Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Be Ready To Change (Siap untuk Berubah)

Galatia 2:11-14; 2 Petrus 3:15-16

EKSPRESI PRIBADI

Pernahkah Anda ditegur oleh seseorang? Atau pernahkan Anda menegur seseorang? Teguran biasanya disampaikan kepada kita pada saat kita melakukan sesuatu yang tidak benar. Dan pada umumnya teguran seharusnya bertujuan untuk menyadarkan seseorang akan kesalahan yang diperbuatnya. Tetapi untuk menerima teguran bukanlah hal yang mudah, karena tidak ada manusia yang mau dirinya terlihat salah dan menerima teguran atas kesalahan yang diberikan. Kesadaran bahwa teguran itu berguna dan bisa jadi benar adanya, tidak serta-merta membuat teguran menjadi mudah diterima.

Teguran dalam KBBI mempunyai makna ajaran, kritik, peringatan dengan maksud yang baik. Jadi, sebenarnya teguran itu adalah sesuatu hal yang baik dan pastinya bertujuan untuk menyadarkan kita dengan kasih atas setiap kesalahan yang kita lakukan.

EKSPLORASI FIRMAN.

Di dalam Galatia 2:11-14 merupakan kisah dimana Paulus memberikan teguran kepada Petrus karena Petrus melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenaran Injil (ay.14). Apa yang dilakukan oleh Petrus? Dicatat bahwa Petrus dan Barnabas serta orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengadakan perjamuan makan bersama dengan orang-orang Kristen yang bukan keturunan Yahudi dan tidak bersunat di Antiokhia. Perjamuan ini berjalan baik sampai datangnya orang-orang dari kelompok Yakobus datang. Orang-orang ini kemungkinan besar adalah orang-orang Kristen yang masih memegang tradisi Taurat dengan ketat dan mengharuskan orang-orang Kristen Yahudi untuk tidak bergaul erat dengan orang-orang Kristen yang tidak bersunat apalagi makan semeja dengan mereka.

Kemudian dikisahkan bahwa pada saat Petrus melihat kedatangan orang-orang dari kelompok Yakobus maka Petrus menjadi takut dan langsung pergi menjauhi orang-orang Kristen yang tidak bersunat yang tadinya makan semeja bersama dengan dia. Kata “mengundurkan diri” yang dipakai disini memiliki makna mundur pelan-pelan dan mencari posisi yang aman. Petrus melakukan hal ini untuk mengamankan dirinya. Dan dicatat bahwa Petrus melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan imannya dan tidak sesuai dengan kebenaran Injil.

Sebenarnya apa yang membuat Petrus takut dan akhirnya mengundurkan diri? (1) Petrus takut kalau-kalau ia akan dicap sebagai orang yang melanggar hukum Taurat. (2) ia takut diserang dan dikucilkan oleh kelompok Yakobus, (3) ia takut menjadi pribadi yang tidak bisa menyenangkan kelompok Kristen Yahudi. Kekuatiran-kekuatiran ini yang mungkin ada di dalam benak Petrus sehingga ia mengundurkan diri dan mencari aman. Bukan hanya itu saja, sebagai seorang rasul, tindakannya pun akhirnya diikuti oleh orang Kristen Yahudi lainnya. Hal inilah yang membuat Paulus

menegur tindakan Petrus dan orang Kristen Yahudi lainnya. Paulus secara keras menegur mereka dengan kata “munafik” (ay.13) dan “tidak sesuai dengan kebenaran Injil” (ay.14).

Teguran keras Paulus direspons baik oleh Petrus. Dia tidak merasa lebih benar, lebih senior, merasa lebih berkuasa, dan lain sebagainya. Tetapi saya percaya bahwa teguran tersebut mengingatkan dan menyadarkan kembali Petrus tentang tanggung jawab dan perannya sebagai murid Kristus. Sikap inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang percaya, pada saat kita salah, kita harus siap untuk ditegur dan dengan rendah hati menerima teguran tersebut, kemudian mengintropkesi hidup kita dan mau berubah. Teguran yang kita terima sejatinya menunjukkan kasih dan kesempatan yang Allah berikan bagi kita untuk memperbaiki diri. Karena itu, jangan pernah menyepelekan kesempatan yang ada karena kita tidak pernah tahu kapan kesempatan itu akan berakhir. (lih. 2 Pet 3:15)

Teguran haruslah disikapi dengan kerendahan hati. Kerendahan hati akan menolong kita untuk mendengar, mempertimbangkan masukan atau kritik yang diberikan, mengintrospeksi diri, dan akhirnya melakukan perubahan. Dan biasanya teguran Tuhan selalu dinyatakan melalui Roh Kudus di dalam hati kita, dan terlebih banyak melalui Firman Tuhan (lih. 2 Tim. 3:16). Terkadang Tuhan mengasihi kita dengan cara menyatakan kesalahan kita melalui pembacaan Firman atau terkadang ada yang berbisik melalui hati kita. Jika kita peka, Ia akan selalu berkata “itu salah” untuk setiap hal yang salah lengkap dengan mengingatkan kita tentang pasal dalam Alkitab yang mengatakan bila hal yang kita lakukan memang salah.

Firman Tuhan yang kita baca, kita dengar seringkali juga menegur kita pada saat kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai kebenaran. Namun, pertanyaannya bagaimana respons kita pada saat kita mendengarkan teguran tersebut? Apakah kita tidak mempedulikannya dan menganggap hidup kita sudah benar, ataukah kita berani menerima teguran tersebut dan bahkan bukan hanya menerima teguran yang diberikan, terlebih lagi berani untuk berubah. Berubah untuk menjadi lebih baik, berubah untuk lebih taat kepada kebenaran Firman Tuhan. Dan berani berubah untuk siap berbuah bagi kemuliaan nama Tuhan. [SA]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Bagaimana sebuah teguran dapat berdampak pada perubahan hidup yang lebih baik?

Penerapan

Tantangan apa saja yang membuat Anda sulit berubah khususnya ketika Anda mendapatkan teguran dari Firman Tuhan?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.