Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Dia Yang Datang Dalam Nama Tuhan (The One Who Come in name of The Lord)

(Markus 11:1-11)

BAHAN CARE GROUP

Kenapa nama Tuhan itu perlu untuk di hadirkan dan dilibatkan di dalam segala urusan manusia, khususnya orang percaya? Dengan menghadirkan nama Tuhan, itu sama saja menghadirkan pribadi yang memiliki nama ini. Tentunya menghadirkan nama Tuhan, menjadi bentuk kesadaran; bahwa hanya Tuhanlah satu-satunya pribadi Ilahi yang bisa diandalkan dan diharapkan di dalam menghadapi banyaknya persoalan, yang harus selesaikan oleh setiap manusia. Terlebih lagi oleh orang-orang percaya.

Biarpun Tuhan sudah membekali manusia dengan rasio, kemampuan dan kepintaran; semua itu tidak pernah dapat menjadi jaminan kepastian. Yang terjadi sebaliknya, yaitu banyak orang-orang ini, justru jatuh di dalam segala kesombongan. Merasa diri hebat, sampai-sampai tidak mau atau enggan untuk menyebut dan melibatkan Tuhan. Bahkan yang sangat menyedihkan dan sekaligus memprihatikan adalah berani-beraninya menyingkirkan Tuhan. Biarpun punya status sebagai orang percaya, bahkan sudah menjadi aktifis Gereja sekalipun. Apa buktinya? Buktinya, banyak orang hidup dengan gaya hidup ateis. Memang secara prinsip menyebut diri ber-Tuhan, tetapi pada praktek hidup sehari-hari, di dalam bisnis, berkeluarga, berprilaku, pelayanan, berkata-kata, berpikir dan pada saat menghadapi persoalan; ternyata banyak menggunakan cara-cara duniawi. Melegalkan praktek-praktek kotor, persis sama dengan orang-orang yang tidak beragama dan ber-Tuhan. Memang tuntutan hidup Iman Kristen adalah Jangan serupa dengan Dunia ini, karena sudah mengalami pembaruan di dalam akal budi, namun kenyataannya justru masih hidup di dalam “manusia lama” dengan segala kenajisannya (Rm. 12:2 bnd Kol. 3:9).

Apakah Tuhan sungguh dilibatkan didalam segala urusan yang sedang dijalani dan dihadapi oleh orang percaya? Apakah prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan itu sungguh digunakan dan dijalankan? Sampai sejauhmana pengenalan akan Tuhan itu, menjadi nilai rohani dan iman yang memberikan pengaruh yang positif? Tentunya semua pertanyaan ini, dapat menjadi bahan perenungan untuk melakukan evaluasi diri: Siapakah diri kita ini yang sebenarnya? Coba pikirkan dan diskusikan bersama.

EKSPLORASI FIRMAN

Penyambutan yang dilakukan oleh orang banyak, pada saat Tuhan Yesus masuk ke dalam kota Yerusalem; merupakan penggenapan yang sudah dinubuatkan jauh-jauh hari oleh Tuhan sendiri lewat pemazmur (Mzm 118:26). Dari kebenaran penggenapan nubuatan ini, jelas terlihat bahwa di hadapan Tuhan tidak ada yang namanya kebetulan, terjadi begitu saja tanpa sepengetahuan-Nya. Jelas tidak bukan? Kalau kebenaran ini sungguh dipahami, maka sebagai orang percaya, seharusnya punya Iman yang sangat kuat untuk menyakini kebenaran: “Bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Rm. 8:28).

Kuncinya ada pada Tuhan turut bekerja! Orang-orang yang sungguh mencintai Tuhan pasti punya keyakinaan teguh memang Tuhan turut bekerja! Kalau Tuhan bekerja, pasti hasilnya adalah mendatangkan kebaikan, sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Tentunya sebagai orang-orang yang mengasihi Tuhan, pasti punya keinginan besar untuk mengalami kehendak dan rencana Tuhan. Inilah yang membuktikan bahwa orang yang mencintai Tuhan adalah orang pilihan-Nya. Jadi kesimpulannya, kalau benar orang pilihan Tuhan, pasti banyak menyebut dan melibatkan nama Tuhan di dalam segala urusannya.

