Perubahan Yang Tidak Terelakkan
Ketika manusia hadir dalam dunia ini, ia akan mengalami yang disebut dengan perubahan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, perubahan itu mempunyai makna suatu hal atau keadaan yang berubah atau bertukar atau beralih. Perubahan merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia itu sendiri. Proses perkembangan manusia secara fisik mulai dari sebuah janin dan kemudian terus mengalami perubahan demi perubahan sampai menjadi seorang bayi. Dari seorang bayi, manusia pun terus mengalami perubahan demi perubahan secara total dalam kehidupannya menjadi seorang manusia dewasa. Ketika manusia menjadi seorang dewasa perubahan itu masih terus berlangsung sampai ia kembali kepada pencipta.
Yang menarik adalah bukan hanya manusia yang mengalami perubahan melainkan semua ciptaan lainnya pun mengalami perubahan Kita dapat melihat sebuah tanaman yang mengalami perubahan mulai dari kecil sampai menjadi besar dan kuat. Kita juga dapat melihat proses perubahan yang terjadi dari seekor hewan dari kecil dan kemudian menjadi hewan yang besar dan kuat. Perubahan tidak akan bisa terelakkan dalam kehidupan ini karena bersifat pasti. Perubahan akan datang dan membayangi serta menyentuh setiap aspek kehidupan seluruh makhluk ciptaan termasuk manusia.
Perubahan: Mengapa dan Kemana?
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa perubahan itu terjadi dan kemana perubahan itu. William M. Boast dalam bukunya Master of Change menyatakan ada lima hakikat dasar dari perubahan. Pertama, perubahan adalah hal biasa. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan itu adalah sesuatu yang biasa dan akan terjadi dalam proses kehidupan. Kedua, perubahan tidak dapat diprediksi. Perubahan akan dan dapat terjadi kapan dan dimana saja. Ketiga, perubahan adalah bagian dari dinamika sejarah. Perubahan merupakan bagian integral dari kehidupan umat manusia yang hidup dalam bentangan sejarah yang akan terus berulang dan terjadi. Keempat, perubahan adalah peluang. Perubahan pada dasarnya akan menawarkan sebuah kesempatan dan sekaligus sebuah tantangan. Kelima¸perubahan adalah risiko. Setiap perubahan mengandung resiko.
Ketika manusia mengalami perubahan, maka yang perlu diperhatikan lebih mendalam adalah perubahan manusia baik secara fisik maupun secara perspektif itu akan mengarah kepada hal apa. Perubahan senantiasa mengandung makna beralihnya keadaan sebelumnya (the before condition) menjadi keadaan setelahnya (the after condition) sehingga perubahan itu selalu memiliki dua kondisi sebagai akibatnya, yaitu kondisi sebelum perubahan itu dan kondisi setelah perubahan itu. Sedangkan arah dari perubahan itu pada umumnya menuju kepada dua sisi, yaitu sisi yang positif dan sisi yang negatif yang berdampak bagi diri sendiri dan orang.
Jika kita melihat perjalanan kehidupan bangsa Israel, maka berulang kali bangsa Israel yang bangsa pilihan Allah itu mengalami perubahan ke arah yang negatif meskipun mereka telah dididik dalam kebenaran. Didikan, hajaran, tuntunan dari Allah yang mengarahkan mereka kepada perubahan yang positif justru membuat mereka
menjalani kehidupan yang sangat berbeda dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Perubahan ke arah yang negatif itu sangat mungkin dialami karena manusia telah jatuh dalam dosa. Kecenderungan manusia adalah melakukan sesuatu yang melawan Allah dan melakukan sesuai dengan pemikiran mereka sendiri. Karena kecenderungan manusia semakin menjauh dari kehendak Tuhan inilah yang membuat Allah melalui Yesus Kristus hadir ke dalam dunia dan menyelamatkan manusia dan membawa manusia kepada perubahan yang serupa dengan Yesus Kristus yang adalah kebenaran itu sendiri. Keserupaan dengan Kristus itulah yang seharusnya menjadi arah dari kehidupan orang-orang Kristen yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus.
Hidup dalam Perubahan
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa setiap pengikut Kristus harus mengalami perubahan. Perubahan seperti apa? Perubahan yang melibatkan seluruh aspek kehidupan kita ke arah Kristus. Yang menjadi goal kehidupan orang Kristen adalah bukanlah masuk ke dalam sorga, melainkan menjadi serupa dengan Kristus. Perubahan setiap orang-orang Kristen harus menjadi serupa dengan Kristus, baik pikiran, perasaan dan perilaku kita mencerminkan kehidupan Kristus dalam kita. Paulus dengan jelas mengingatkan jemaat di Roma (Roma 12:2) untuk mengalami perubahan secara total ke arah Kristus dan tidak menjadi serupa dengan dunia ini. Hanya akan selalu ada dua sisi dalam perjalanan perubahan kehidupan manusia, yaitu perubahan sesuai dunia atau kehendak mereka sendiri (worldlikeness, egolikeness) atau perubahan yang sesuai dengan Kristus (Christlikeness).
Seorang Teolog Bernama Francis Schaeffer menyatakan “Reformation is a return to the sound doctrine of the Bible. Revival is the practice of that sound doctrine under the power of the Holy Spirit” (Reformasi adalah tentang kembali kepada kebenaran Alkitab sedangkan kebangunan rohani adalah perbuatan seorang Kristen dalam menghidupi imannya di dalam penyertaan Allah Roh Kudus). Perubahan menjadi serupa dengan Kristus itu tidak bisa dilepaskan dengan bagaimana menghidupi seluruh Firman Tuhan sebagai napas hidup kebenaran Kristus itu sendiri. Perubahan yang didasarkan pada bagaimana memikirkan, merasakan dan melakukan kehidupan kita yang disesuaikan dengan prinsip Firman Tuahn sebagai kebenaran satu-satu-Nya untuk kita menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Sekali lagi, untuk seluruh orang-orang Kristen yang adalah pengikut Yesus Kristus, hidup dalam perubahan bukanlah berubah menjadi serupa dengan dunia ini, melainkan menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus.
Hidup dalam perubahan juga berarti bagaimana membawa perubahan yang telah dialami dalam Kristus itu kepada orang-orang disekitar dan lingkungan dimana kita berada. Panggilan Kristen adalah bagaimana membawa perubahan kepada orang-orang yang tidak mengerti harus bagaimana berubah dan harus seperti apa berubah. Hidup dalam perubahan menjadi sebuah peluang dan teladan untuk menyatakan Christlikeness menjadi tujuan akhir dari perubahan itu dan bukan Worldlikeness atau Egolikeness kepada seluruh manusia dalam dunia ini. * (HH).