Let’s Celebrate! (Mari Rayakan!)
Mazmur 100:1-5
BAHAN CARE GROUP
Tanpa terasa kita sudah mencapai bulan Oktober di tahun 2023 ini! Apakah anda memiliki suatu hal untuk disyukuri? Bagikanlah hal-hal yang anda syukuri kepada anggota CG Anda. Bulan Oktober menjadi waktu yang penting bagi gereja kita, GII Hok Im Tong, karena pada bulan ini kita akan merayakan bersama penyertaan Tuhan pada gereja kita selama 100 tahun. Mari kita bersama-sama berbagian dalam sukacita ini! Namun, bagaimana jika anda memiliki pergumulan yang berat dalam hidup sehingga terasa susah untuk bersyukur kepada Tuhan ? Mari kita melihat apa yang diajarkan pemazmur dalam Mazmur 100 tentang bersyukur kepada Tuhan dan mari berbagian dalam perayaan atas anugerah Tuhan dalam hidup !
EKSPLORASI FIRMAN
Mazmur 100 adalah sebuah mazmur yang mengajak orang-orang untuk memuji Tuhan, serta alasan mengapa kita harus memuji-Nya dengan sepenuh hati. Menariknya, Mazmur ini merupakan bagian dari kumpulan Mazmur yang menyatakan bahwa Tuhan berkuasa atas seluruh bumi dan Ia adalah Raja atas seluruh bumi. Lima ayat yang kita baca dalam Mazmur 100 selalu menyertakan alasan mengapa Tuhan layak disembah dan dipuji. Mari kita menyimak dua ajakan dari pemazmur untuk menyembah Tuhan dan mengapa Ia layak menerima penyembahan kita.
Tuhan adalah Pencipta dan Gembala umat-Nya
Pemazmur mengajak setiap kita untuk menyembah Tuhan karena Ia adalah Pencipta dari dunia ini. Kebenaran itu yang melandasi ajakan pemazmur bagi “seluruh bumi” (ay.1). Ya, Anda tidak salah membaca, ajakan tersebut ditujukan bagi seluruh bumi kepada sang Pencipta. Jika anda mulai merasa susah untuk menemukan alasan untuk memuji Tuhan, janganlah lupa bahwa kita tidak ada karena kebetulan, tetapi ada seorang Pencipta yang menciptakan kita dengan penuh perhatian dan kasih.
Penyembahan kepada Tuhan dilakukan dengan beribadah kepada-Nya dan datang ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai. Beribadah kepada Tuhan tidak hanya terbatas ketika kita datang ke gereja untuk beribadah di sana, tetapi juga dapat dilakukan dalam keseharian kita. Kata Ibrani untuk “beribadah” (Ibr. Abad) juga digunakan ketika Tuhan memerintahkan manusia untuk “mengusahakan” taman Eden (Kej. 2:5,15; 3:23). Pekerjaan atau aktifitas yang kita lakukan setiap hari juga adalah bentuk penyembahan kita kepada Tuhan. Hal ini bukanlah hal yang asing karena dalam Perjanjian Baru pun rasul Paulus menyuarakan agar setiap orang Kristen untuk melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol. 3:23).
Tuhan layak disembah karena Ia bukan hanya Pencipta, tetapi Ia adalah Gembala kita. Mazmur 100 ini memang ditulis dalam konteks orang Israel karena Tuhan mengikatkan diri-Nya dalam suatu perjanjian kudus dengan bangsa Israel. Namun, perjanjian tersebut tidak hanya berhenti di orang Israel karena Tuhan memaksudkan Israel menjadi saluran berkat Tuhan bagi seluruh bangsa, seperti janji berkat Tuhan kepada Abraham (Kej. 12:1-2). Janji Tuhan tersebut memastikan manusia yang terbuang karena dosanya dapat kembali kepada Tuhan dan merasakan pemeliharaan serta penjagaan-Nya yang sempurna. Janji itu sepenuhnya terpenuhi ketika sang Gembala yang Baik, yaitu Tuhan Yesus, datang menjadi manusia dan menyerahkan hidup-Nya
bagi domba-domba-Nya. Jika kita melihat alasan ini, masihkah ada alasan kita tidak menyembah Pencipta dan Gembala kita?
Tuhan itu baik
Puji-pujian serta penyembahan kita juga harus kita masuk ke bait-Nya yang kudus. Pemazmur mengangkat sebuah gambaran yang indah di mana orang-orang datang ke bait Allah pada waktu-waktu yang khusus dengan hati penuh ucapan syukur. Ibadah kepada Tuhan pada bait-Nya, atau gereja, merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat Tuhan. Hal itu merupakan perwujudan dari sikap hati yang menyatakan bahwa yang menjadi Tuhan atas hidup kita adalah Tuhan dan kita hanyalah ciptaan yang menikmati berkat serta penyertaan-Nya.
Tuhan layak menerima pengabdian kita karena Ia baik dan kasih-setia-Nya terus untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik, bukan karena Ia membuat kita senang atau memenuhi kriteria dari kita untuk disebut baik, tetapi secara inheren Ia baik sehingga perbuatan yang Ia lakukan adalah baik. Jika kita mau berhenti dan melihat perbuatan Tuhan dalam hidup kita, dapatkah kita menemukan bukti bahwa Tuhan tidak baik? Saya percaya bahwa kita tidak akan menemukannya, justru kita akan menemukan tumpukan bukti bahwa Ia baik. Ia menciptakan kita manusia serupa dengan gambar-Nya yang mengharuskan kita memperlakukan setiap manusia dengan terhormat (lih. Kej. 9:6; Yak. 3:9). Bahkan, ketika kita memberontak Ia tetap mengasihi dan mengutus Anak-Nya menjadi tebusan bagi kita (Tit. 2:14). Jika kita melihat alasan ini, masihkah ada alasan kita tidak menyembah Tuhan yang baik?
Aplikasi bagi orang Kristen masa kini
Orang Kristen harus mengucap syukur dan menyembah Tuhan senantiasa. Ajakan dari pemazmur dalam Mazmur 100 mengajak kita untuk terus menyembah Tuhan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam waktu-waktu khusus (ay. 2, 4). Penyembahan kita juga didasarkan pada kebenaran bahwa Tuhan adalah Pencipta, Gembala, dan Ia baik. Orang Kristen merupakan orang-orang yang pertama-tama merasakan kebaikan Tuhan secara nyata ketika menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Perwujudan kebaikan Tuhan yang sempurna sudah kita rasakan, masihkah ada alasan untuk kita tidak menyembah Tuhan kita senantiasa (1 Tes. 5:18)? Ketika kita mengucap syukur atas karya Tuhan Yesus dalam hidup kita, mari kita tidak lupa juga dengan gereja Tuhan, GII Hok Im Tong, yang dengan setia mengabarkan Injil Yesus dan tahun ini merayakan anugerah Tuhan selama 100 tahun ini. Mari rayakan! Mari berbagian dalam sukacita yang Tuhan sudah sediakan. [JP]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Apakah yang menjadi bukti bahwa Tuhan itu baik?
Penerapan
Bagaimana Anda mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan dalam kehidupan kita?
SALING MENDOAKAN
Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.