Lebih lanjut, yang lebih menyentuh hati, dikatakan “Diberkatilah”….., Dia yang datang dalam nama Tuhan” (ay. 9b). Bahkan tidak tanggung-tanggung, sebelum “diberkati” ada pujian yang diberikan: “Hosana”. Apa arti kata dari “Hosana”? Secara sederhana “hosana” adalah teriakan keras berupa pujian yang ditujukan kepada kedatangan seorang Raja atau Tuan, yang datang dengan penuh kuasa kemenangan! Jadi kalau “Dia” ini disambut kedatangannya dengan teriakan keras “Hosana”, maka siapa Dia yang sesungguh-Nya? Jawaban pastinya Dia adalah Yesus Kristus. Pribadi yang dipilih dan diurapi oleh Allah sendiri untuk menjadi Allah penyelamat. Kebenaran yang luar biasa ini, memberikan 2 impilkasi Iman yang sangat solid, yang harus dijadikan pegangan hidup oleh setiap orang percaya, yaitu:

Pertama, Yesus Kristus datang memberikan dan menyediakan berkat (ay.9b). Berkat apa? Jelas, kalau melihat dari misi kedatangan-Nya ke dalam Dunia ini adalah untuk menderita dan mati di atas kayu salib. Menjadi korban penebusan dosa (Mat. 1:21). Ini artinya bicara tentang berkat keselamatan. Karena Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk menebus orang-orang berdosa. Dia sesungguhnya adalah Allah Juru Selamat!

Yang pasti konsep keselamatan itu tidak hanya berkenaan dengan jaminan hidup kekal di Sorga saja, tetapi secara menyeluruh. Artinya bagaimana keselamatan Kristus ini, harus menjadi penebusan apapun yang ada di dalam dunia dan yang juga menjadi bagian dalam hidup orang percaya. Konsep keselamatan secara utuh adalah bagaimana dunia dan segala isinya dapat dikembalikan lagi kepada Sang Pemilik-Nya Allah. Karena itu setiap orang percaya harus selalu membawa nama dan melibatkan Tuhan, karena pada nama Tuhan (Yesus) ada berkat Keselamatan secara menyeluruh.

Kedua, Yesus Kristus datang untuk menyatakan Kerajaan (ay.10). Kalau diperhatikan pembahasan tentang kerajaan itu disangkut pautkan dengan Daud, tetapi juga ada penekanan “hosana” di tempat yang Maha Tinggi. Sebetulnya, yang perlu dipertanyakan adalah Kerajaan ini apa dan ada dimana? Menarik, ada 2 pengajaran tentang konsep Kerajaan.

(1). Kalau membandingkan dengan doa Tuhan Yesus yang diajarkan kepada murid-murid-Nya, satu pointnya adalah: “Datanglah kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Mat. 6:10). Jelas konsep Kerajaan dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus berkenaan dengan datangnya pemerintahan Allah. Dengan datangnya ini, setiap orang percaya harus menegakkan kehendak Allah ditengah-tengah dunia dan di dalam kehidupan orang percaya sendiri. Semua harus tunduk, taat dan melakukan seluruh yang Tuhan perintahkan yang sudah tertulis di dalam Alkitab.

(2). Pada pengajaran perumpamaan Tuhan Yesus, juga diungkapkan bahwa konsep kerajaan itu menunjuk kepada teritorial. Tempat dimana Allah ada, tinggal serta bertahta. Dikatakan: “Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat. 25:21b, 23b). Yang pasti kerajaan ini secara teritorial berkenaan dengan “tempat” di rumah Bapa, yaitu Sorga. Di tempat ini ada kebahagiaan, sukacita bahkan segala berkat kekal, yang bersumber dari Tuhan.

Dari dua konsep Kerajaan, pasti nama dan keberadaan Tuhan disebutkan dan dilibatkan. Tidak pernah mendatangkan kerugiaan sama sekali, tetapi justru banyak mendatangkan keuntungan baik, jasmani, materi, rohani dan kekekalan. Semua komplit Tuhan berikan kepada siapa-siapa saja yang menyebut dan melibatkan nama Tuhan. [LHP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa makna kedatangan Kristus ke Yerusalem dengan sebutan “"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,”?

Penerapan

Sebutkan hambatan apa saja di dalam kehidupan Anda, yang membuat Anda sedikit atau tidak pernah menyebutkan dan melibatkan nama Tuhan?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.