Bagikan artikel ini :

The Grace Of God (Anugrah Allah)

2 Korintus 8:9; 9:8-11

BAHAN CARE GROUP

Tahun 2023 ini menjadi tahun yang istimewa, karena gereja kita, GII Hok Im Tong akan merayakan HUT ke-100. Itu berarti bahwa gereja kita telah memasuki tahun pelayanan yang ke 100 tahun dihitung dari mulai perintisan di tahun 1923. Ini sebuah angka tahun yang tidak pendek menurut ukuran manusia. Akan tetapi bagaimana menurut ukuran dan penilaian Tuhan? Apakah gereja kita sudah berkenan di hati Tuhan? Jawabannya tergantung bagaimana sikap hidup dan tindakan kita sebagai warga gereja ini dalam meresponi anugerah Tuhan yang luar biasa yang sudah menyelamatkan kita melalui karya penebusan dalam Yesus Kristus. Sebagai orang yang sudah menerima dan mengalami anugerah Tuhan apakah hidup kita sudah mencerminkan kemuliaan Tuhan. Apakah kehidupan kita semakin serupa dengan Kristus dalam kekudusan, kebenaran, kasih dan kemurahan hati? Bagikan pengalaman Anda dalam Care Group Anda!

EKSPLORASI FIRMAN

Konteks 2 Korintus pasal 8 dan 9 adalah mengenai pengumpulan persembahan bagi orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem. Paulus mengajar jemaat Korintus agar bermurah hati kepada orang lain sama seperti Tuhan bermurah hati kepada mereka. Paulus menulis dalam 2 Korintus 8:9, “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya”. Apa yang dapat kita pelajari dari nats ini mengenai kasih karunia Tuhan?

1. Kita harus mengenal dan mengalami anugerah Allah secara pribadi.

Paulus mengingatkan kembali jemaat Korintus akan Injil yang telah diberitakannya. Jemaat Korintus telah menerima Injil dan hidup di dalamnya. Dengan demikian mereka telah menerima anugerah pengampunan dan keselamatan di dalam Kristus (ayat 9; bdk. 1Kor. 15:1-5). Frase “kasih karunia atau anugerah” (Yunani: kharis), artinya kemurahan hati Allah yang lahir dari kasih yang tulus dan maksud yang baik kepada orang berdosa. Allah menyatakan kemurahan kasih-Nya melalui kehadiran Kristus ke dalam dunia. Paulus menulis di ayat 9 “bahwa meskipun Ia kaya”, untuk menegaskan bahwa sebelum berinkarnasi, Yesus Kristus adalah Allah yang maha kaya yang memerintah sebagai Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuan. Di dalam tubuh Yesus Kristus, telah berdiam seluruh kepenuhan keilahian-Nya (Yoh. 1:1, 14; Kol. 2:9).

Namun “karena kamu Ia menjadi miskin”. Yesus meninggalkan kemuliaan surgawi dan datang ke dunia sebagai hamba dan Juruselamat yang menderita (Flp. 2:5). Dia rela berkorban, lahir di kandang binatang, di keluarga tukang kayu, tinggal di Nazaret (Yoh. 1:14; Flp. 2:5-8). Kristus yang mahakaya, kini menjadi miskin dan bahkan mati di kayu salib untuk menanggung hukuman dosa kita (Luk. 12:15; Ef. 1:3). Tujuannya adalah “supaya kamu menjadi kaya melalui kemiskinan-Nya.” Melalui karya pengorbanan Yesus Kristus, sekarang telah tersedia bagi kita yang percaya kepada-Nya, segala kekayaan anugerah pengampunan dosa, kelimpahan keselamatan dan kekayaan persekutuan yang kekal dengan Allah (1Ptr. 2:24; Yoh. 1:12; 3:16). Ini adalah anugerah Tuhan yang luar biasa. Semoga kita semua sungguh-sungguh telah menerima dan mengalami anugerah tersebut secara pribadi.

