Faith And God’s Voice (Iman Dan Suara Tuhan)
Yesaya 50:4-7
BAHAN CARE GROUP
Pernahkah pada waktu kecil telinga kita “dijewer” oleh orang tua kita? Mengapa telinga kita “dijewer”? Nah, telinga kita “dijewer” sebagai hukuman karena kita tidak mendengar dan mentaati apa yang orang tua kita katakan. Mereka sudah berkata benar kepada kita tetapi kita tidak mau mendengarkan dengan Sungguh-sungguh dan mentaati. Akibatnya terjadi masalah yang tidak semestinya. Sering kali hal ini terjadi juga di dalam kehidupan kita secara rohani. Tuhan sudah memberikan firman dan suaraNya kepada kita untuk kita dengar dan taati. Tetapi sering kita lupa abaikan. Pertanyaan diskusi: mengapa kita sering mengabaikan suara Tuhan bagi kita?
EKSPLORASI FIRMAN
Yesaya 50:4-7 menjadi salah satu bagian dari nyanyian tentang Hamba Allah yang menderita (Yes. 42:1-9; 49:1-12; 50:4-9; 52-53). Salah satu tugas Hamba TUHAN di dalam 4 nyanyian ini adalah mengajar kebenaran Allah. Di dalam ayat 4 dikatakan: i Firman Tuhan memberikan kekuatan yang lemah dan tak berdaya. Nah, bagaimana kita bisa memiliki lidah seorang murid?
Pertama, memiliki relasi dengan Tuhan. Seorang Hamba TUHAN adalah seorang yang berbicara atas nama Allah. Karena itulah, seorang Hamba TUHAN harus dekat dengan Allah. Kedekatan itulah yang menjadikannya peka akan suara Allah yang disampaikan kepadanya. Kedekatan ini ditampakkan dengan kebiasaan untuk datang kepada Tuhan di waktu pagi. Di dalam ayat 4a dikatakan: “setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” Waktu di pagi hari menjadi saat seorang Hamba TUHAN atau nabi untuk mendekat kepada Allah dan bersekutu denganNya, mendengar apa yang menjadi kehendak dan suaraNya.
Hal ini juga yang sering kali dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dalam Matius 1:35 dikatakan: “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” Di dalam keheningan pagi ini, Kristus Yesus bersekutu dan mendekat kepada sang Bapa, untuk mendengar suara dan kehendak Allah di dalam pelayanan yang Dia kerjakan.
Jika kita ingin mendengar suara Tuhan, maka kita harus memiliki relasi dengan Allah. Memberikan waktu kita untuk duduk diam, di dalam keheningan untuk mau mendengarkan suara Tuhan bagi kita. Saat pagi menjadi saat yang indah sebelum kita melakukan apa pun, untuk mendekat kepada Allah dan menanti suara serta kehendakNya bagi kita.
Kedua, ketaatan akan suara Allah. Hamba TUHAN yang dinyatakan di dalam Yesaya ini bukan hanya menyediakan waktunya untuk mendengar suara Allah tetapi juga mau menyediakan pendengaran (telinga) untuk taat pada suara dan kehendak Allah. Di dalam ayat 5 dikatakan: “Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.” Pendengaran di sini artinya kesediaan mau taat dengan suara yang ia dengar. Ia tidak memberontak dan tidak berpaling ke belakang, dengan komitmen penuh percaya dan taat sepenuhnya kepada suara yang ia dengar dari Allah.
Karena ketaatan akan suara Allah ini juga, dia siap menanggung risiko mengalami penderitaan sebagai akibat suara Allah yang ia sampaikan kepada umat Allah. Terkadang ada umat yang tidak senang mendengar kebenaran dan lebih suka dengan suara-suara yang hanya sekedar menyenangkan telinga. Tidak heran, para nabi ditangkap dan dianiaya karena dianggap tidak menyuarakan suara Tuhan karena apa yang disampaikan adalah berita kehancuran dan kebinasaan. Tetapi tetap seorang Hamba TUHAN adalah seorang yang mau menyampaikan kebenaran. Dia percaya bahwa ketika dia menyampaikan suara kebenaran Allah, Allah akan menyertai dan menolongnya. Tuhan tidak pernah meninggalkan hamba-hambaNya.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus belajar percaya sepenuhnya kepada Allah dan mau taat kepadaNya. Marilah kita menyediakan pendengaran kita untuk suara Allah dan mentaatiNya. Jangan ragukan Tuhan dan percayalah bahwa rencana Allah adalah yang terbaik bagi kita.[SO]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Apa makna dari mendengar suara Tuhan?
Penerapan
Bagaimanakah melatih kepekaan terhadap suara Tuhan? Tindakan apa yang perlu Anda lakukan secara disiplin dalam membangun kebiasaan untuk bergantung penuh pada pimpinan Tuhan?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.