Innate or acquired
Dikenal dengan istilah nature vs nurture, perdebatan ini merupakan salah satu isu tertua yang mencakup berbagai macam disiplin. Apakah segala sesuatu yang ada di dalam diri manusia, mulai dari perawakan, kepribadian, pengetahuan, hati nurani, bahkan talenta dan kompetensi, merupakan pembawaan (innate) sejak lahir atau diperoleh (acquired) dari lingkungan? Perdebatan ini dapat ditemukan di dalam psikologi perilaku, psikologi pendidikan, biologi (khususnya imunologi), filsafat (khususnya empirisisme), dan linguistik.
Konsep innate, yakni bahwa manusia memiliki suatu pembawaan sejak lahir yang tidak bisa tidak diekspresikan, pertama kali dicetuskan oleh Plato di dalam karyanya Meno. Ia mengatakan bahwa manusia memiliki pengetahuan bahkan sejak sebelum lahir (innate knowledge) dalam bentuk ingatan. Namun, manusia melupakan pengetahuan ini. Hal ini berarti bahwa sepanjang hidupnya manusia tidak pernah memperoleh pengetahuan baru. Yang dilakukannya dalam segala pembelajarannya adalah mengingat apa yang telah ia miliki sebelumnya.
Jika konsep ini diaplikasikan di dalam bidang ilmu yang lain, misalnya psikologi pendidikan, ini berarti kompetensi dan keahlian adalah sesuatu yang ada di dalam diri manusia sejak lahir, misalnya melalui genetik. Jadi, bagaimana Albert Einstein menjadi seorang jenius dengan IQ 160? Menurut teori ini, jawabannya adalah karena ia memilikinya sejak lahir. DNA yang ia miliki menyebabkan pertumbuhan otaknya melebihi manusia pada umumnya, dengan lobus parietal 15% lebih besar dari manusia pada umumnya.
Dari pihak lain, filsuf abad-17 John Locke mendukung konsep acquired, yakni bahwa segala sesuatu yang manusia miliki adalah perolehan. Di dalam karyanya Essay, ia mengatakan bahwa jiwa dan akal budi janin adalah tabula rasa. Segala sesuatu di dalam diri manusia adalah seperti kertas putih yang kosong sampai ia bersentuhan dengan lingkungan.
Di dalam psikologi pendidikan, konsep "orang jenius dibentuk, bukan dilahirkan" sejalan dengan ini. Psikolog pendidikan Laszlo Polgar bereksperimen untuk membuktikan pandangan ini dengan mendidik ketiga putrinya dengan keahlian catur. Walhasil, Polgar sisters menjadi pemain catur wanita terbaik sedunia.
Apa yang Alkitab katakan tentang hal perdebatan innate vs acquired? Sangat menarik bahwa perumpamaan tentang uang mina di dalam Lukas 19:10-27 memberikan jawaban berbeda. Yesus menceritakan tentang seorang tuan yang mempercayakan uang mina kepada para hambanya. Ada yang menggunakan uang itu untuk berdagang, tetapi ada yang hanya menyimpannya. Demikian halnya dengan kelebihan manusia. Allah Sang Pencipta memberikan kepada manusia suatu kelebihan yang sifatnya innate. Kelebihan itu dapat berupa talenta dalam bidang tertentu, perawakan yang menarik, sifat maupun kepribadian yang baik. Seiring berjalannya waktu, ia dapat memilih untuk mengembangkan atau menyia-nyiakannya.
Sepertinya Alkitab mendukung konsep innate. Tetapi perumpamaan Yesus tidak berhenti di sini. Sekembalinya sang tuan, ia mengambil mina dari hamba yang hanya menyimpannya dan memberikannya kepada hamba yang mengusahakan minanya. Ini menceritakan bagaimana Tuhan mengamati pekerjaan manusia. Ada yang mengembangkan apa yang ia miliki secara maksimal, tetapi ada pula yang tidak, entah karena malas atau sibuk atau tidak mengetahui kelebihannya. Tuhan bisa mengambil keahlian dari mereka yang abai dan memberikannya keahlian baru ini kepada yang mereka yang mau mengembangkan. Ini sering dijumpai dalam dunia pelayanan, misalnya. Seorang bernama Alice diberi talenta dalam public speaking dan berkali-kali diajak bergabung di dalam pelayanan song leader, tetapi tetap menolak. Akhirnya Bob, seorang aktivis yang prihatin dengan kurangnya song leader, bersedia untuk mencoba meski tidak memiliki talenta public speaking. Seiring berjalannya waktu sambil Bob melayani dan mengembangkan talenta ini, Allah yang menilai pekerjaan setiap orang akan mengambil talenta public speaking dari Alice dan memberikannya kepada Bob.
Alkitab tidak mengajarkan innate maupun acquired. Sementara baik posisi innate dan acquired mempresuposisikan ketiadaan atau ketidakterlibatan Tuhan dalam ciptaan, Alkitab mempresuposisikan keberadaan Pencipta yang berpribadi dan berkehendak. Ia memberi tetapi juga menilai. Allah dapat menambah maupun mengambil kelebihan seseorang menurut bagaimana orang itu mempertanggungjawabkan segala kelebihan yang diterimanya. Jadi, Innate or Acquired? Jawabannya adalah: Entrusted (dipercayakan). *** (DO).