Bagikan artikel ini :

Allah Yang Senyap

Mazmur 13

Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kau sembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
- Mazmur 13:2

Kita tentunya sering mendengar kisah Ester, gadis cantik Yahudi yang diangkat sebagai ratu pada zaman Raja Ahasyweros. Ester dan bangsa Israel pada saat itu bernasib kurang baik. Terasing dan terjajah di negeri asing. Menjadi kaum minoritas. Tidak punya kontrol atas hidup sendiri dalam hal apa pun, baik politik, sosial, agama ataupun ekonomi. Kehidupan mereka jauh dari ideal. Di mana Allah? Allah seperti bersembunyi. Keseluruhan Kitab Ester memang tidak pernah menyebut satu kali pun nama Allah atau Tuhan. Akan tetapi, bukan berarti Allah diam atau absen di sana. Justru dalam Kitab Ester kita menemukan campur tangan Allah yang luar biasa di belakang layar. Dia nyata dan aktif bekerja di tengah umat-Nya.

Hal serupa kita temukan dalam perikop bacaan di atas. Daud di Mazmur ini mempertanyakan keberadaan Tuhan di saat ia berada dalam kondisi ditekan oleh musuh-musuhnya. Ia berteriak kepada Allah supaya musuhnya tidak meninggikan diri di atas dirinya (ay. 3). Daud berdoa supaya musuhnya juga tidak menang atas dirinya (ay. 5). Namun, Tuhan seakan tidak mendengarkan doanya. Dia seperti bersembunyi (ay. 2).

Kita mungkin pernah mengajukan pertanyaan yang sama dengan Daud: Berapa lama lagi, Tuhan? Dalam keadaan sesak, kita merasa Allah tidak peduli dan meninggalkan kita. Allah diam. Kenyataannya tidaklah demikian. Allah yang kita percaya adalah Allah yang Mahakuasa dan berdaulat. Kita tidak berhak mengatur cara kerja Allah. Ada saatnya Dia menampilkan diri dengan tanda dan mukjizat. Ia bekerja terang-terangan. Dramatis. Namun pada saat lain, Allah bekerja di balik layar, tersembunyi. Di dalam kitab Ester kita melihat bahwa meskipun cara kerja-Nya senyap, Dia tetap mengasihi umat-Nya. Bagaimana pun cara kerja-Nya, Dia tetaplah Allah yang berdaulat. Allah tidak diam diri. Dia bekerja dalam segala perkara mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya (Rm. 8:28).

Panggilan kita sebagai murid Kristus adalah percaya dan taat pada kehendak-Nya. Dia tidak pernah salah atau asal-asalan memperlakukan kita. Mungkin saat ini pun Allah bekerja dengan senyap dalam hidup Anda. Percayalah, Dia tetap mengasihi Anda. Dia berkarya dalam hidup Anda demi tujuan dan kemuliaan-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah merasa Allah diam atas masalah kehidupan Anda? Bagaimana perasaan Anda saat itu?
  • Bagaimana Anda meyakini bahwa Allah itu tetap baik meskipun Dia bekerja secara senyap?