2. Kita harus hidup di dalam anugerah Allah dengan berkarya nyata bagi-Nya dan sesama.

Rasul Paulus menegaskan bahwa meskipun keselamatan itu adalah anugerah, namun itu bukan anugerah yang murah dan murahan. Itu adalah anugerah yang sangat mahal, karena dibayar melalui pengorbanan, darah dan nyawa Yesus Kristus di kayu salib. Karena itu, kita harus menghidupi anugerah Tuhan yang sangat mahal itu dengan menghasilkan buah-buah pertobatan dan iman. Pertobatan dan iman yang sejati tidak hanya menyangkut perilaku moral saja, tetapi juga dalam relasi sosial dan komunal yang diwarnai oleh kasih Kristus (2Kor. 8:7, 24). Kasih yang diwujudkan dalam bentuk perhatian dan kepedulian kepada Tuhan dan orang lain. Dalam relasi dengan Tuhan, kita harus semakin mengasihi-Nya, hidup kudus, benar, rajin melayani dan memuliakan Dia. Dalam relasi dengan sesama, kita juga harus semakin mengasihi saudara seiman kita dan mengasihi semua orang. Kasih yang bukan hanya wacana, tetapi diwujudkan dengan aksi nyata, memberikan bantuan keuangan untuk meringankan beban hidup sesama kita. Perbuatan baik kita kepada orang lain, itu mencerminkan kasih Tuhan seperti yang dikatakan oleh John Calvin, “Tidak ada hal yang di dalamnya manusia mencerminkan Tuhan lebih nyata daripada berbuat baik terhadap sesama.”

Untuk itu, Paulus mengajak jemaat Korintus selain meneladani Kristus (2Kor. 8:9) di atas, juga meneladani jemaat di Makedonia. Meskipun mereka mengalami berbagai pencobaan dan pendertiaan, namun mereka tetap bersukacita. Sekalipun sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan bahkan mereka memberi lebih banyak daripada yang Paulus harapkan (2Kor. 8:1-5). Teladan jemaat di Makedonia mengingatkan kita bahwa kemiskinan bukanlah alasan untuk tidak memberi. Justru ketika kita memberi, maka Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia-Nya kepada kita supaya kita senantiasa berkecukupan dalam segala sesuatu dan bahkan berkelebihan dalam kebajikan serta menumbuhkan buah-buah kebenaran yang membangkitkan rasa syukur kepada Allah (2Kor. 9:8-11). Karenanya, jangan pernah hitung-hitungan dengan Tuhan, apalagi menahan berkat yang seharusnya kita salurkan kepada orang yang berhak menerimanya. Mari kita memberi dengan hati yang tulus, berlandaskan motivasi kasih. Tema umum gereja kita di tahun ini adalah “Driven by God’s Grace” (digerakkan oleh anugerah Allah). Semoga sikap hidup dan tindakan kita sebagai warga gereja dalam memasuki tahun baru (2023) ini, benar-benar digerakkan oleh anugerah Allah untuk berkarya nyata bagi Tuhan melalui hidup saling berbagi kasih, saling melayani dan saling menolong baik dalam kehidupan bergereja, dalam keluarga, maupun di dunia usaha kita dan di mana pun kita berada. Kiranya Tuhan memperkaya kita dengan kerinduan untuk berbagi berkat dan hidup memuliakan Dia selamanya. Selamat Tahun Baru 2023. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Soli Deo Gloria! (SL)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa alasan Paulus mengajarkan tentang kasih karunia Tuhan kepada jemaat di Korintus? Apakah Anda benar-benar sudah menerima dan mengalani anugerah Tuhan yang menyelamatkan itu dan apa buktinya?

Penerapan

Hal-hal praktis apa saja yang Anda akan lakukan dalam menghidupi anugerah Tuhan yang luar biasa itu dalam relasi Anda dengan Tuhan dan sesama?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.