The Woman Who Surpasses Others (Wanita Yang Melebihi Yang Lain)
Amsal 31:28-29
EKSPRESI PRIBADI
Saat hari ibu, banyak orang di sosial medianya mengunggah foto bersama ibunya disertai dengan ucapan selamat hari ibu dan ditambahkan kata “I Love You Mom”. Namun ada juga yang mengunggah foto ibu-ibu yang disertai dengan kalimat yang menggelitik “Update aja ‘I love u mom’ dimintain tolong cuci piring aja susah” atau ada juga yang begini “Update status ‘selamat hari ibu’ tapi gak ngucapin langsung.” Coba Anda renungkan sejenak, sebenarnya apa arti kehadiran seorang isteri / ibu di dalam hidup Anda, mungkin setiap tahun Anda bisa menggugah di sosial media selamat hari ibu, tetapi apakah Anda sungguh sudah mencintai dan menghargai mereka?
EKSPLORASI FIRMAN
Ada yang berpendapat bahwa Amsal 31 ini termasuk Amsal yang heroik (bersifat pahlawan), karena di jaman yang pada saat itu wanita dipandang sebelah mata, justru di Amsal ini menunjukkan sosok seorang wanita yang luar biasa cakap dan berani di dalam kehidupan yang dijalaninya. Isteri yang seperti ini adalah sosok heroik yang digunakan Tuhan untuk berbuat baik bagi umat-Nya. Dari Amsal 31 ini kita melihat sosok isteri yang heroik dalam beberapa hal.
Karakternya berharga
Penulis Amsal membuka tentang isteri yang cakap dengan sebuah keindahan dan kelangkaan. Dikatakan isteri yang demikian lebih berharga dari pada permata, permata tentu saja itu indah dan berharga, tetapi bukankah tidak semua orang memilikinya? Permata bukan barang yang ada di mana-mana, tetapi sesuatu yang keberadaannya terbatas sekali, sebuah kelangkaan. Keberhargaan isteri yang demikian tercermin ketika suaminya bisa percaya kepadanya, karena dia memang dapat dipercaya, sang suami mengenal siapa isterinya. Di sini tidak dikatakan mereka tidak pernah berbeda pendapat, kalau kita pikirkan pasti ada saja di dalam pernikahan. Namun isteri yang cakap ini dikatakan berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang hidupnya. Karakternya jelas dia adalah wanita yang menghormati suaminya dan tulus hatinya.
Kesehariannya tidak sia-sia
Isteri yang cakap, yang dikatakan melebihi wanita lain adalah kehidupan kesehariannya penuh dengan semangat dan sukacita, dia melakukan bagiannya dengan sangat baik. Perhatikan dari ayat 13-27, mulai dari pekerjaan di dalam rumah sampai tanggung jawab di luar rumah, dia anti kemalasan (ay. 27). Beberapa kali dikatakan tentang “tangannya” (ay.13, 16, 17, 19, 20), bisa kita lihat dia adalah seorang wanita yang bekerja keras, mungkin tangannya tidak selembut wanita lain, karena tangannya adalah tangan yang bekerja. Bukan sembarang bekerja, dia tahu apa saja yang harus dikerjakannya dan dia mengerjakan itu dengan perencanaan, untuk hasil yang maksimal. Segala aktivitasnya bukan dikerjakan untuk kenikmatan sendiri atau sekadar menyalurkan hobi, dia menyiapkan yang terbaik untuk keluarganya dan juga memberikan hatinya kepada orang yang kesulitan. Apa pun yang dilakukannya, dia mengerjakan dengan sebaik-baiknya.
Kehadirannya dirasakan keluarganya
Salah satu yang hebat dari wanita ini adalah siapa yang memuji dia, bukan orang luar, tetapi seisi rumahnya, anak-anak dan suaminya (ay.30). Seorang wanita yang sungguh memberikan hatinya untuk keluarganya akan sungguh dirasakan oleh seisi rumahnya. Di sisi lain ini juga pengingat untuk para suami dan anak-anak menghargai dan mencintai segala yang dilakukan seorang ibu / isteri di rumah. Perhatikan apa yang dikatakan di ayat 29 “Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.” Kehadiran seorang isteri/ibu harus disyukuri, segala hal yang telah dilakukan patut di apresiasi, sering-seringlah melihat segala perjuangan dan kelebihannya.
Ketundukkannya kepada Tuhan
Kita bisa melihat segala hal yang ada dan dilakukan oleh wanita yang dituliskan Amsal ini, pada akhirnya bermuara pada satu hal yang sangat penting yaitu ketundukkan akan Tuhan (ay.30). Kesuksesan kehidupannya di dalam rumah tangga dan pekerjaan, akan menjadi sia-sia jika tidak berpusat pada Tuhan. Dikatakan “isteri yang takut akan Tuhan”, wanita yang takut akan Tuhan pasti akan menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini bukan rasa takut sesekali, tetapi relasi yang intens dengan Tuhan, yang akan memberikan hikmat dan kebijaksanaan. Seperti yang rasul Paulus katakan tentang peran seorang isteri di dalam pernikahan, tidak bisa dilepaskan dari Kristus itu sendiri (Ef.5:22-24). Kristuslah yang menjadi pusat kehidupannya, jika seorang wanita yang sudah merasakan anugerah keselamatan di dalam Tuhan Yesus, hidupnya seharusnya tunduk pada Tuhan Yesus dan akan menjadi berkat bagi keluarga serta lingkungannya.[RR]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Mengapa penting seorang wanita (isteri / ibu) dalam menjalankan perannya, harus mendasarkan pada relasinya dengan Tuhan?
Penerapan
Bagi para suami dan anak, di dalam memperingati hari ibu, apa penghargaan yang mau Anda lakukan kepada isteri / ibu Anda?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.