Bagikan artikel ini :

Bagaimana Mungkin Diam Saja?

Yesaya 52:1-12

Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!”
- Yesaya 52:7

Seandainya Anda mengetahui sebuah jalan tertutup kabut pekat, berujung pada jembatan putus yang di bawahnya terdapat jurang begitu dalam, apakah Anda akan berdiam saja atau memberitahukan kepada orang-orang yang akan melewatinya? Keterlaluan bukan kalau Anda hanya diam saja?

Apakah Anda pernah berpikir seperti itu saat memberitakan keselamatan di dalam Tuhan Yesus? Anda tahu bahwa orang yang tidak percaya kepada Yesus akan mengalami kematian kekal, tapi Anda tidak mau memberitahukannya. David Platt, penulis buku Follow Me, mengatakan, “Bagaimana mungkin ada orang Kristen yang bisa tetap tinggal diam dan duduk santai sementara keluarga, kawan, tetangga, rekan kerja dan kenalan mereka sedang berjalan mendaki bukit menuju kegelapan yang paling gelap?”

Yesaya 52:7 adalah gambaran sukacita yang lahir sewaktu orang Israel berada dalam kondisi mengenaskan, penuh kesuraman, dan ketidakpastian. Para penjaga reruntuhan tembok Yerusalem melihat seorang utusan berlari dari arah pegunungan, dengan senyum dan suara pasti berteriak, “Kabar baik, berita damai, dan selamat!” Lalu mereka berlari dari pos penjagaan ke jalan-jalan. Suasana berubah menjadi sukacita karena Tuhan telah menebus umat-Nya. Kabar baik mengubahkan hidup seseorang yang percaya kepada-Nya. Kelesuan dan ketakutan berubah menjadi sorak-sorai dan kegembiraan. Betapa indahnya ketika kabar baik dikumandangkan.

Semua manusia telah berdosa dan akan berakhir di kematian kekal, tidak ada yang bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, kabar baiknya adalah Tuhan Yesus sudah datang, mati di kayu salib menanggung hukuman ganti kita, supaya setiap orang percaya selamat. Ini berita kesukaannya, manusia bisa selamat karena Yesus. Janganlah kita tega membiarkan orang-orang di sekitar tidak pernah mendengarkan kabar baik ini. Ayo beritakanlah kabar baik kepada keluarga, sahabat, teman sosmed atau rekan kerja di kantor. Banyak hal bisa kita lakukan untuk memberitakan kabar baik. Manfaatkan Instagram dan Tiktok Anda. Teruskan Injil keselamatan melalui Whatsapp, Line, dll. Betapa indahnya pembawa kabar baik, jangan kita simpan sendiri. Kita tidak mungkin diam saja kalau tahu betapa bahayanya hidup tanpa Kristus.

Refleksi Diri:

  • Apakah yang ingin Anda sampaikan kepada keluarga, teman, rekan kerja Anda yang belum percaya Tuhan Yesus?
  • Bagaimana Anda mau mulai menyaksikan berita Injil keselamatan kepada mereka?