Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

The Track Of Blessing (Lintasan Berkat Tuhan)

Mazmur 133:1-3

BAHAN CARE GROUP

Bishop Horne pernah mengatakan, “Banyak hal baik yang tidak menyenangkan, dan banyak hal yang menyenangkan yang tidak baik (Many things are good which are not pleasant, and many pleasant which are not good). Tetapi persatuan di antara saudara-saudara, baik itu area kemasyarakatan maupun agama, menghasilkan keuntungan dan kesenangan. Mengenai keuntungan, karena didalamnya terkandung kesejahteraan dan keamanan. Sedangkan soal kesenangan, karena kasih yang bersifat timbal-balik menjadi sumber kesenangan dan kebahagiaan seseorang, dalam hal ini, kesenangan semua orang.”

Apa yang diutarakan oleh Horne merupakan kerinduan terdalam dari setiap orang dalam menjalani hidup berkomunitas. Orang-orang merasa senang dan at home ketika hidup bersama dalam persatuan dan harmonis. Kita bisa membayangkan betapa indahnya suami-isteri hidup bersama dalam kemesraan dan rukun. Saling melempar senyum dan pujian bukan melempar piring dan kata-kata umpatan. Demikian pula relasi orang tua dengan anak diwarnai oleh adanya komunikasi yang baik dan hangat. Mereka menikmati kehadiran dan belaian kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya sehingga mereka merasakan kenyamanan berada di tengah-tengah keluarganya. Hubungan antar jemaat di gereja diwarnai dengan persatuan dan keharmonisan lewat kesalingan yang positif dan membangun. Pastinya, kita tidak akan pernah berhenti untuk terus memperjuangkan kondisi yang demikian, berapapun harganya, sekalipun kita sadari bahwa itu tidaklah mudah. Selalu ada celah bagi ketidaksempurnaan dan kerapuhan berupa perbedaan, gesekan, konflik yang berpotensi merusak sendi-sendi persatuan dan keharmonisan.

EKSPLORASI FIRMAN

Hidup bersama dalam persatuan dan harmonis bukan hanya disukai oleh setiap orang, juga berkenan dan dikehendaki oleh Allah agar dialami oleh umat-Nya (bdk. Yoh. 17:20-23; Ef. 1:9-10). Hal ini tertuang secara jelas dalam mazmur ziarah yang digubah oleh Daud ini. Pada bagian awal, pemazmur mengatakan, “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (ay. 1). Terjemahan yang lebih tepat adalah “behold, Lihatlah!” Pemazmur menegaskan bahwa kerukunan merupakan hal sangat penting, berharga dan patut mendapatkan perhatian yang serius dari umat Allah. Terkait hal ini, dalam komentarnya, Spurgeon menguatkan maksud penekanan dari pemazmur dengan berkata “Ini adalah keajaiban yang jarang terlihat, oleh karena itu lihatlah! Itu sangat layak untuk dikagumi! Itu akan membuat Anda terpesona, oleh karena itu perhatikan baik-baik!” Tentu saja, penegasan ini bukan hal yang berlebihan ketika kita memahaminya secara utuh berdasarkan konteksnya dimana kebersamaan dan kerukunan merupakan isu yang sangat penting dan sensitif. Perjalanan umat Allah menuju Sion untuk beribadah di Bait Allah sangatlah crowded dengan disesaki oleh para peziarah dari pelbagai pelosok negeri yang berdesak-desakan menempuh jalan yang sempit selalu berpotensi melahirkan letupan-letupan konflik, perselisihan, kemarahan, ketersinggungan satu dengan yang lain. Apalagi di tambah faktor lainnya yang berpotensi menyulut bara konflik semakin membara. Dalam keadaan demikian, tentu saja persatuan dan kerukunan sangat berharga untuk terus dikumandangkan lewat nyanyian, sehingga komunitas umat Allah, diingatkan untuk memperjuangkannya! Namun, alasan utamanya bukan sekadar menghindari situasi negatif terjadi tetapi kondisi demikian mendatangkan faedah yang besar yaitu membawa mereka masuk ke dalam lintasan berkat ilahi.

Hidup bersama dalam Persatuan dan Harmonis mendatangkan berkat Allah.

Allah memperlihatkan keberkenannya terhadap umat-Nya yang hidup rukun dan dalam persatuan dengan mencurahkan berkatNya mengalir dengan limpah atas mereka. Berkat itu diungkapkan dalam rupa kebaikan (good) dan kesenangan (pleasant) yang dapat dinikmati oleh mereka. Tentu saja ini merupakan berkat yang luar biasa. Mengingat tidak semua yang baik itu menyenangkan, dan yang menyenangkan itu baik. Seperti misalnya, disiplin itu baik dan sangat bermanfaat tetapi tidak menyenangkan (Ibr. 12:11).Demikian pula ada hal-hal lain yang menyenangkan tetapi tidak baik, seperti terlalu banyak madu (Ams. 25:16). Tapi ini adalah keduanya. Baik dan menyenangkan. Baik karena mencerminkan kerinduan yang terdalam dari hati Allah yang menghendaki umat-Nya hidup dalam kerukunan dan persatuan. Menyenangkan karena membuat hidup

bersama sebagai umat Tuhan jauh lebih menyenangkan daripada musim-musim kelam dan suram ketika terjadi pertengkaran dan konflik. Tidak ada yang seindah dan semenyenangkan pada saat kita menikmati damai sejahtera, hangat, penuh tawa dan berlimpah sukacita. Pastinya, setiap orang akan betah dengan kondisi seperti itu.

Pemazmur melukiskan berkat ilahi itu lewat metafora “minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.“ (ay. 2). Minyak disini bukanlah sembarang minyak biasa. Tetapi minyak yang “precious” (berharga) yang biasa digunakan untuk mengurapi seorang imam besar, seperti Harun. Dan dalam PL, biasanya minyak dimaknai sebagai lambang sukacita, kepuasan, kesegaran, kesukaan (Mzm. 23:5; 104:15). Dengan demikian, sukacita dan kepuasan itu tidaklah terjadi secara alamiah dan merupakan sebuah kebetulan, melainkan ekspresi dari berkat itu sendiri, yang berasal dari atas, yaitu Tuhan, sang sumber berkat, yang diperintahkan oleh-Nya untuk mengalir turun atas umat-Nya, setiap anggota keluarga, setiap jemaat, setiap orang Kristen yang hidup bersama dengan rukun dan dalam persatuan.

Betapa Tuhan berkenan dengan umat-Nya yang hidup bersama dalam persatuan dan harmoni, hingga Ia hadir di tengah-tengah mereka lewat berkat-Nya yang baik dan sekaligus mendatangkan kesenangan. Seorang pengkotbah mengatakan bahwa hidup dalam kebersamaan seperti demikian adalah citra rasa surga. Namun, seindah apapun itu, hanyalah cicipan sementara dari persekutuan sempurna yang akan dinikmati kelak di dalam kekekalan Sorgawi bersama Allah Tritunggal. Seperti halnya embun yang menyegarkan dan mendatangkan vitalitas namun begitu rapuh dan mudah hilang seiring terbitnya mentari pagi. Itulah berkat dari hidup bersama dalam persatuan dan harmonis sebagai cicipan dari citra rasa Sorga.

Hidup bersama dalam Persatuan dan Harmonis mengalirkan berkat Allah kepada sesama

Komunitas yang rukun dan bersatu tidak hanya diberkati Tuhan tetapi juga mengalirkan berkat kepada sesama. Seperti yang digambarkan oleh Pemazmur lewat metafora embun yang berasal dari gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion (ay. 3). Secara geografis, kedua gunung ini berada di lokasi yang berjauhan. Gunung Hermon terletak di bagian utara Israel memanjang di sepanjang perbatasan Libanon dan Suriah. Ini adalah gunung tertinggi di Israel dengan ketinggian lebih dari 9.000 kaki di atas permukaan laut. Kondisi gunung ini selalu sejuk dan menyegarkan. Berbeda dengan gunung Sion yang berada nan jauh di selatan Israel dengan ketinggian hanya 2.400 kaki di atas permukaan laut. Kondisinya panas dan kering. Betapa menakjubkannya jika embun Gunung Hermon dapat menyebrang sejauh 223 km menuju Gunung Sion. Ini merupakan sebuah keajaiban. Namun tidak ada mustahil bagi Allah untuk memerintahkan berkatNya mengalir ke tempat-tempat yang jauh melalui komunitas umat Allah yang hidup bersama dalam persatuan dan harmonis. Dengan demikian sangatlah jelas lintasan berkat Ilahi itu tidak berhenti hanya ditampung di dalam komunitas umat Allah, namun menyebrang untuk disalurkan menyentuh sesama yang berada di luar komunitas itu.

Kehadiran gereja dan keluarga yang hidup dalam keharmonisan akan menjadi berkat bagi sesama. Sebagaimana minyak urapan yang menebar aroma wewangian yang semerbak dan menciptakan suasana yang menyegarkan dan menyenangkan semua orang yang ada disekitarnya. Demikianlah kehadiran komunitas umat Allah yang rukun, selalu menyegarkan dan menjadi berkat bagi sesama. Kehadirannya selalu menjadi inspirasi dan memikat siapapun. Seperti yang diperlihatkan oleh jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:42-47, dimana “mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan” (ay. 47) *DA

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa hubungan antara hidup bersama dalam persatuan dan harmonis dengan berkat Tuhan?

Penerapan

Bagaimana Anda membangun keluarga yang bersatu dan rukun di tengah banyaknya perbedaan yang berpotensi terjadinya gesekan konflik?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.