggota Care Group Anda hari ini, aksi apa yang anda lakukan akhir-akhir ini untuk membuktikan kasih Anda terhadap seseorang atau sesuatu.

Tuhan Yesus juga membuktikan kasihnya melalui aksi yang paling mulia, yaitu mati menjadi ganti bagi orang-orang yang mengkhianati Dia. Ia pun memanggil orang-orang yang mengaku sebagai murid-Nya untuk membagikan kasih-Nya melalui aksi. Inilah esensi misi yang akhir-akhir ini terus digaungkan dalam ibadah-ibadah di GII Hok Im Tong dalam PMPI (Pekan Misi Pengabaran Injil).

EKSPLORASI FIRMAN

Rasul Paulus adalah salah satu murid Tuhan Yesus yang dipakai dengan luar biasa dalam misi pekabaran Injil. Ia pun membuktikan kasih-Nya kepada Tuhan Yesus dalam aksi yang nyata. Ia dengan setia menggenapkan panggilan Tuhan dalam hidupnya untuk menjadi pembawa kabar baik bagi orang-orang non-Yahudi (Kis. 9:15-16). Bahkan, perjalanan-perjalanan pengabaran Injil Paulus tidak jarang diwarnai dengan kesulitan-kesulitan seperti penjara, penyiksaan, penolakan, dan banyak hal lain yang serupa. Tuhan menggunakan pelayanan-pelayanan Paulus untuk mendirikan jemaat-jemaat di luar Yerusalem dan salah satunya adalah jemaat di Kolose. Paulus, sebagai salah satu rasul Yesus Kristus, menggaungkan kembali panggilan untuk beraksi dalam misi kepada jemaat tersebut. Panggilan tersebut pun juga menjadi bagian kita, murid-murid Yesus pada hari ini. Ada tiga panggilan yang digaungkan oleh Paulus:

Bertekun dalam Doa.

Panggilan pertama yang Paulus berikan kepada jemaat Kolose adalah untuk bertekun dalam doa (ay.2-3). Berdoa merupakan salah satu kebijakan mendasar dari kekristenan. Berdoa juga menjaga orang Kristen untuk jatuh ke dalam godaan dosa atau kehilangan visi akan kehendak Allah. Hal inilah yang hendak ditekankan Paulus kepada jemaat di Kolose untuk terus bertekun, seperti ia juga yang bertekun mendoakan mereka meski berada dalam penjara di Roma (Kol. 1:9-12; bnd. 4:3).

Paulus mendorong jemaat Kolose bukan hanya berdoa bagi diri mereka sendiri, melainkan agar berita Injil dapat diberitakan sebagaimana seharusnya. Pemberitaan Injil datang dengan resiko untuk ditolak. Namun, Paulus bukan berfokus pada penolakan pada dirinya tetapi “rahasia Kristus” yang mendamaikan orang berdosa kepada Allah yang hidup dapat diberitakan. Dengan demikian kita dapat mengerti bahwa berdoa adalah salah satu bentuk partisipasi dalam misi pemberitaan Injil.

Bermitra dalam Daya.

Panggilan kedua dari Paulus kepada jemaat Kolose adalah untuk mengambil bagian sebagai mitra dalam pengabaran Injil. Jemaat Kolose pada waktu itu mengalami ketakutan karena mereka hidup sebagai minoritas dalam masyarakat. Namun, Paulus pernah mengingatkan bahwa hidup mereka telah dipenuhi segala kepenuhan dalam Kristus Yesus (Kol. 2:10). Jika jemaat Kolose tidak memegang teguh pandangan tersebut maka mereka dapat terjebak dalam kesulitan kehidupan dan terhilang dari panggilan untuk berbagian dalam misi Allah.

Paulus mengajak jemaat Kolose untuk berbagian dalam misi sesuai dengan anugerah yang Tuhan anugerahkan kepada mereka. Ia tidak meminta jemaat Kolose untuk berkhotbah atau menulis tulisan-tulisan teologis seperti dia, tetapi mempersembahkan waktu untuk berdoa pun adalah bentuk berbagaian mlelaui daya untuk pekabaran Injil (4:3-4). Orang Kristen pun seharusnya juga turut berbagian melalui daya dalam pekerjaan misi pekabaran Injil, sesuai dengan anugerah yang Allahsudah anugerahkan dalam Kristus Yesus.

Buktikan melalui Hidup.

Panggilan ketiga yang Paulus gaungkan adalah memberikan bukti nyata kasih Yesus (Injil) dalam kehidupan kepada orang-orang yang hidup di sekitar. Kasih membutuhkan aksi karena itu orang Kristen pun harus membuktikan kasih Yesus dalam berita Injil melalui hidup yang tidak menyia-nyiakan waktu (ay. 5) dan juga kata-kata yang kosong yang “hambar” (ay. 6). Inilah panggilan bagi orang Kristen agar perkataan maupun perbuatan kita terus menyatakan Kristus. Paulus menulis hal ini sesuai dengan identitas yang Yesus berikan kepada murid-Nya sebagai garam dan terang dunia (Mat. 5:13-14). Panggilan ini begitu penting karena dunia sekarang berisi berita-berita yang bersifat kontroversial, konspirasi, dan hal-hal yang “hambar”, mereka memerlukan berita Injil yang nyata juga melalui kehidupan.

Sahabat dalam Kristus, mari kita mendengar kembali panggilan Tuhan Yesus yang digaungkan oleh Paulus dalam tulisannya kepada jemaat di Kolose. Janganlah tergerus oleh rutinitas atau perasaan tertekan karena kehidupan, bertekunlah dalam doa, bermitralah melalui daya, dan buktikanlah Injil melalui hidupmu. Panggilan ini juga yang terus ada dalam gereja kita, GII Hok Im Tong, yaitu panggilan untuk berpartisipasi dalam PMPI yang sudah berjalan selama 47 tahun ini. Marilah berani kembali mengevaluasi kehidupan anda di hadapan Tuhan dan beranikan diri anda untuk mengambil aksi terhadap panggilan tersebut entah dalam Doa, Daya, atau Dana (3D). Ingatlah bahwa kasih harus dibuktikan melalui aksi. Tuhan Yesus pertama-tama membuktikan kasih-Nya bagi kita ketika kita masih berdosa (Rm. 5:8), mari bersama-sama dengan anggota CG buktikan kasihmu kepada Tuhan Yesus.[JP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa bertekun dalam doa menjadi salah satu kebajikan mendasar dalam Kristen?

Penerapan

Tindakan apa yang mau Anda lakukan sebagai bukti kasih kepada Tuhan Yesus?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain