What Does Matter (Apa Yang Sesungguhnya Berarti)
Lukas 12:35-53
EKSPRESI PRIBADI
Seorang suatu kali menaruh sedikit racun semut di sekitar sarang semut merah di rumahnya. Mengira racun itu makanan, semut-semut pun mulai berbaris mengangkut serpihan racun tersebut masuk ke dalam sarang koloni mereka. Tidak perlu waktu lama ribuan semut itu mulai mati satu per satu. Ironis. Yang menarik, tidak lama berselang, nampak barisan yang berbeda justru terlihat masuk dan keluar dari sarang tersebut. Kelompok semut hitam rupanya menemukan “makanan” itu dan mencurinya dari sarang semut merah. Berpikir bahwa mereka menemukan “harta karun” koloni semut lain, mereka pun tidak sadar membunuh koloni mereka sendiri. Coba sharingkan apa yang Anda pikirkan dari kisah ini.
EKSPLORASI FIRMAN
Dalam Injil Lukas 12, Yesus berbicara panjang lebar mengenai dua emosi yang sangat merusak manusia, yaitu rasa takut dan ketamakan. Fear and greed. Pada ayat 1-12, Tuhan berbicara tentang sikap yang para murid perlu perhatikan dalam menghadapi penganiayaan. Ia mengajar pentingnya mewaspadai kemunafikan. Jangan takut menghadapi penganiayaan, tetapi takutlah akan Tuhan saja.
Pada 13-34, Yesus kemudian mengajar tentang bagaimana para murid seharusnya bersikap terdapat harta dan kepemilikan. Ia berkisah mengenai orang kaya yang fokus menimbun harta, tetapi akhirnya tidak mampu menikmatinya. Tuhan mengajar untuk tidak kuatir akan hari depan. Ia juga mengajar mengapa kita tidak perlu kuatir adalah karena Ia mengasihi kita (ay. 24-28). Tuhan rindu kita menaruh perhatian kita yang terutama pada hal Kerajaan Allah (ay. 31). Bagaimana cara mengevaluasi hati kita? Yesus mengajar bahwa satu prinsip yang sederhana untuk itu—“dimana hartamu berada, disitulah hatimu berada.” (ay. 34).
Berangkat dari dua poin besar ini, Yesus kemudian mengajar tentang bagaimana bersikap dalam menantikan kedatanganNya yang kedua kali. Tuhan mengingatkan orang percaya untuk waspada dan senantiasa siap menyambut kedatanganNya. Kita diajar untuk menjaga kehidupan sebagai seorang hamba yang mengelola baik kehidupan kita selama masa penantian (ay. 41-48).
Selama masa penantian ini, Yesus mengingatkan untuk kita tidak memperlakukan sesama dengan jahat, menjadi rakus (tamak), dan mabuk terbuai oleh dunia ini (ay. 45). Tuhan mengingatkan dengan serius bahwa Ia akan datang pada waktu yang tidak seorang pun ketahui, dan Ia akan menghukum mereka yang tidak menantikanNya dengan segenap hati (ay. 46-48). Ketika Ia datang kembali, Tuhan akan mengadakan pemisahan (ay. 49-53). Di bagian akhir, Yesus menegur para murid untuk mampu melihat situasi mereka untuk tahu apa yang dilakukan. “Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?” (ay. 56).
Tuhan menegur orang-orang yang mendengarnya hari itu karena mereka tidak mampu melihat tanda-tanda akhir zaman. Para murid hari itu tahu kapan hari akan hujan jika mereka melihat awan terbentuk di Barat Laut Mediterania. Mereka juga tahu bahwa jika udara hangat bertiup ke Selatan dari Padang Gurun Arabia, gelombang panas akan segera tiba. Yesus mengingatkan para murid, dan juga kita hari ini, untuk belajar tahu menilai situasi dunia yang kita tinggali untuk sadar bahwa kita perlu fokus pada Tuhan—dan bukan yang lain. Pada ayat 40, Tuhan Yesus mengingatkan, “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”
Hari ini, ketika materi ini ditulis, dunia sedang dan masih berada di tengah pandemi. Pemerintah-pemerintah dunia berada dalam dilema. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Banyak keluarga dalam permasalahan. Dunia finansial berada dalam masa turbulensi yang belum diketahui akhirnya. Belum ada vaksin dan obat yang ditemukan. Tenaga medis kewalahan. Nampaknya tidak ada satu pun pasti dan dapat diandalkan—kecuali Tuhan saja.
Ketika uang, harta, dokter, rumah sakit, pemerintah, dan segala sesuatu tidak dapat disandari, ini waktu terbaik bagi kita untuk menemukan (lagi) bahwa apa sesungguhnya yang terpenting dalam kehidupan adalah Tuhan. Apa yang kita perlu kembangkan adalah iman percaya kita. Apa yang perlu lebih banyak kita baca adalah Alkitab, firman Tuhan. Apa yang perlu lebih banyak kita lakukan adalah berdoa. Apa yang perlu banyak kita pikirkan adalah janji Tuhan. Rasa takut dan keserakahan sama sekali tidak menolong.[WOW]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Kemana uang kita paling banyak kita habiskan? Hal apa yang paling banyak menghabiskan waktu dan pikiran Anda? Setelah memikirkan dua pertanyaan ini, apakah Anda menemukan bahwa Tuhan adalah yang terpenting dalam kehidupan Anda?
Penerapan
Dalam situasi hari ini, apa yang Anda dapat dan rindu anda lakukan untuk belajar menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dalam kehidupan Anda?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.