Use me, Lord [pakailah aku, ya Tuhan]
Banyak orang ragu untuk menjawab panggilan Tuhan untuk melayani Dia. Ada banyak alasan yang diberikan atas keraguan ini: ada yang merasa dirinya tidak layak, ada yang merasa dirinya tidak mampu, ada yang merasa belum saatnya bagi dirinya menjawab, namun ada juga yang merasa takut akan tanggungjawab serta resiko yang diemban dalam menjalani panggilan. Begitu juga yang dialami oleh nabi Yeremia yang dipanggil Tuhan melayani Dia. Dia merasa dirinya muda sehingga belum mampu mengemban tugas untuk membawakan pesan Tuhan kemanapun Tuhan menyuru dia. Yeremia merasa dirinya tidak kompeten untuk mengerjakan panggilan ini, karena ia juga merasa dirinya tidak pandai bicara.
Saya percaya setiap orang percaya dipanggil Tuhan berkarya bagi Dia. Saya juga percaya tiap orang punya panggilan yang berbeda. Tidak semua dipanggil menjadi pembawa suara kenabian seperti Yeremia, ada yang di panggil untuk menyatakan kasih dan perhatian kepada sesamanya yang kurang beruntung, ada yang dipanggil untuk mengajar, ada yang dibanggil untuk memimpin pujian, ada yang dipanggil menjadi pengkhotbah, ada yang dipanggil menjadi misionaris. Setiap kita dipanggil dengan panggilan berbeda, dan panggilan itu sudah diberikan dalam hati setiap kita. Kita diajak untuk menyambutnya dan mengerjakannya.
Sebagaimana yang kita perhatikan dalam kisah Yeremia. Panggilan Tuhan dalam hidup kita sesungguhnya sudah diberikan bahkan sejak dalam kandungan kita. Tuhan merancang kita dalam kandungan ibu kita, seturut dengan rencana-Nya bagi kita. Sejak dari kandungan Tuhan sudah mengenal, dan menguduskan kita. ia sudah menetapkan langkah kita, passion kita, bakat kita, dan segenap talenta kita untuk mengerjakan panggilan itu dalam hidup kita. Tuhan menciptakan kita dengan sebuah tujuan, menggenapkan panggilan-Nya dalam hidup kita. Apakah panggilan Tuhan bagi kita? Tuhanlah yang merancang, dan Tuhanlah yang empunya hidup ini, karenanya ketika kita mau taat dan mengerjakan panggilan Tuhan dalam hidup kita, kita akan menemukan kepenuhan sejati yakni mencapai tujuan keberadaan kita di dunia.
Namun bagaimana caranya kita bisa menemukan panggilan kita? Panggilan kita dibentuk oleh berbagai macam aspek kehidupan yang saling beririsan. Aspek pertama yang dapat kita kenali ialah passion yang diberikan Tuhan. Namun passion ini diiringi perasaan hendak memuliakan Tuhan dan bukan sekedar demi kesenangan pribadi.
Kedua ialah talenta, Perjanjian Baru (beberapa contoh Roman 12:3-8; Efesus 4:7-13; I Korintus 12:4-31) menuntun kita untuk mengenali apa yang dimaksud dengan talenta. Dalam bagian-bagian ini kita menemukan bahwa talenta diberi
Tuhan supaya orang-orang percaya dapat melayani dengan peranan yang berbeda-beda untuk memperlengkapi satu sama lain dan mendukung satu sama lain di dalam
tubuh Kristus demi kesejahteraan setiap anggota tubuh itu. Akan tetapi kita juga melihat bahwa Tuhan juga memberi talenta pada orang percaya juga untuk melayani di dunia. Kita berada dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa yang justeriu membuat kemanusiaan semakin menjauh dari keadaanya yang semestinya. Talenta diberi Tuhan supaya kita mengambil bagian dalam proses pemulihan kemanusiaan ini. Salah satu contoh ialah talenta mengajar, Tuhan memberi talenta mengajar untuk memulihkan kemanusiaan untuk dapat memiliki cara berpikir yang benar. Karena itu untuk mengenali apa yang jadi talenta kita, kita dapat merenungkan apakah kemampuan yang kita miliki dapat dipakai untuk memanusiakan sesama saya.
Ketiga ialah doa, doa ini bukan sekedar kita secara pribadi mendoakan panggilan Tuhan dalam hidup, namun juga di dalam doa ini kita mengajak anggota keluarga dan orang terdekat kita mendoakan kita menemukan panggilan kita dan memberikan insight mengenai diri kita yang sejatinya.
Mengerjakan panggilan ini bukan hal yang mudah, karenanya Tuhan menyertai kita. Perkataan Yeremia punya kuasa, karena Tuhan menaruh perkataan-Nya didalam mulut Yeremia. Begitu juga kita, ketika kita mau menaati panggilan kita, maka kita akan menemukan hidup yang penuh kuasa, karena ada tangan Tuhan yang bekerja ketika kita melakukan panggilan kita. Hidup kita dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi setiap orang yang ada di sekitar kita. Ada kuasa dari Tuhan yang mengalir lewat hidup kita yang dapat dirasakan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Bagi setiap kita yang mau taat, ada janji yang indah, bahwa Tuhan senantiasa beserta kita. Ia tidak akan membiarkan kita sendirian dan ditinggalkan. Tuhan yang akan menjaga dan melindungi kita, mencukupkan segala kebutuhan dan menolong didalam segala pergumulan. Panggilan Yeremia bukan panggilan mudah, namun kita melihat bahwa lewat kehidupannya Yeremia senantiasa ada dalam penyertaan Tuhan.
Hari ini dunia mengajak kita lupa panggilan kita dan mengajak kita melayani Tuhan dalam kenikmatan. Bagian ini mengingatkan kita, bahwa ada rencana yang sudah Tuhan siapkan bagi kita, Ia sudah mendesign diri kita sedemikiann rupa sehingga kita memiliki segala kemampuan untuk mengerjakan panggilan kita. Bagi setiap kita yang mau taat, ada janji penyertaan Tuhan, ada kuasa yang akan Ia beri, namun yang terutama, Ia memberi kepenuhan hidup saat kita mau taat. (DK)