Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Facing the Future: Breakthrough (Menatap Masa Depan: Terobosan)

Matius 9:16-17

BAHAN CARE GROUP

Sebuah artikel berjudul 6 Thruths About the Church’s Future (Bob Thune - The Gospel Coalition), dalam salah satu poinnya mengatakan bahwa masa depan Gereja itu Rumit. Mengapa rumit, karena banyak hal yang tidak dapat diprediksi. Bahkan dari data-data survey yang ada pun itu tidak bisa memastikan perkembangan seperti apa yang akan terjadi. Menurut Anda apa yang paling penting, yang perlu dilakukan gereja untuk menatap masa depan?

EKSPLORASI FIRMAN

Di dalam Injil Matius 9:9-17 kita melihat apa yang dilakukan Tuhan Yesus adalah sesuatu yang ‘baru’, sehingga banyak orang yang menyaksikan, keheranan dan mempertanyakan. Tetapi apa yang dilakukan Tuhan Yesus justru menyatakan sebuah terobosan yang akan memimpin orang-orang untuk menatap masa depan mereka.

Pertama tindakan Tuhan Yesus mengubahkan hidup orang berdosa. Tanpa seseorang hidupnya diubahkan oleh Tuhan Yesus, siapa pun orang itu tidak akan punya masa depan. Matius bukan pemungut cukai yang biasa-biasa saja, dia bisa mengundang makan teman-teman pemungut cukainya di rumahnya, juga disebutkan orang-orang berdosa lainnya. Bisa dikatakan dia punya banyak hal yang diinginkan seseorang untuk menjamin hidupnya di masa akan datang. Sekalipun untuk mencapai kehidupan seperti itu dia rela untuk dicap sebagai pengkhianat bangsa dan dipandang sebagai orang yang paling berdosa.

Tetapi Tuhan menunjukkan masa depan yang berbeda di dalam Dia, maka Tuhan Yesus mengatakan kepada Matius “Ikultah Aku”. Lalu Tuhan Yesus pun makan bersama dengan Matius dan teman-teman pemungut cukainya, ini yang membuat keheranan orang-orang Farisi. Tuhan Yesus memang berbeda, Dia melakukan yang tidak pernah dilakukan orang-orang yang menganggap diri-Nya saleh. Tuhan Yesus menegaskan alasan-Nya (Mat.9:12-13) "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Bagaimana kita menghidupi iman kita? Apakah kita dengan mudah hanya sekadar menghakimi orang lain? Ketika kita hanya asyik dengan hidup keagamaan kita dan tidak ada hati untuk orang-orang yang terhilang, kita sedang tidak melakukan apa pun. Tetapi ketika kita melihat jiwa yang terhilang seperti Tuhan Yesus, kita akan memikirkan terobosan untuk menjangkau orang-orang seperti itu.

Kedua kehadiran Tuhan Yesus memberikan cara hidup yang baru. Murid-murid Yohanes dan murid-murid Farisi (Mrk.2:18; Luk.5:33) heran mengapa murid-murid Tuhan Yesus tidak berpuasa. Tuhan Yesus menyatakan "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.” Puasa biasa berkaitan dengan kesedihan, duka, biasanya orang berpuasa ketika segala sesuatu berjalan tidak sebagaimana seharusnya. Jawaban Tuhan Yesus menunjukkan Dia adalah Mesias yang dijanjikan, Dialah Tuhan itu sendiri. Sepanjang Perjanjian Lama, Allah menggambarkan diri-Nya sebagai suami, mempelai pria dari Israel yang adalah mempelai wanita-Nya (Hos.2:16, 29-20). Kehadiran Tuhan Yesus seharusnya membawa sukacita besar bukan dukacita.

Maka Tuhan Yesus menyatakan Dia hadir, bukan hanya untuk menambal tradisi-tradisi yang lama. Apa yang orang Yahudi atur, pada akhirnya hanya terbatas pada aturan agama yang tidak membawa orang semakin mengenal Tuhan atau dipulihkan hubungannya dengan Tuhan. Sehingga dengan suatu terobosan lagi Tuhan Yesus berkata bahwa secarik kain baru jika ditambalkan pada baju yang tua pada akhirnya akan membuat robekan yang lebih besar lagi (Mat.9:16). Begitu juga dengan anggur yang baru jika memakai kantong anggur yang lama, yang sudah usang, yang rapuh, tidak akan dapat menampungnya, karena anggur yang baru akan memberikan tekanan akan membuat hancur kantung kulit yang lama (Mat.9:17). Cara-cara keagamaan itu tidak akan pernah mengubahkan hidup seseorang jika tanpa Tuhan Yesus, semuanya sia-sia. Kehadiran Tuhan Yesus menghadirkan suatu perubahan besar di dalam sejarah manusia, hanya Tuhan Yesuslah yang mampu menghadirkan kebaruan dalam hidup seseorang.[RR]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa yang berubah dalam hidup Anda karena Tuhan Yesus telah hadir dalam hidupmu ?

Penerapan

Cara hidup seperti apa yang mau Anda lakukan untuk menunjukkan Anda adalah orang yang sudah ada di dalam Tuhan Yesus ?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.