Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Total Care (Kepedulian Penuh)

Yohanes 21:1-14

ESPRESI PRIBADI

Memahami bahwa Allah peduli dan memelihara kita merupakan sesuatu hal yang pasti setiap orang percaya selalu dengar dan mengerti. Tetapi realitas yang terjadi dalam kehidupan kita, pada saat kita diperhadapkan dengan permasalahan, dimana pertolongan Tuhan, jawaban atas doa-doa kita, keajaiban Tuhan nampak terlambat atau bahkan tidak terjadi, kita dengan mudah berpaling dan berusaha untuk meninggalkan iman kita kepada kita. Dan faktanya tidak sedikit orang yang akhirnya enggan untuk beribadah kepada Tuhan Yesus, karena merasa bahwa Allah tidak peduli lagi kepadanya. Bagaimana dengan Anda? Pernahkah Anda di posisi tersebut dan mengalami momen tersebut?

EKSPLORASI FIRMAN

Di daam Yohanes 21:1-14 mengkisahkan bagaimana kehidupan para murid setelah Tuhan Yesus mati dan dikuburkan. Jika kita membayangkan keadaan para murid, pastinya rasa dukacita, kehilangan arah dan perasaan ditinggalkan yang mereka sedang alami dan hadapi. Karena itu di perikop ini, kita bisa melihat bagaimana para murid akhirnya kembali kepada kehidupan mereka dahulu sebelum mengikut Kristus.

Simon beserta 6 orang lainnya mencoba bertahan hidup dengan memilih kembali menjadi nelayan. Hanya saja usaha mereka ini nihil hasilnya. Semalaman suntuk mereka tidak menangkap apa-apa. Bisa dibayangkan bahwa murid-murid pulang dengan kecewa. Bisa jadi kehidupan sehari-hari mereka terancam karena mata pencaharian mereka tidak memberi keuntungan.

Diceritakan bahwa kali ini Ia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias; pada saat para murid-Nya sedang kecewa karena semalaman tidak mendapatkan ikan. Yesus berdiri di pantai; tetapi murid-murid itu tidak tahu bahwa itu Yesus. Kemudian, Yesus menyuruh mereka menebarkan jala ke sebelah kanan. Mereka melakukannya, dan mereka mendapatkan banyak ikan. “Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak” (Yoh. 21:11).

Seringkali kita juga berpikir merasa seolah-olah Tuhan tidak peduli terhadap masalah yang kita alami. Para murid dalam cerita di atas tidak mengenali Tuhan yang sedang mengunjungi mereka; karena mereka sendiri pada awalnya ragu dan ‘tidak percaya’ bahwa yang datang mengunjungi mereka adalah Tuhan. Dalam keadaan terdesak dalam kesulitan biasanya kita lupa ada Tuhan hadir disekitar kita. Iblis akan berusaha untuk menguasai pikiran kita dengan memberikan kecemasan, kekuatiran dan ketakutan, sehingga kita lupa punya Tuhan yg luar biasa. Biarlah Roh Kudus yg selalu mengingatkan dan memberikan kita tuntunan dalam menghadapi setiap persoalan.

Tuhan Yesus hadir untuk memulihkan murid-muridNya. Dia tahu betul bahwa murid-muridNya sedang kehilangan fokus, kehilangan arah, merasa kecewa dan ditinggalkan. Karena itu, Tuhan Yesus datang kepada para murid. Untuk menunjukan bahwa Dia tidak meninggalkan mereka, tetapi Dia selalu ada bersama mereka. Dia selalu ada bersama kita. Tetapi pertanyaanya apakah kita peka dan menyadari pertolonganNya, kehadiranNya, dan pernyertaanNya dalam hidup kita?

Dia bukan hanya peduli dan mau memulihkan keadaan Rohani kita, tetapi Dia juga Allah yang mengerti apa yang kita butuhkan secara jasmani. Pada dasarnya manusia akan merasa tenang jika mereka sudah melihat dan mendapatkan. Hal ini yang ditunjukan kepada para murid. Tuhan Yesus memberikan apa yang mereka butuhkan, bahkan berkelimpahan. “…mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.” (ay. 6); “…penuh ikan-ikan besar; seratus lima puluh tiga ekor banyaknya.” (ay. 11). Hal ini pastinya melebihi ekspektasi para nelayan yang sudah putus asa. Tetapi disinilah Tuhan Yesus bekerja, Dia mencukupi bahkan memberkati dengan berlimpah bagi para murid. Kita juga sebagai orang percaya harus yakin dan percaya bahwa salah satu bentuk kepedulian dan penyertaan Tuhan atas hidup kita adalah dengan memberkati kita melalui apa yang kita perlukan. Bukankah Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 7:7-8, ”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Dan inipun dilakukan oleh Tuhan Yesus, setelah mereka kembali dari menjala ikan, Tuhan Yesus sudah menyediakan sarapan bagi para muridNya. “Marilah dan sarapanlah” sebuah ajakan untuk kita tidak perlu kuatir, karena Dia tahu apa yang kita butuhkan. Kembali pertanyaan bagi kita apakah kita sadar akan kehadiran-Nya setiap saat dalam hidup kita?

Mari kita sadari jika sampai saat ini kita masih hidup, masih bernafas dan mengerjakan setiap aktivitas karena kemurahan dan Anugerah Tuhan saja. Kebaikan Tuhan melimpah dalam setiap kehidupan anak Tuhan. (SA)

APLIKASI KEHIDUPAN

PENDALAMAN

Kepedulian seperti apa yang Kristus tunjukkan kepada para murid?

PENERAPAN

Apa yang akan Anda lakukan ketika Anda sedang merasa bahwa seakan Dia tidak peduli kepada Anda?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.